Featured Post

Recommended

Khutbah Jumat (Edisi 177) Tema : “TIDAK AKAN….”

  Wafizs Al-Amin Center “Berbagi Cahaya Diatas Cahaya” Khutbah Jumat (Edisi 177) Tema  : “TIDAK AKAN….” Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nu...

Khutbah Jumat (Edisi 177) Tema  :  “TIDAK AKAN….”

Khutbah Jumat (Edisi 177) Tema : “TIDAK AKAN….”

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 177) Tema  :

“TIDAK AKAN….”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-ARIF Pejuang Pratama, Kota Bekasi. Jumat, 04 April 2025 M/05 Syawal 1446 H. 

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Bulan Ramadhan boleh berlalu namun semangat mengisi sisa usia kita dengan amal-amal sholeh tidak boleh lemah, mumpung ruh masih ada di jasad kita, mumpung kesempatan hidup masih Allah beri maka gunakan kesempatan hidup yang hanya sekali datang ini untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah swt.


Datangnya bulan suci Ramadhan sebagai bukti rasa sayang Allah kepada umat Nabi Muhammad saw maka tujuan diwajibkan berpuasa Ramadhan itu adalah “agar kamu menjadi hamba Allah yang bertaqwa” sehingga defenisi taqwa menurut Ibnu Mas’ud yaitu :

أَنْ يُطَاعَ فَلَا يُعْصَى، وَأَنْ يُشْكَرَ فَلَا يُكْفَرَ، وَأَنْ يُذْكَرَ فَلَا يُنْسَى

“Allah itu ditaati bukan didurhakai, Allah itu disyukuri nikmatNya bukan dikufuri dan Allah itu selalu diingat bukan dilupakan”


Ini menunjukkan bahwa melalui Ramadhan Allah menginginkan kita agar bisa menjadi hamba yang selalu menjaga ketaatan, selalu bersyukur dan selalu mengingatNya. Keberhasilan seseorang selama bulan Ramadhan tidak hanya dilihat dari keberhasilannya dapat menjalankan ibadah puasa selama 30 hari namun lebih dari itu keberhasilan seseorang bisa dilihat dari mampukah ia menjaga ketaqwaan, kesholehan, ketaatannya meskipun bulan suci Ramadhan telah berlalu.

كُنْ عَبْدًا رَبَّانِيًّا وَلَا تَكُنْ عَبْدًا رَمَضَانِيًّا

“Jadilah hamba Allah yang istiqomah dalam beribadah dan jangan menjadi hamba Allah yang hanya beribadah di bulan Ramadhan saja” karena Tuhan yang kita sembah di bulan suci Ramadhan sama dengan Tuhan yang kita sembah pada bulan-bulan lainnya.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Karena itu, ada 5 point yang harus kita istiqomahkan dan nilainya tidak akan pernah hilang, tidak akan pernah berakhir, tidak akan pernah tutup, tidak akan pernah terputus dan segala doa pun masih mustajab meskipun bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Yaitu :

Pertama, الصَّوْمُ لَنْ يَنْتَهِيَ (Puasa TIDAK AKAN Berakhir).

Perintah puasa bukan hanya dibulan ramadhan saja bahkan menjadi indikator puasa Ramadhan diterima jika seseorang melaksanakan amal sholeh setelahnya.

أَنَّ مُعَاوَدَةَ الصِّيَامِ بَعْدَ صَامَ رَمَضَانَ عَلاَمَةٌ عَلىَ قَبُولِ صَوْمِ رَمَضَانَ؛ فَإِنَّ اللّٰهَ تَعَالى إِذَا تَقَبَّلَ عَمَلَ عَبْدٍ وَفَّقَهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ بَعْدَهُ

Memiliki kebiasaan berpuasa setelah puasa bulan Ramadhan (puasa bulan Syawal) merupakan tanda dari diterimanya puasa Ramadhan. Sebab Allah menerima amal seseorang bergantung pada amal shalih sesudahnya,” (Ibnu Rajab al-Hanbali, Lathaiful Ma'arif).

Perintah berpuasa pasca puasa bulan suci Ramadhan tidak akan pernah berkahir selama hayat masih dikandung badan, diantaranya :

(A), Puasa 6 hari saywwal. Diriwayatkan Ibnu Majah dan Imam Nasaa-i dengan lafazh,

جَعَلَ اللهُ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا فَشَهْرٌ بِعَشْرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ تَمَامُ السَّنَةَ

“Allah menjadikan (ganjaran) kebaikan itu sepuluh kali lipat, satu bulan sama dengan sepuluh bulan; dan puasa enam hari setelah hari raya ‘Idul Fithri merupakan penyempurna satu tahun“.

Dari Abu Ayyub ra, Rasulullah saw bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim).


(B), Puasa Dawud adalah sebaik-baik puasa dan derajat puasa yang paling tinggi. Dari Abdullah bin Amr bin Al’Ash, Rasulullah saw bersabda,

إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

“Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam  malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.” (HR. Bukhori Muslim).


(C), Puasa bulan haram. Disebutkan dalam hadits dari Abu Bakroh Nabi saw bersabda, “Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalil puasa di bulan haram. Nabi saw bersabda,

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

“Berpuasalah pada bulan haram dan tinggalkanlah.” (HR. Abu Daud).


Puasa bulan Dzulhijjah dan Muharram termasuk juga bulan haram. Rasulullah saw sangat menganjurkan kita melakukan puasa pada bulan Muharram. Dari Abu Qotadah Al Anshoriy berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ » قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Nabi saw ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim). Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram). Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Masih banyak lagi puasa-puasa sunnah yang sangat dianjurkan Nabi saw termasuk puasa senin kamis, puasa ayyamul baidh dan puasa di bulan sya’ban.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kedua, وَالْقُرْآنُ لَنْ يَرْحَلَ (Al-Quran TIDAK AKAN Hilang).

Perintah membersamai al-quran itu sepanjang waktu dan seseorang yang selalu interaksi dengan al-quran itu adalah orang yang pasti untung dan tidak akan pernah rugi, pahalanya pun tidak akan pernah hilang, setidaknya 4 keuntungan yang mereka dapatkan yaitu mereka diberi sakinah (ketenangan hati), mereka akan diliputi rahmat Allah, akan dikeliling oleh para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim).

Alquran itu pasti membawa keuntungan dan menenangkan hati meskipun dengan lima cara ini :

(1), Mendengar.

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ۝٢٠٤

“Jika dibacakan Al-Qur’an, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu dirahmati.” (QS. Al-A'raf : 204).

Nabi saw juga suka mendengarkan al-Quran yang dibacakan oleh para sahabat. seperti Nabi saw pernah menyuruh Ibnu Mas’ud,

“Silahkan baca al-Quran!” Ibnu Mas’ud ra mengatakan,

يَا رَسُولَ اللَّهِ، أقْرَأُ عَلَيْكَ، وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟!

“Ya Rasulullah, saya membaca al-Quran di depan Anda, padahal al-Quran diturunkan kepada Anda?!” Jawab Nabi saw,

فَإِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي

“Aku senang mendengarkan al-Quran dari bacaan orang lain.”

Kemudian Ibnu Mas’ud membacakan surat an-Nisa sampai ayat 41, dan Nabi saw menangis di penghujung ayat itu. (HR. Bukhari).

(2), Membaca,

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ۝١

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!” (QS. Al-'Alaq : 1).

Riwayat Ibnu Mas’ud menyebutkan keutamaan membaca al-Quran, Nabi saw bersabda,

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan sedangkan satu kebaikan itu (bernilai) sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan ‘Alif Laam Miim ‘ sebagai satu huruf, akan tetapi ‘Alif sebagai satu huruf, ‘Laam ‘ sebagai satu huruf dan ‘miim ‘ sebagai satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi).


Riwayatkan Ibnu Majah dengan sanad yang jayyid, Nabi saw bersabda.

اُتْلُوْا الْقُرْآنَ وَابْكُوْا. فَإِنْ لَمْ تَبْكُوْا فَتَبَاكُوْا

“Bacalah Al-Qur`ân dan menangislah. Apabila kamu tidak bisa menangis, maka berpura-puralah menangis”.

Dikumpulkan bersama para malaikat. Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda:

المَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ, وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Orang yang membaca al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka ia dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala.” (Muttafaqun ‘alaih).


(3), Memahami (dihayati).

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا ۝٢٤

“Tidakkah mereka merenungkan Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci?” (QS. Muhammad : 24).

Imam Ibnul-Qayim rahimahullah berkata: “(Al-Quran diturunkan) bukan untuk dibaca tanpa memahami dan menghayati (tadabbur).

كِتٰبٌ أَنْزَلْنٰهُ إِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا ءَايٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُوا الْأَلْبٰبِ

Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shad : 29).

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah juga berkata: “Al-Quran turun (kedunia) untuk di-tadabburi (dihayati maknanya) dan diamalkan”.


(4), Mengamalkan

Dalam Iqtidha’ul ‘Ilmi Al-‘Amal, Al-Khathib Al-Baghdadi menukil sebuah riwayat dari Fudhail bin ‘Iyadh, bahwasanya beliau berkata:

إِنَّمَا نَزَلَ الْقُرْآنُ لِيُعْمَلَ بِهِ فَاتَّخَذَ النَّاسُ قِرَاءَتَهُ عَمَلا ، قِيلَ كَيْفَ الْعَمَلُ بِهِ ؟ قَالَ : أَيْ لِيُحِلُّوا حَلالَهُ وَيُحَرِّمُوا حَرَامَهُ ، وَيَأْتَمِرُوا بِأَوَامِرِهِ ، وَيَنْتَهُوا عَنْ نَوَاهِيهِ ، وَيَقِفُوا عِنْدَ عَجَائِبِهِ

“Sesungguhnya Al-Quran diturunkan hanyalah untuk diamalkan, namun kebanyakan manusia mengira membacanya (saja) sebagai sebuah amalan.”

Dikatakan kepada beliau: “Bagaimana caranya mengamalkan Al-Quran?”

Maka beliau menjawab: “Menghalalkan apa-apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa-apa yang diharamkannya, mengerjakan apa-apa yang diperintahkannya, dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya, dan berhenti pada keajaiban-keajaibannya.”


(5), Mengajarkan. Dari Utsman bin ‘Affan ra, dari Nabi saw, beliau bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Ketiga, وَالْمَسَاجِدُ لَنْ تُغْلَقَ (Masjid TIDAK AKAN Ditutup).

Sholat berjamaah ke masjid itu tidah hanya kerana datangnya bulan suci Ramadhan, lebih dari itu masjid tidak akan pernah tutup karena Nabi saw sangat menganjurkan setiap waktu sholatnya harus berjamaah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang lelaki buta datang kepada Rasulullah saw dan berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِى قَائِدٌ يَقُودُنِى إِلَى الْمَسْجِدِ. فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّىَ فِى بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ « هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ » فَقَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَأَجِبْ »

”Wahai Rasulullah, saya  tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid.” Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak shalat berjama’ah dan agar diperbolehkan shalat di rumahnya. Kemudian Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun  ketika lelaki itu hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya,“Apakah kamu mendengar adzan?” Ia menjawab,”Ya”. Rasulullah bersabda,”Penuhilah seruan (adzan) itu.” (HR. Muslim).


Sangatlah rugi orang yang dengan sengaja meninggalkan sholat berjamaah. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda :

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الْـجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ

“Barangsiapa pergi (berangkat) ke masjid baik di waktu pagi atau sore hari, maka Allâh menyediakan baginya hidangan di Surga setiap kali ia berangkat di waktu pagi atau sore hari.” (HR. Muttafaqun’alaih).

Dari Ibnu ‘Umar ra, Rasullah saw pernah bersabda:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً

Shalat berjamaah itu lebih utama 27 (dua puluh tujuh) derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Bukhori Muslim).


Dahsyatnya sholat berjamaah mulai berangkat dari rumah sampai masuk masjid dan menunggu waktu sholat memiliki keistimewaan pahala yang sangat luar biasa besarnya. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ

“Shalat seseorang dengan berjamaah lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk shalat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan shalat selama ia menunggu hingga shalat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia shalat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sholat berjamaah ini tidak terbatasi karena bulan Ramadhan saja dan pintu masjid tidak akan pernah tertutup untuk orang yang biasa sholat berjamaah baik di bulan Ramadhan ataupun dibulan lainnya.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Keempat, وَالِاسْتِجَابَةُ لَنْ تَتَوَقَّفَ (Doa Mustajab TIDAK AKAN Berhenti).

Untuk meraih kesempatan doa mustajab tidak hanya dibulan Ramadhan saja, dibulan lain pun sangat besar peluang untuk mendapatkan doa mustajab. Doa mustajab tidak akan pernah berhenti kapan saja selalu tersedia sepanjang waktu, diantaranya :

(1),  Waktu sahur, waktu menjelang shubuh karena ketika itu Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan do’a. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari Muslim).


(2), Waktu di hari Jum’at, Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda,

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

“Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya akan sebentarnya waktu tersebut”. (HR. Bukhari Muslim).


(3), Do’a antara adzan dan iqamah. Dari Anas bin Malik ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad).

(4), Do’a selesai shalat lima waktu, Allah swt berfirman,

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyiroh : 7-8).

Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

{ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ } يعني: فِي الدُّعَاءِ

“Jika engkau telah selesai (dari shalat atau ibadah), maka berdo’alah.” Ini jadi dalil sebagian ulama dibolehkan berdoa setelah shalat fardhu. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim).

(5), Doa hari Arafah (9 Dzulhijjah), Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw bersabda,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kelima, وَالْأَجْرُ لَنْ يَنْقَطِعَ (Pahala TIDAK AKAN Terputus).

Salah satu ciri seseorang mati husnul khotimah itu jika dimasa hidupnya ia mempunyai amalan yang pahalanya terus mengalir, baik amal itu dilakukan selama bulan Ramadhan ataupun dikerjakan dibulan lainnya. Banyak hadits yang menjelaskan tenntang itu, diantaranya :

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim).


Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah: (1). Ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan. (2). Anak shalih yang ia tinggalkan. (3). Mushaf Al-Qur’an yang ia wariskan. (4). Masjid yang ia bangun. (5). Rumah bagi ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun. (6). Sungai yang ia alirkan. (7). Sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup. Semua itu akan dikaitkan dengannya setelah ia mati.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Teruslah beramal sholeh selagi Allah masih beri kita hidup, hidup hanya satu kali datang dan tidak bisa berulang, teruslah semangat mengisi sisa umur kita pasca Ramadhan, jadikan ruh Ramadhan sepanjang hayat, beribadahlah kepada Allah sampai kematian menjemput kita.

وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr : 99).

Dan berdoalah agar hati kita selalu ditetapkan dalam agama Allah dan diterima semua amal ibadah kita,

اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ، تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صَالِحَ الْأَعْمَالِ.

“Ya Allah, mantapkanlah hati kami di atas agama-Mu, Semoga Allah menerima amal shaleh kami dan amal shaleh mu.”

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

anuan


Telah HADIR KBIHU Wafizs Al-Amin Centre (KBIHU WAC), SIIAP MEMBERANGKATKAN JAMAAH HAJI REGULER 2025.
Kenapa Memilih Haji Reguler bersama KBIHU WAC, Karena KBIHU WAC Itu :
#Nyaman
#Dilayani
#Pembimbing Profesional
CP : 08161191890

7 KEUNGGULAN HAJI & UMROH bersama KBIHU Wafizs Al-Amin Centre Itu :
1. Dibimbing Langsung oleh Ustadz Adjie Nung  (UAN) Pim. Wafizs Al-Amin Center Bekasi. 
2. Umrohnya 7 Kali Umroh saat Musim Haji dan 4 kali Umroh saat musim Umroh dengan 4 Tempat Miqot (Tan'im, Ji'ronah, Hudaibiyah & Thoif Qornul Manazil) 
3. Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
4. Fasilitas Umroh Hotel *5 & Transportasi Bis Full Wifi
5. Sholat Qiamullail Berjamaah & Khotmul Qur'an
6. Bermalam 1 Malam Untuk Paket Umroh di Hotel Jeddah Sebelum go to Makkah
7. Jamaah Wanita Dibimbing Langsung Pembimbing Wanita oleh Ustadzh Hj. Uswatun Hasanah, S.Pd. I


UMROH HEMAT 09 Hari Tahun 2024
Wafizs Al-Amin Centre Bekasi
By Scoot Air

KEUNGGULANNYA :
 3 Kali Manasik
4 Kali Umroh Dengan 4 Tempat Miqot
 Free Perlengkapan
Free Bermalam Di Hotel TRIDENT Jeddah. 

KEBERANGKATAN  :
Ahad, 06 Oktober 2024
 Pukul 14.00 Pelepasan Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center & Sholat Ashar Berjamaah
 Pukul 19.00 Kumpul di Bandara Soekarno Hatta (Lounge @Zukafia) 
Pukul 00.40 Take Off to Jeddah 
 Pukul 06.40 Tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah. 

KEPULANGAN  :
Rabu, 14 Oktober 2024
By Pesawat Scoot Air
Pukul 09.00 wib Tiba di Bandara Soekarno Hatta

#Follow US :
________
Media Sosial Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Instagram : wafizscenter & @adjienung
Facebook  : Wafizs Al-Amin Center & Adjie Nung 
Youtube     : Wafizs Center & Nur Anwar Amin
Tiktok        : @wafizscenter & @adjienung

Informasi Pendaftaran Haji dan Umroh WA : 085778141993 - 08161191890 - 081584282565

Wafizs Al-Amin Centre 
“Berbagi Cahaya Di Atas Cahaya”

KABAR GEMBIRA...
Bagi Anda Yang Ingin BERANGKAT HAJI REGULER di Tahun 2025
SILAHKAN BERGABUNG....
Bimbingan Manasik Reguler
Dibimbing Langsung Oleh : Ustadz H.Nur Anwar Amin,Lc Pimpinan Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Bisa BERGABUNG Bagi Anda Yang :
- Porsi Hajinya di tahun 2025
- Porsi Haji Kabupaten & Kota Bekasi
- Porsi Haji Mandiri
- Belum terdaftar di KBIHU Manapun
- Sudah terdaftar di KBIHU namun ingin Bimbingan Manasik Haji
- Rencana mau BADAL HAJI
- Rencana Mau Ibadah Umroh

JOIN US :
> Pembimbing Profesional
> Info Haji Terupdate
> Pelayanan Nyaman & Dilayani
> Lengkap Teori, Praktik Haji & Umroh
WA : 08161191890


YUUUK TUNAIKAN ZAKAT
"Sucikan Harta, Bahagiakan Dhuafa"
UPZ BAZNAS Wafizs Al-Amin Centre Menerima & Menyalurkan : 
Wakaf, Infaq, Zakat dan Sedekah
#Melalui Transfer Ke Rekening :
BSI : 711 7824 823
Mandiri : 156 00 1497 0331
BNI : 0814 1068 54
a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. 
Contact UPZ Wafizs Al-Amin Center WA :
0857-7814-1993
08161191890


UMROH AWAL MUSIM 11 Hari Tahun 2024
Wafizs Al-Amin Centre Bekasi
By Pesawat Saudia Airlines (SV 827)

KEUNGGULANNYA :
 3 Kali Manasik
4 Kali Umroh Dengan 4 Tempat Miqot
 Free Perlengkapan
Free Bermalam Di Hotel TRIDENT Jeddah. 

KEBERANGKATAN  :
Ahad, 14 Juli 2024
 Pukul 14.00 Pelepasan Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center & Sholat Ashar Berjamaah
 Pukul 19.00 Kumpul di Bandara Soekarno Hatta (Lounge @Zukafia) 
Pukul 00.40 Take Off to Jeddah (11 Maret 2024) 
 Pukul 06.40 Tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah. 

KEPULANGAN  :
Rabu, 24 Juli 2024
By Pesawat Saudia Airlines (SV 816) 
Pukul 09.00 wib Tiba di Bandara Soekarno Hatta

#Follow US :
________
Media Sosial Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Instagram : wafizscenter & @adjienung
Facebook  : Wafizs Al-Amin Center & Adjie Nung 
Youtube     : Wafizs Center & Nur Anwar Amin
Tiktok        : @wafizscenter & @adjienung

Informasi Pendaftaran Haji dan Umroh WA : 085778141993 - 08161191890 - 081584282565

Wafizs Al-Amin Centre 
“Berbagi Cahaya Di Atas Cahaya”








Khutbah Jumat (Edisi 176) Tema  :  “CAHAYA  RAMADHAN AKAN PERGI MENINGGALKAN KITA”

Khutbah Jumat (Edisi 176) Tema : “CAHAYA RAMADHAN AKAN PERGI MENINGGALKAN KITA”

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 176) Tema  :

“CAHAYA  RAMADHAN AKAN PERGI MENINGGALKAN KITA”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-AMANAH Perumnas 1, Kota Bekasi. Jumat, 28 Maret 2025 M/28 Ramadhan 1446 H. 


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Hanya menghitung hari, Ramadhan akan pergi meninggalkan kita atau malah kita sengaja yang meninggalkan Ramadhan dibiarkan berlalu begitu saja tanpa mampu menghapus dosa-dosa kita. Tahun akan datang Ramadhan bisa saja datang kembali namun tidak ada jaminan usia kita sampai untuk hari esok.


Ramadhan berakhir ada perasaan gembira karena telah mampu berjuang menghabiskan detik per detik disetiap harinya untuk menambah bekal amal sholeh sebagai persiapan pulang ke kampung akhirat. Ada juga perasaan sedih karena harus berpisah dengan bulan yang penuh ampunan, semua kebaikan nilai pahalanya berlipatganda, berharap semua bulan bisa dijadikan seperti bulan Ramadhan. Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,

كَيْفَ لاَ تَجْرِى لِلْمُؤْمِنِ عَلَى فِرَاقِهِ دُمُوْع وَ هُوَ لاَ يَدْرِي هَلْ بَقِيَ لَهُ فِي عُمْرِهِ إِلَيْهِ رُجُوْع

“Bagaimana mungkin air mata seorang mukmin tidak berlinang kala berpisah dengan bulan Ramadhan. Sementara dia tidak mengetahui tersisa dari umurnya untuk kembali bertemu dengannya”. (Lathaif Al-Ma’arif karya Ibnu Rajab Al-Hambali).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Dipenghujung Ramadhan ini pertahankan jangan sampai kehilangan dua cahaya besar yang dapat menyelamatkan dari dua kegelapan dahsyat, yaitu :

قَالَ اللهُ تَعَالَى لِمُوسَىٰ عَلَيْهِ السَّلَامُ: إِنِّي أَعْطَيْتُ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ نُورَيْنِ كَيْلَا يَضُرَّهُمْ ظُلْمَتَانِ. فَقَالَ مُوسَىٰ: مَا النُّورَانِ يَا رَبِّ؟ فَقَالَ اللهُ تَعَالَىٰ: نُورُ رَمَضَانَ وَنُورُ القُرْآنِ. فَقَالَ مُوسَىٰ: وَمَا الظُّلْمَتَانِ يَا رَبِّ؟ فَقَالَ اللهُ تَعَالَىٰ: ظُلْمَةُ القَبْرِ وَظُلْمَةُ يَوْمِ القِيَامَةِ. (دُرَّةُ الوَاعِظِينَ)

Allah berfirman kepada Nabi Musa as : “Sesungguhnya Aku telah memberi Dua Nur (cahaya) kepada umat Nabi Muhammad, supaya mereka tidak terancam dari dua kegelapan”, lalu Nabi Musa bertanya: “Apa yang dimaksud dengan dua Nur (cahaya) tersebut, Ya Allah?” jawabnya yaitu: “Yaitu Nur (cahaya) romadlan dan Nur (cahaya) al-Qur’an. Kemudian Nabi Musa bertanya lagi: “Apa yang dimaksud dengan dua kegelapan Ya Allah?” jawabnya: “Itulah kegelapan di alam kubur dan kegelapan di hari kiamat”. (Durrotul Wa’izhin).


Pertama, Nur (Cahaya) Ramadhan.

Hadirnya bulan Ramadhan sebagai bukti sifat Rahman dan Rahim Allah untuk umat manusia agar semua dosa-dosanya terhapus dengan berbagai amaliah Ramadhan, karena puasa itu menghapus dosa saat disiang hari, qiyam Ramadhan menghapus dosa saat malam hari, lailatul qodar menghapus dosa bahkan dapat meraih pahala ibadah lebih baik dari 1000 bulan setara denga 83 tahun 4 bulan. Dari Abu Hurairah di mana Nabi saw bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Qiyam Ramadhan (shalat Tarawih). Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim no. 759)

Shalat malam pada Lailatul Qadar. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).


Semua amaliah Ramadhan terutama ibadah puasa adalah persiapan bekal untuk pulang kampung akhirat, karena sifat Rahman Rahim Allah itu diaktualisasikan oleh kita dalam wujud Ramadhan ini, Allah menginginkan sekalipun waktunya terbatas hanya satu bulan tapi dengan kasih dan sayangNya diinginkan oleh Allah setiap hamba yang beriman itu punya peluang yang sangat tinggi untuk mendapatkan Rahmat Allah di akhirat berupa surga, maka didatangkanlah setiap tahun sebanyak 12 bulan itu dari sekian kesibukan kita di dunia, hanya 30 hari khusus untuk meningkatkan ketaqwaan personal ini sehingga meningkatkan peluang-peluang untuk mendapatkan Rahmat di akhirat.


Kenapa wujudnya puasa? Karena puasa adalah desain satu-satunya yang menjadikan setiap manusia mudah meningkatkan :

(1). Meningkat amal sholehnya, puasa itu dahsyat mengakumulasikan semua potensi ibadah dilakukan.

(2). Ketika seseorang sudah mulai medapati Ramadhan maka potensi maksiatnya akan terkikis dengan kebaikan-kebaikan itu, maksiatnya dapat ditekan bahkan dihilangkan saat dibulan Ramadhan dengan alasan karena sedang berpuasa.

(3). Ibadah puasa itu dapat menyadarkan diri dari hiruk pikuk dibalik kesibukan dunia yang kita kerjakan, sekali-sekali Allah minta kita sadar, bahwa ingat..!  kamu akan pulang, kalau memang belum bisa ibadah yang optimal, maka bisa dioptimalkan selama ketemu Ramadhan.

(4) Bekal terbaik itu ketaqwaan, maka diujung ayat perintah wajib berpuasa itu agar kamu bisa bertaqwa. Allah swt berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183). Dan orang yang bertaqwa itu sudah Allah siapkan bonusnya berupa surga.

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ۝١٣٣

Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali 'Imran : 133).

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ ۝١٣٤

“(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali 'Imran : 134).

Sehingga dengan ibadah puasa itu akan dapat menerangi kegelapan alam kubur dan kegelapan dahsyatnya hari qiyamat.


Pertama, Nur (Cahaya) Al-Quran.

Alquran itu diturunkan di waktu yang mulia bulan Ramadhan, sehingga bulan Ramadhan menjadi mulia disebut sayyidu al-syuhur, al-quran diturunkan di hari jumat sehingga jumat ikut menjadi mulia disebut sayyidu al-ayyam, al-quran diturunkan disuatu malam, malamnya pun ikut mulia disebut lailatul mubarokah, turun lailatul qodar di malam itu, al-quran turun melalui malaikat Jibril, malaikt pun ikut mulia menjdi sayyid al-malaikat, al-quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, Nabi Muhammad pun ikut menjadi mulia disebut sayyidu al-anbiya wal mursalin, al-quran diturunkan di kota Makkah, kota Makkah pun ikut menjadi berkah sampai dengan sekarang, al-quran diturunkan sebagian di kota Madinah, kota Madinah pun menjadi kota berkah. Karena itu jika al-quran sudah ahli dalam satu tempat, satu keluarga, satu masyarakat maka Allah turunkan kemualian itu pada tempat dan orang-orang yang dimaksudkan.


Jika kita ingin mulia dimana saja berada maka muliakan al-quran, jika ingin tenang dari berbagai peroblematika hidup maka bersamailah dengan al-quran. Rasulullah saw bersabda,

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah beberapa orang berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), mereka membaca Kitabullah (Al Qur’an) dan saling mengajarkan satu dan lainnya di sana, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan hati), mereka akan diliputi rahmat Allah, akan dikeliling oleh para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim).


Pantas saja Imam abu Laits As-Samarqondi berkata :

قال أبو الليث السمرقندي رحمه الله : مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْجُوَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ فَعَلَيْهِ أَنْ يُلَازِمَ أَرْبَعَةَ أَشْيَاءَ وَيَجْتَنِبَ أَرْبَعَةَ أَشْيَاءَ : فَأَمَّا الْأَرْبَعَةُ الَّتِي يُلَازِمُهَا فَمُحَافَظَةُ الصَّلَوَاتِ وَالصَّدَقَةُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ وَكَثْرَةُ التَّسْبِيحِ. فَإِنَّ هَذِهِ الْأَشْيَاءَ تُضِيءُ الْقَبْرَ وَتُوَسِّعُهُ. وَأَمَّا الْأَرْبَعَةُ الَّتِي يَجْتَنِبُهَا : فَالْكَذِبُ وَالْخِيَانَةُ وَالنَّمِيمَةُ وَالْبَوْلُ. تنبيه الغافلين

“Barangsiapa yang ingin selamat dari siksa kubur, maka biasakanlah empat perkara dan hindari empat perkara. Adapun empat perkara yang dibiasakan itu : pelihara sholat, sedekah, membaca al-quran dan memperbanyak tasbih karena semua itu akan menyinari dan memperluas alam kubur. Dan empat perkara dihindari : dusta, khianat, adudomba dan kencing” (tanbih al-ghofilin).


Diantara yang dapat menyelamatkan siksa kubur itu adalah membaca al-quran. Dan banyak manfaatnya jika kita selalu membersamainya. Yaitu :

Pertama, al-quran memberikan kita kesempatan untuk senantiasa mengisi ketenangan dalam jiwa karena al-quran adalah sumber ketenangan bagi jiwa. Allah swt berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاء لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.“ (QS. Yunus: 57).

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.“ (QS. Al-Isra’: 82)

Nabi sawbersabda,

تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ

“Ketenangan itu datang karena Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Kedua, memberikan kekuatan tersendiri pada diri kita untuk melepaskan dari persoalan-persoalan hidup yang sedang menimpa, karena itu para ulama seringkali memberikan rumus, ‘jika sedang banyak masalah maka buka mushaf al-quran lalu membacanya maka persoalan itu akan segera sirna, diberikan ketenangan pada jiwa sehingga cerah pikirn untuk merumuskan solusi menyelesaikan persoalan yang tengah dialaminya’.


Ketiga, membaca al-quran dengan niat mengikuti sunah Nabi itu mengumpulkan potensi banyak pahala yang akan menutupi dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Bahkan jangan pernah tinggalkan tiap kali selesai membaca al-quran untuk membaca doanya agar Allah jadikan al-quran sebagai cahaya dan pembela di hari kiamat.

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

 “Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta alam.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Mumpung masih berada dipenghujung bulan Ramadhan, berusahalah sungguh-sungguh untuk mendapat cahaya Ramadhan dan cahaya al-quran, semoga kita diberikan kekuatan untuk senantiasa bisa berinteraksi dengan al-quran, mampu menjadikan al-quran sebagai teman di dunia dan syafaat bagi kita di akhirat kelak seperti yang dijanjikan Nabi saw.

ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ

“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” (HR. Ahmad).

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

uanuan


Telah HADIR KBIHU Wafizs Al-Amin Centre (KBIHU WAC), SIIAP MEMBERANGKATKAN JAMAAH HAJI REGULER 2025.
Kenapa Memilih Haji Reguler bersama KBIHU WAC, Karena KBIHU WAC Itu :
#Nyaman
#Dilayani
#Pembimbing Profesional
CP : 08161191890

7 KEUNGGULAN HAJI & UMROH bersama KBIHU Wafizs Al-Amin Centre Itu :
1. Dibimbing Langsung oleh Ustadz Adjie Nung  (UAN) Pim. Wafizs Al-Amin Center Bekasi. 
2. Umrohnya 7 Kali Umroh saat Musim Haji dan 4 kali Umroh saat musim Umroh dengan 4 Tempat Miqot (Tan'im, Ji'ronah, Hudaibiyah & Thoif Qornul Manazil) 
3. Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
4. Fasilitas Umroh Hotel *5 & Transportasi Bis Full Wifi
5. Sholat Qiamullail Berjamaah & Khotmul Qur'an
6. Bermalam 1 Malam Untuk Paket Umroh di Hotel Jeddah Sebelum go to Makkah
7. Jamaah Wanita Dibimbing Langsung Pembimbing Wanita oleh Ustadzh Hj. Uswatun Hasanah, S.Pd. I


UMROH HEMAT 09 Hari Tahun 2024
Wafizs Al-Amin Centre Bekasi
By Scoot Air

KEUNGGULANNYA :
 3 Kali Manasik
4 Kali Umroh Dengan 4 Tempat Miqot
 Free Perlengkapan
Free Bermalam Di Hotel TRIDENT Jeddah. 

KEBERANGKATAN  :
Ahad, 06 Oktober 2024
 Pukul 14.00 Pelepasan Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center & Sholat Ashar Berjamaah
 Pukul 19.00 Kumpul di Bandara Soekarno Hatta (Lounge @Zukafia) 
Pukul 00.40 Take Off to Jeddah 
 Pukul 06.40 Tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah. 

KEPULANGAN  :
Rabu, 14 Oktober 2024
By Pesawat Scoot Air
Pukul 09.00 wib Tiba di Bandara Soekarno Hatta

#Follow US :
________
Media Sosial Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Instagram : wafizscenter & @adjienung
Facebook  : Wafizs Al-Amin Center & Adjie Nung 
Youtube     : Wafizs Center & Nur Anwar Amin
Tiktok        : @wafizscenter & @adjienung

Informasi Pendaftaran Haji dan Umroh WA : 085778141993 - 08161191890 - 081584282565

Wafizs Al-Amin Centre 
“Berbagi Cahaya Di Atas Cahaya”

KABAR GEMBIRA...
Bagi Anda Yang Ingin BERANGKAT HAJI REGULER di Tahun 2025
SILAHKAN BERGABUNG....
Bimbingan Manasik Reguler
Dibimbing Langsung Oleh : Ustadz H.Nur Anwar Amin,Lc Pimpinan Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Bisa BERGABUNG Bagi Anda Yang :
- Porsi Hajinya di tahun 2025
- Porsi Haji Kabupaten & Kota Bekasi
- Porsi Haji Mandiri
- Belum terdaftar di KBIHU Manapun
- Sudah terdaftar di KBIHU namun ingin Bimbingan Manasik Haji
- Rencana mau BADAL HAJI
- Rencana Mau Ibadah Umroh

JOIN US :
> Pembimbing Profesional
> Info Haji Terupdate
> Pelayanan Nyaman & Dilayani
> Lengkap Teori, Praktik Haji & Umroh
WA : 08161191890


YUUUK TUNAIKAN ZAKAT
"Sucikan Harta, Bahagiakan Dhuafa"
UPZ BAZNAS Wafizs Al-Amin Centre Menerima & Menyalurkan : 
Wakaf, Infaq, Zakat dan Sedekah
#Melalui Transfer Ke Rekening :
BSI : 711 7824 823
Mandiri : 156 00 1497 0331
BNI : 0814 1068 54
a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. 
Contact UPZ Wafizs Al-Amin Center WA :
0857-7814-1993
08161191890


UMROH AWAL MUSIM 11 Hari Tahun 2024
Wafizs Al-Amin Centre Bekasi
By Pesawat Saudia Airlines (SV 827)

KEUNGGULANNYA :
 3 Kali Manasik
4 Kali Umroh Dengan 4 Tempat Miqot
 Free Perlengkapan
Free Bermalam Di Hotel TRIDENT Jeddah. 

KEBERANGKATAN  :
Ahad, 14 Juli 2024
 Pukul 14.00 Pelepasan Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center & Sholat Ashar Berjamaah
 Pukul 19.00 Kumpul di Bandara Soekarno Hatta (Lounge @Zukafia) 
Pukul 00.40 Take Off to Jeddah (11 Maret 2024) 
 Pukul 06.40 Tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah. 

KEPULANGAN  :
Rabu, 24 Juli 2024
By Pesawat Saudia Airlines (SV 816) 
Pukul 09.00 wib Tiba di Bandara Soekarno Hatta

#Follow US :
________
Media Sosial Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Instagram : wafizscenter & @adjienung
Facebook  : Wafizs Al-Amin Center & Adjie Nung 
Youtube     : Wafizs Center & Nur Anwar Amin
Tiktok        : @wafizscenter & @adjienung

Informasi Pendaftaran Haji dan Umroh WA : 085778141993 - 08161191890 - 081584282565

Wafizs Al-Amin Centre 
“Berbagi Cahaya Di Atas Cahaya”