Wafizs Al-Amin Center “Berbagi Cahaya Diatas Cahaya” Khutbah Jumat (Edisi 184) Tema :
“HATI-HATI, BOHONG
MENGANTARKAN PADA NERAKA” Oleh : Nur Anwar
Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMI’ AL-ITTIHA Penggilingan Tengah Kebalen Babelan
Kab. Bekasi. Jumat, 19 September 2025 M/26 R. Awal 1447 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Masih
momentum dibulan maulid Nabi saw, dipenghujung bulan Robiul Awal saatnya Allah
beri kesempatan untuk kita ini dekat-dekat dengan orang yang paling sempurna,
suritauladan terbaik, idola yang paling tepat yaitu Rasulullah saw dengan cara
mengikuti semua jejak langkahnya pasti akan selamat dunia akhirat. Nabi
Muhammad saw bersabda,
“Aku
telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama
berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”
(HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm).
Bahkan orang-orang
yang mengikuti sunah Nabi saw (ittiba’) akan mendapatkan kasih sayang Allah dan
diampuni dosa-dosanya. Firman Allah swt
”Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Ali Imran: 31).
Tapi ingat
jangan sekali-kali berpaling dari ajaran Allah dan membangkang dari sunah Nabi
maka akibatnya sangat fatal sehingga Allah swt tegaskan dalam firmanNya.
“Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Diantara sekian
banyak sifat yang dilarang Rasulullah saw adalah berbohong atau dusta karena banyak
orang sekarang berbohon dianggap hal sepele atau biasa, berbohong sudah menjadi
konsumsi kebiasaan pribadi padahal berbohong itu termasuk perbuatan dosa besar
dalam islam dan menghindari setiap kebohongan itu sangatlah penting. Pesan
Nabi saw.
“Hati-hatilah
kalian dari berbuat dusta (bohong), karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan
kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang
sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi
Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim).
Kenapa Nabi
saw dijuluki gelar Al-Amin karena Nabi tidak pernah berbohong, beliau
orang yang paling jujur. Dari Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah saw
bersabda,
“Hendaklah
kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan
pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika
seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan
dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.” (HR.
Muslim).
Sehingga
Nabi saw secara khusus titpkan pesan penting untuk para pembisnis dan pedagang
agar bersikap jujur dan menghindari kebohongan. Dari Rifa’ah, ia mengatakan
bahwa ia pernah keluar bersama Nabi saw ke tanah lapang dan melihat manusia
sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, “Wahai para
pedagang!” Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah saw sambil
menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi saw bersabda,
“Sesungguhnya
para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang
fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan
berlaku jujur.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Saking dilarangnya
berbohong sehingga dalam kondisi bercanda saja atau lawakan tetap tidak
dibolehkan berbohong karena itu menggambarkan ciri keimanan seseorang, dalam kitaAl Mawsu’ah Al Fiqhiyyah (34: 208)
disebutkan, bahwa “Berdusta saat bercanda tetap haram sebagaimana berdusta
dalam keadaan lainnya.”
“Seseorang
tidak dikatakan beriman seluruhnya sampai ia meninggalkan dusta saat bercanda
dan ia meninggalkan debat walau itu benar.” (HR.
Ahmad).
Dari
Ibnu ‘Umar ra, Rasulullah saw bersabda,
إِنِّي
لأَمْزَحُ , وَلا أَقُولُ إِلا حَقًّا
“Aku
juga bercanda namun aku tetap berkata yang benar.” (HR.
Thobroni).
Bahkan
disebutkan dalam suatu riwayat ancaman Nabi saw “berdusta yang tujuannya hanya
ingin membuat orang tertawa termasuk kena ancama ‘wail’. Dari Bahz bin Hakim,
ia berkata bahwa ayahnya, Hakim telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar
Rasulullah saw bersabda,
“Celakalah
bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum
tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR.
Abu Daud dan Tirmidzi).
Kebiasaan
berbohong itu adalah aib yang amat buruk dan merupakan tanda-tanda orang
munafiq. Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu berada di tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan
engkau tidak akan menjumpai seorang penolong pun bagi mereka.”
(QS. An-Nisa’: 145).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Marilah selalu
kita ikuti perintah Rasulullah saw dengan menjauhkan berbohong, tinggalkan
dusta dan jangan menjadi kebiasaan berperilaku bohong karena bekas dibohongi
itu akan terasa sakitnya dan akan terus melekat sulit untuk dilupakan. Mulailah
menata hidup ini dengan selalu jujur dan berkata benar. Firman
Allah swt
Wafizs Al-Amin Center “Berbagi Cahaya Diatas Cahaya” Khutbah Jumat (Edisi 183) Tema :
“MERDEKA ITU RAHMAT ALLAH
SWT.” Oleh : Nur Anwar
Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid AGUNG NURUL HIKMAH Pemda Kabupaten
Bekasi. Jumat, 15 Agustus 2025 M/21 Shofar 1447 H.
Dua hari lagi bangsa Indonesia akan bersukacita,
bergembira dan menumpahkan rasa syukur kepada Allah swt secara serentak
seantero nusantara dalam rangka merayakan hari kemerdekaan negara tercinta
Republik Indoesia yang ke 80. Sangat penting untuk kita sebagai bangsa yang
besar menunjukkan ke dunia bahwa negara Indonesia berhak untuk merdeka, merdeka
dari penjajahan ataupun merdeka dari segala penindasan dan intervensi.
Bagi kita sebagai umat muslim wajib mensyukuri nikmat
kemerdekaan ini dengan meningkatkan amal-amal berkualitas, pendekatan diri
kepada sang pencipta, sang Maha Penentu negara Indonesia ini menjadi merdeka, sangat
jelas bahwa dari alenia ketiga Pembukaan UUD 1945 disebutkan kemerdekaan ini
“atas berkat rahmat Allah” karena itu, Gapai Selalu Rahmat Allah swt.
Jangan pernah putus dari rahmat Allah, jangan pernah jauh
dari rahmat Allah kita masuk surga bukan karena amal kita banyak dan bangsa Indonesia juga
merdeka bukan karena persenjataan kita hebat tapi kita merdeka dengan sebab
Rahmat Allah swt. Firman Allah swt
“Janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS. Az-Zumar : 53).
Rahmat Allah itu
sangat dekat dengan orang-orang yang melakukan amal sholeh. Firman Allah swt
“Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Arof : 56).
Tidak perlu jauh
mencari rahmat Allah karena rahmat Allah itu sangat dekat dengan kita yaitu
saat melangkahkan kaki kanan kita masuk ke (baitullah) rumah Allah ini seraya
sambil membaca doa yang diajarkan banginda Rasulullah saw.
“Dengan menyebut nama
Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah
kepadaku pintu-pintu rahmat-Mu).” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Tiap kali kita masuk ke
masjid yang kita pinta ditempat ini bukan hanya satu pintu rahmat Allah tetapi أَبْوَابَ
banyak pintu-pintu rahmat Allah yang kita mau. Rahmat Allah dalam Alquran itu
banyak maknanya, maka sering-seringlah mohon dibukakan pintu-pintu rahmatNya :
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi)
dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53).
Bagi orang yang
berlumuran dosa, sebesar dan sebanyak apapun dosanya jika ia masih berharap
ampunan Allah, maka "Jangan pernah putus asa dari Rahmat Allah".
Rahmat disini bermakna ampunan dan di rumah Allah inilah rahmat Allah tersedia
luas, kita mohonkan “ya Allah bukakan untuk kami pintu-pintu rahmatMU dan
ampunilah dosa-dosa kami.”
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Rahmat itu Solusi
dari Segala Kesulitan.
Orang hidup itu pasti memiliki
banyak masalah dan kesulitan, masalah dirumah tangga, anak istri, di kantor,
dipekerjaan dan dimana-mana selalu saja ada masalah. Allah swt sudah gambarkan
dalam al-quran suroh al-Baqoroh ayat 155-157.
“Kami pasti akan
mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada
orang-orang sabar,” (QS. Al-Baqarah : 155).
Apapun masalahnya yang
sedang kita hadapi, sabar dan kata Allah ‘kembalilah kepadaKu’ serahkan segalanya
hanya kepadaNya karena kita ini semua adalah milik Allah dan pasti akan kemabli
kepadaNya.
“(yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi
rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya
kepada-Nya kami akan kembali).” (QS. Al-Baqarah : 156).
Ketika kita sabar dan Allah
pasti bantu kita, Allah tegaskan dengan rahmatNya.
“Mereka itulah yang
memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah : 157).
Rakyat Indonesia dan
para pejuang kemerdekaan, mereka rela dan sabar selama 350 tahun hidup dalam
penjajahan dan penindasan, bukan hanya sabar yang terpatri dalam sanubari
mereka namun mereka juga berjuang tiap malam meletakkan jidat mereka, sujud
dihadap Allah, sholat dan sholat di atas sajadah bermunajat, memohon dan berdoa
agar bisa keluar dari keterpurukannya dan menikmati indahnya merdeka. firmanNya
“Mohonlah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS.
Al-Baqarah : 45). Nabi saw bersabda :
“Kondisi hamba paling
dekat dengan Robbnya adalah tatkala ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa” (HR. Muslim).
Rahmat Allah
disini solusi, sehingga Umar bin al-Khottob bertutur tentang ampunan dan rahmat
dalam ayat ini, bahwa keduanya adalah dua balasan terbaik dan tambahan terbaik.
Dua balasan itu adalah ampunan dan rahmat adapun tambahannya adalah petunjuk.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga, Rahmat Itu Harapan
di Dunia dan Kemuliaan di Akhirat.
Sunnah memulai sesuatu
dengan membaca بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ karena jika tidak dimulai
dengan bismillah akan hilang keberkahannya. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw
bersabda,
“Setiap perkara
penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut
terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’).
Sehingga para ulama
berpendapat Ar-Rohman itu sifat kasih sayang Allah yang luas dan umum,
meliputi seluruh alam semesta dan seluruh makhlukNya. Rahmat Allah yang
bersifat Ar-Rohman ini dapat dirasakan oleh semua orang, baik beriman
atau tidak.
Sementara Ar-Arrohim
itu sifat kasih sayang Allah yang khusus diperuntukkan kepada orang-orang
beriman. Rahmat Ar-Rohim ini mencakup rahmat di dunia dan rahmat di
akhirat seperti petunjuk, hidayah, keimanan dan ampunan.
Sebagian ulama
berpendapat bahwa sifat Allah Ar-Rohman untuk memberikan harapan di dunia
dan sifat Allah Ar-Rohim untuk memberikan kemuliaan di akhirat. Kebahagiaan
di dunia Allah berikan begitu juga kemuliaan di akhirat Allah berikan berupa
surgaNya. Maka dari itu, sering-seringlah kita berdoa minta dunia dan akhirat yang
baik.
“Ya Rabb kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201).
Rahmat Allah berupa Ar-Rohman
Ar-Rohim sampai saat ini dirasakan oleh bangsa Indonesia menjadi merdeka,
tugas kita sekarang adalah mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya, membebaskan dari penjajahan
dan penindasan karena merdeka itu berarti harus membangun, merdeka bukan untuk
kepentingan peribadi atau golongan, merdeka itu makmur untuk semua, merdeka itu
adil untuk semua, hukum pun berlaku untuk semua, merdeka itu bukannya bebas
tanpa hukum, merdeka itu bukannya menang berkuasa dan merdeka itu bersatu untuk
membangun.
Wafizs
Al-Amin Center “Berbagi Cahaya Diatas Cahaya” Khutbah Jumat (Edisi 182) Tema :
“SUDAH
MATI, INGIN HIDUP LAGI HANYA MAU SEDEKAH” Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-UKHUWAH Villa Gading baru, Babelan Kota, Kab.
Bekasi. Jumat, 08 Agustus2025 M/16 Shofar1447 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Mati itu
pasti datang dan datangnya pun mendadak tanpa permisih. Imam Ali bin Abi Tholib
berkata,
“Wahai
orang yang disibukkan dengan urusan dunia, dan panjangnya angan-angan.
(Ingatlah) kematian itu datangnya tiba-tiba, dan kuburan adalah tempat
(balasan) amal.” (Kitab Nashoihul Ibad).
“Wahai
anak ku, Jangan engkau lambatkan bertaubat, karena sesungguhnya kematian itu
datang secara tiba-tiba.” (Lathoiful Ma’arif, Ibnu Rojabi Al-Hambali).
Selagi
Allah swt beri kita hidup, jangan sia-siakan kesempatan ini, karena kesempatan
hidup hanya datang sekali, jangan sampai jasad sudah berada di alam kubur dan
minta ingin dihidupkan kembali ke alam dunia hanya karena ingin bersedekah, sebab orang yang sudah mati dikuburan sana itu
permintaannya cuma satu kepada Allah, ingin balik ke dunia walau sebentar saja agar
bisa bersedekah. Firman Allah swt.
"lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Al-Munafiqun : 10). Makanya Allah
menyuruh kita agar segera infaqkan hartamu sebelum kematian itu datang.
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang
telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu”. (QS. Al-Munafiqun
: 10).
Karenanya, biasakan tiap hari apapun bentuknya
selalu bersedekah, jangan dilihat besar kecilnya, banyak atau sedikit yang dikeluarkannya,
yang penting sedekah dan sedekah itu tidak mesti berbentuk harta.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw
bersabda, “Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap
harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua
orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas
kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah
sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah
berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu
rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bahkan seseorang yang membiasakan sedekah
dipagi hari akan mendapatkan doa malaikat yang mustajab yang benar-benar mudah
diijabah Allah swt. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda,
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua
malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah Ganti yang lebih baik bagi
orang yang gemar berinfak/bersedekah (rajin memberi nafkah pada keluarga).”
Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan
bersedekah (memberi nafkah).”
(HR. Bukhari Muslim).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kenapa sedekah? Karena ketika kita sholat,
lalu mati maka kita tidak bisa menambah lagi amal sholat, habislah pahalanya. Ketika
kita puasa, lalu mati maka tidak bisa menambah lagi pahala berpuasa, namun berbeda
ketika kita sedekah lalu mati dan dimasukkan dalam tanah puluhan bahkan ratusan
tahun sedekah itu sangat bermanfaat, diantaranya :
Pertama, Sedekah itu Pahalanya Masih Terus Mengalir.
Hadits ini sebagai bukti bahwa nilai sedekah
pahalanya yang akan terus menemani kita walau sudah berada di alam kubur. Dari
Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,
“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang
beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah: (1). Ilmu
yang ia ajarkan dan sebarkan. (2). Anak shalih yang ia tinggalkan. (3). Mushaf
Al-Qur’an yang ia wariskan. (4). Masjid yang ia bangun. (5). Rumah bagi ibnu
sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun. (6). Sungai yang ia
alirkan. (7).Sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah ra,
meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya.
Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah
meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah
bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi saw menjawab, ‘Iya,
bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau saw, ‘Kalau begitu aku
bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya”. (HR. Bukhori).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Sedekah
Penyelamat Wanita di Neraka.
Dahsyatnya nilai sedekah pasca
kematian sehingga mampu menyelamatkan para wanita yang paling banyak sebagai
penghuni neraka. Nabi saw selesai dari shalat Khusuf (shalat Gerhana), menceritakan
surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,
“Dan aku melihat neraka. Aku belum
pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata
mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para
wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para
wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka
kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat
baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia
melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan
berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari Muslim).
Dari Jabir ra, ia berkata, “Aku
pernah menghadiri shalat ied bersama Rasulullah saw. Beliau memulai dengan
shalat kemudian khutbah tanpa azan dan tanpa iqamah. lalu beliau saw berdiri
bersandar pada Bilal, beliau memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan
mendorong untuk taat kepada-Nya. Beliau memberikan wejangan dan mengingatkan
manusia saat itu. Kemudian beliau lewat dan mendatangi jamaah wanita lantas
beliau menyampaikan wejangan dan mengingatkan mereka. Beliau berkata,
“Wahai para wanita, bersedekahlah karena kalian itu yang paling banyak
menjadi bahan bakar neraka Jahannam.”
Kemudian
ada seorang wanita terbaik yang nampak tidak berhias diri di antara mereka
berdiri lalu berkata, “Kenapa wanita yang paling banyak masuk neraka, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Karena kalian banyak mengeluh dan
tidak mensyukuri pemberian suami kalian.” Jabir berkata, “Lantas para wanita
bersedekah dengan perhiasan mereka. Mereka melemparkan perhiasan mereka pada
kain Bilal, ada di situ anting dan cincin mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Said al-Khudri yang
menyaksikan Rasulullah saw bersabda kepada beberapa Sahabiyah (sahabat
perempuan) :
“Nabi saw bersabda : ‘Wahai para
perempuan sekalian bersedekahlah! Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa
mayoritas penghuni neraka adalah kalian (kaum perempuan).’ Kemudian para
perempuan itu bertanya: ‘Mengapa ya Rasulullah?’ Rasul pun menjawab: Kalian
sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami.” (HR. Bukhori).
Solusi terbaik bagi para wanita, jika
tidak ingin masuk neraka maka perbanyaklah sedekah karena setiap sedekah yang
dilakukan seorang wanita itu akan
menyelematkannya dari siksa neraka.
Karenanya sangat ringan bagi wanita
shalihah yang taat pada suami dan rajin melakukan ibadah ketaatan, sudah Allah
siapkan surga yang bisa dimasukinya dari pintu mana saja yang ia mau. Sabda
Nabi saw.
“Jika seorang wanita selalu menjaga
shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul
menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya,
maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga
melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga, Sedekah
itu Hadiah Terindah Bagi Orang Mati.
Jangankan sudah mati, masih hidup di
dunia saja jika dikirimi hadiah pasti senang sekali, kiriman hadiah yang
ditunggu-tunggu bagi orang yang sudah mati adalah doa dan sedekah. Rasulullah
saw bersabda,
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Kirimlah hadiah untuk orang-orang yang meninggal di antara
kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa yang kami kirimkan wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Sedekah dan doa.”.
Layaknya orang diberi hadiah pasti senang,
apalagi orang yang sedang di alam kubur jauh akan lebih senang dan lebih
bahagia. Dalam kitab an-Nawadir dikisahkan,
“Wahai
Nabi.! Jelaskan gambaran kepada kami, sedekah bagi orang mati, Nabi menejawab :
“Kamu bersedekah atas nama orang yang telah meninggal, lalu datanglah malaikat
dari kalangan malaikat dengan membawa sepiring cahaya dan meletakkannya diatas
piring itu dan didalamnya ada cahaya yang terang di tujuh lapis langit, lalu
malaikat itu berdiri dipinggir kuburnya orang yang disedekahkan, lalu
memanggil, ‘Assalaumalaika wahai penghuni kubur yang asing (kesepian),
sesungguhnya kelurgamu mengirimi hadiah untukmu, maka terimalah’. ‘Dia berkata
: (Maka Tuhan akan memasuki kuburnya dan menerangi kuburnya untuknya, dengannya
ia akan memperluas pahalanya seperti gunung Uhud.
”
Sebisa dan semampu kita selalu bersedekah,
manfaatnya banyak sekali baik saat masih hidup terutama lagi saat sudah berada
diliang kubur, jangan pernah tinggalkan sedekah mumpung masih Allah beri kita
hidup di dunia ini, infaq sedekah itu tidak ada yang sia-sia, Allah pasti
melihatnya dan Allah pula pasti menggantinya dengan yang lebih baik. Dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah ra, Nabi
saw bersabda,
“Ya Tuhanku, dengan adanya (Muhammad)
Al-Mushthofa, sampaikan maksud-maksud kami.” # “Ampunilah dosa-dosa kami yang
telah kami lakukan, Wahai Tuhan yang Maha Luas pemberiannya.” (Qoshidah
Al-Burdah).