Featured Post

Recommended

Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 148) Tema : “Jalan Membuka Pintu Surga”

  Wafizs Al-Amin Center “Berbagi Cahaya Diatas Cahaya” Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 148) Tema  : “Jalan Membuka Pintu Surga” Oleh : N...

Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 148) Tema  :  “Jalan Membuka Pintu Surga”

Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 148) Tema : “Jalan Membuka Pintu Surga”

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 148) Tema  :

“Jalan Membuka Pintu Surga”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ NUURUSSA’ADAH Taman Wisma Asri Kota Bekasi. 09 Mei 2024 M/01 Dzulqo’dah 1445 H. 


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Setiap insan beriman pasti sangat merindukan masuk surga, di akhirat ingin bahagia, bukan hanya bahagia di surga seorang diri namun ingin masuk surga sekeluarga bersama istri, anak-anak, cucu dan semua keturunannya sehingga setiap saat selalu berdoa, minta bahagia di dunia dan bahagia akhirat.

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ ۝٢٠١

 “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.” (Al-Baqarah : 201).


Tugas orang beriman baik ia seorang istri terutama lagi seorang suami sebagai kepala rumah tangga wajib menjaga dirinya dan keluarganya jangan sampai masuk kelobang api neraka. Firman Allah swt.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ۝٦

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6).


Ayat ini Allah swt serukan dengan kata يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا “Wahai orang beriman”, bukan dengan kata يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ “Wahai manusia” karena tidak semua manusia itu masuk surga, surga khusus disiapkan hanya untuk orang beriman. Selamatkan dirimu, selamatkan istrimu dan selamatkan keluargamu karena semua itu akan ditanya dihadapan Allah swt.

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِࣖ ۝٨

“Kemudian, kamu pasti benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).” (QS. At-Takatsur · Ayat 8).


Nikmat hembusan nafas, nikmat kedipan mata, nikmat bisikan telingan, nikmat detak jantung, nikmat bergerak, nikmat berjalan kaki dan ada nikmat yang paling besar dianatara itu semua yaitu nikmat anak dan keturunan. Semua itu pula akan dituntut dan diminta pertanggunjwabannya. Dari Abdullah bin Umar ra, Nabi saw bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Karena itu pula dalam islam tidak dibenarkan nikah beda agama karena dalam kompilasi hukum islam tidak ada satupun KUA di Indonesia yang mau menikahkan orang beragama islam dengan non muslim, kalau pun ada yang mengaku nikah, itu pasti nikahnya bukan di Kantor Urusan Agama.


Jadi, yang sangat berhak masuk surga dan jangan sampai masuk neraka, itu Allah sudah wanti-wanti khusus kepada orang beriman dan orang beriman, jika ingin mudah masuk surga harus sering-sering bersama orang dalam (ordal), orang yang sangat dekat dengan Allah, orang yang sudah dijamin masuk surga yaitu Rasulullah saw dengan mengikuti ajarannya, ikuti sunahnya, sering sebut-sebut namanya dan banyak-banyak bershodaqoh, karena shodaqoh lisan itu dengan banyak sholawat kepada Nabi saw agar mendapat syafa’at dan pertolongannya sehingga dibawa kita masuk surga, shodaqoh uang itu dengan harta dan shodaqoh tulang-tulang itu dengan sering banyak menolong orang.


Kunci Jalan Membuka Pintu Surga adalah :

Pertama, Iman

Bukti keimanan seseorang itu adalah diawali bersyahadat dengan mengucapkan لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ (Tiada Tuhan selain Allah Nabi Muhammad adalah utusan Allah). Jika ada seseorang siap mengatakan لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ namun tidak siap mengucapkan مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ maka tidak sah keimanannya. Iman seseorang dianggap sempurna apabila syahadat yang diucapkannya pun harus sempurna yaitu لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ karena dulu waktu Nabi Muhammad saw berdakwah di kota al-Madinah al-Munawwaroh diajak mereka masuk islam, meraka mengatakan : “Kami percaya kepada Allah namun kami tidak percaya kepada Muhammad saw sebagai Rasulullah”, lalu turun ayat

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran : 31).


Wahai penduduk Madinah kalau kamu memang benar-benar cinta kepada Allah فَاتَّبِعُونِي ikuti Nabi saw, makanya nama Nabi saw selalu bersanding dengan nama Allah karena setiap hari dalam sholat selalu kita sebut terus menerus nama Nabi saw dalam sholawat, karena tidak semua mau mengakui Nabi Muhammad saw, seperti orang Yahudi tidak mau mengakui Nabi Muhammad sebagai khotamun nabiyyin (penutup para nabi) karena mereka mau nabi yang akhir zaman itu keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Sarah (istri Nabi Ibrahim pertama), sedangkan Nabi Muhammad saw itu keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Hajar (istri Nabi Ibrahim kedua).


Nabi Ibrahim punya istri Sarah namun tidak memiliki anak, lalu Ibrahim nikah dengan Hajar, saat usia 86 tahun Nabi Ibrahim memiliki anak yang bernama Ismail, setelah usia Nabi Ibrahim 99 tahun (saat 13 tahun usia Nabi Ismail) lahirlah anak dari Sarah bernama Ishaq, Ishaq punya anak bernama Ya’qub, Ya’qub disebut dengan nama Israil. Jadi, Bani Israil adalah anak cucu keturunan Ya’qub, mereka menginginkan  nabi terakhir itu dari jalur Ya’qub bukan dari jalur Nabi Ismail.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kalimat لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ merupakan kunci surga, suatu saat Nabi saw mendengar muadzin mengucapkan ’ اشهد ان لااله الا الله’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,

« خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ »

”Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim).

Nabi saw juga bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud).

Dari riwayat ‘Utsman, beliau berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, maka dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).


Meskipun ia seorang pezina dan seorang pencuri, selama ia yakini kalimat لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ maka ada harapan masuk surga walau harus transit terlebih dahulu di neraka Jahannam, karenanya sering-sering bertaubat dan membaca doa ini agar selamat dunia akhirat.

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ ۝٢٠١

 “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.” (Al-Baqarah : 201).


Kedua, Amal Sholeh.

Allah sudah janjikan bagi seseorang yang selalu beriman dan melakukan amal sholeh akan memperoleh surga dan setiap kali melakukan amal sholeh itu mesti didahului beriman karena amal sholeh seseorang tanpa iman maka tidak akan memperoleh ganjaran pahala dan surga bahkan iman dan amal sholeh itu berpeluang akan diberikan surga yang paling tinggi yaitu surga Firdaus.

 إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh memperoleh surga Firdaus sebagai tempat tinggal.” (QS. Alkahfi : 107).

Allah swt berfirman:

وَا لَّذِيْنَ  اٰمَنُوْا  وَعَمِلُوا  الصّٰلِحٰتِ  اُولٰٓئِكَ  اَصْحٰبُ  الْجَـنَّةِ   ۚ هُمْ  فِيْهَا  خٰلِدُوْنَ

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : 82).

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا ۝١٢٢

“Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (QS. An-Nisa' : 122).


Ketiga, Istiqomah.

Istiqomah adalah lurus, benar, tetap pendirian dan usaha untuk selalu menjaga perbuatan baik di jalan Allah swt secara konsisten dan tidak pernah berubah. Karenanya kita selalu minta dalam sholat agar diberi hidayah untuk bisa istiqomah dijalan yang diridhoi Allah swt.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)

“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 1-7).


Istqomah itu, Allah jaminkan masuk surga kekal didalamnya. Firman Allah swt.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ, أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqaf : 13-14).

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat: 30)


Dari Abu ‘Amr atau Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah, beliau berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِى فِى الإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ – وَفِى حَدِيثِ أَبِى أُسَامَةَ غَيْرَكَ  قَالَ « قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ

“Wahai Rasulullah saw, ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain setelahmu [dalam hadits Abu Usamah dikatakan, “selain engkau”]. Rasulullah saw bersabda, “Katakanlah: “Aku beriman kepada Allah“, kemudian beristiqamahlah dalam ucapan itu.” (HR. Muslim).


Ibnu Rajab mengatakan, “Wasiat Nabi saw ini sudah mencakup wasiat dalam agama ini seluruhnya.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam,hal.246).

Karena kurangnnya istiqomah, waspadalah terhadap fitnah dunia yang sangat kejam berakibat fatal yang bisa merubah keimanan seseorang, pagi harinya ia masih status seorang muslim bisa jadi sore harinya ia sudah menjadi kafir. Sabda Rasulullah saw.

عَنْ أبي هريرة رضي اللَّه عنه أن رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: « بادِروا بالأعْمالِ الصَّالِحةِ ، فستكونُ فِتَنٌ كقطَعِ اللَّيلِ الْمُظْلمِ يُصبحُ الرجُلُ مُؤمناً ويُمْسِي كافراً ، ويُمسِي مُؤْمناً ويُصبحُ كافراً ، يبيع دينه بعَرَضٍ من الدُّنْيا» رواه مسلم .

Dari Abu Huroiroh ra, Rosulullah saw bersabda: “Bersegeralah engkau sekalian untuk melakukan amalan-amalan sholeh sebelum datangnya bermacam-macam fitnah yang diumpamakan sebagai potongan-potongan dari malam yang gelap gulita.” Berpagi-pagi seorang itu menjadi orang mu’min dan bersore-sore menjadi orang kafir, ada lagi yang bersore-sore masih sebagai seorang mu’min, tetapi berpagi-pagi telah menjadi seorang kafir. Orang itu menjual agamanya dengan harta dari keduniaan.” (HR.Muslim).


Karena jiwa yang Istiqomah itu, walaupun engkau dibakar, walaupun engkau dipotong-dipotong, engkau tetap mngatakan لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله sampai mati menjemputnya, ucapan terakhirnya tetap  لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله.

عْنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ أَوْصَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتِسْعٍ

لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا وَإِنْ قُطِّعْتَ أَوْ حُرِّقَتْ وَلَا تَتْرُكَنَّ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوْبَةَ مُتَعَمِّدًا وَمَنْ تَرَكَهَا مُتَعَمِّدًا بَرِئَتْ مِنْهُ الذِّمَّةُ وَلَا تَشْرَبَنَّ الْخَمْرَ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ، وَأَطِعْ وَالِدَيْكَ وَإِنْ أَمَرَاكَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ دُنْيَاكَ فَاخْرُجْ لَهُمَا، وَلَا تُنَازِعَنَّ وُلَاةَ الْأَمْرِ وَإِنْ رَأَيْتَ أَنَّكَ أَنْتَ وَلَا تَفْرُرْ مِنَ الزَّحْفِ وَإِنْ هَلَكْتَ وَفَرَّ أَصْحَابُكَ وَأَنْفِقْ مِنْ طَوْلِكَ عَلَى أَهْلِكَ وَلَا تَرْفَعْ عَصَاكَ عَلَى أَهْلَكَ وَأَخِفْهُمْ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Dari Abud Darda’ ra, berkata : “Rasulullah saw memberikan wasiat kepadaku dengan sembilan (perkara) :

(1). Janganlah engkau menyekutukan Allah dengan apa-pun, meski engkau dibunuh atau dibakar.

(2). Janganlah engkau meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, karena sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat wajib dengan sengaja telah lepas dari perlindungan Allah. (3). Janganlah engkau minum khomer, karena itu induk semua kekejian. (4). Taatilah kedua orang tuamu, meski keduanya memerintahkanmu untuk meninggalkan duniamu, maka tinggalkanlah karena mentaati keduanya.

(5). Janganlah engkau memberontak Pemerintah (muslim), walaupun engkau melihat bahwa engkau di atas kebenaran. (6). Janganlah engkau lari dari peperangan, walaupun engkau pasti binasa, dan kawan-kawan-mu telah lari.

(7). Nafkahilah keluargamu dari usahamu. (8). Janganlah engkau angkat tongkatmu terhadap keluargamu. (9). Ingatkan mereka untuk takut kepada Allah.” (HR. Al-Bukhori).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Berjuanglah sekuat tenaga untuk menjaga, memelihara dan menyelamatkan diri kita dan keluarga dari siksa api neraka agar bisa berkumpul bersama-sama dalam surga Allah swt

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

uanuan


YUUUK TUNAIKAN ZAKAT
"Sucikan Harta, Bahagiakan Dhuafa"
UPZ BAZNAS Wafizs Al-Amin Centre Menerima & Menyalurkan : 
Wakaf, Infaq, Zakat dan Sedekah
#Melalui Transfer Ke Rekening :
BSI : 711 7824 823
Mandiri : 156 00 1497 0331
BNI : 0814 1068 54
a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. 
Contact UPZ Wafizs Al-Amin Center WA :
0857-7814-1993
08161191890



UMROH AWAL MUSIM 11 Hari Tahun 2024
Wafizs Al-Amin Centre Bekasi
By Pesawat Saudia Airlines (SV 827)

KEUNGGULANNYA :
 3 Kali Manasik
4 Kali Umroh Dengan 4 Tempat Miqot
 Free Perlengkapan
Free Bermalam Di Hotel TRIDENT Jeddah. 

KEBERANGKATAN  :
Ahad, 14 Juli 2024
 Pukul 14.00 Pelepasan Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center & Sholat Ashar Berjamaah
 Pukul 19.00 Kumpul di Bandara Soekarno Hatta (Lounge @Zukafia) 
Pukul 00.40 Take Off to Jeddah (11 Maret 2024) 
 Pukul 06.40 Tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah. 

KEPULANGAN  :
Rabu, 24 Juli 2024
By Pesawat Saudia Airlines (SV 816) 
Pukul 09.00 wib Tiba di Bandara Soekarno Hatta

#Follow US :
________
Media Sosial Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Instagram : wafizscenter & @adjienung
Facebook  : Wafizs Al-Amin Center & Adjie Nung 
Youtube     : Wafizs Center & Nur Anwar Amin
Tiktok        : @wafizscenter & @adjienung

Informasi Pendaftaran Haji dan Umroh WA : 085778141993 - 08161191890 - 081584282565

Wafizs Al-Amin Centre 
“Berbagi Cahaya Di Atas Cahaya”






















































Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 147) Tema  :  “Do’a Nabi saw Setelah Sholat Shubuh”

Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 147) Tema : “Do’a Nabi saw Setelah Sholat Shubuh”

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat 2024/1445 (edisi 147) Tema  :

“Do’a Nabi saw Setelah Sholat Shubuh”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ NURUL HUDA Bulak Perwira Kota Bekasi. 03 Mei 2024 M/25 Syawwal 1445 H. 


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Setiap Nabi saw melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau membaca do’a berikut ini,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).


Nabi Muhammad saw saja manusia yang paling dekat dengan Allah, manusia yang tidak berdosa, tidak pernah berbuat ma’siat, tidak pernah melanggar perintah Allah swt, selalu taat dengan semua perintahNya dan pastinya semua do’a-do’a yang dipanjatkan Nabi saw diterima Allah swt, beliau mengajarkan kepada kita sebagai umatnya yang sangat butuh dengan Allah, sangat bergantung dengan Allah maka kita harus sering-sering mengamalkan doa yang diajarkan Beliau ini.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Pertama, عِلْمًا نَافِعًا (Ilmu yang Bermanfaat).

Ilmu yang bermanfaat itu, bisa menyelamatkan ibadah, ibadah yang berilmu berpeluang besar bisa diterima Allah swt karena ilmu lebih utama dari pada beramal. Mu’adz bin Jabal ra, mengatakan,

العِلْمُ إِمَامُ العَمَلِ وَالعَمَلُ تَابِعُهُ

“Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15).


Ilmu yang bermanfaat itu, bisa menjaga pemiliknya (shohibul ilmi). Imam Ali bin Abi Tholib berkata,

الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنَ الْمَالِ: الْعِلْمُ يَحْرُسُكَ وَأَنْتَ تَحْرُسُ المَالَ، وَالْمَالُ تَنْقُصُهُ النَّفَقَةُ، وَالْعِلْمُ يَزْكُوعَلَى الاْنْفَاقِ

“Ilmu itu lebih baik dari harta, ilmu yang menjagamu sementara harta kamu yang menjaganya. Harta akan berkurang dengan dibelanjakan sedangkan ilmu tambah berlipat ganda dengan diinfaqkan.”


Ilmu yang bermanfaat itu, akan diangkat derajatnya, janji Allah swt dalam al-quran bagi orang beriman dan berilmu.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah : 11)


Ilmu yang bermanfaat itu, mengantarkan sifat tawadhu’, sifat yang mulia, sifat yang sedikit dimiliki orang karena tidak ada jaminan meski gelarnya banyak, berilmu tinggi, harta yang berlimpah kecuali yang memiliiiki sifat tawadhu’. Belajarnya dari ilmu padi “kian berisi, kian merunduk”. Orang yang memiliki sifat tawadhu’ yang akan ditinggikan Allah swt. Dari Abu Hurairah ra, Rasul saw bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim).


Ilmu yang bermanfaat itu, dihormati, dimuliakan dan memiliki kedudukan yang tinggi dimata Allah dan RasulNya, sehingga Allah membanggakan tidak akan pernah sama orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. FirmanNya

 قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِࣖ ۝٩

“Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?” Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar : 9).


Begitu juga Rasululloh saw sangat memuliakan orang yang berilmu, sampai-sampai beliau menjaminkan akan dimudahkan masuk surga dan ikan-ikan dilautan pun ikut memohonkan ampun.

يَقُولُ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْمَاءِ

Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga. Para Malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridla kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi hingga ikan yang ada di air.”  (HR. Ibnu Majah).


Ilmu yang bermanfaat itu, pahalanya mengalir, terutama lagi ilmu agama yang  diajarkan pada orang lain dan mereka terus mengamalkannya, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kedua, وَرِزْقًا طَيِّبًا (Rizki yang Baik/Halal

Meminta rezeki yang diajarkan Nabi saw bukan rezeki yang banyak tapi mintalah rezeki yang thoyyib (baik) lagi halal, karena rezeki yang thoyyib itu pasti sehat, kalau perut kita diisi dengan rezeki yang halal dan thoyyib itulah yang diterima Allah swt. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

 أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (halal). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.’” Kemudian Nabi saw menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim).


Kalau perut kita diisi yang halal dan thoyyib maka fisik pun ikut sehat, fisik yang sehat menjadikan tubuhnya kuat, fisik sehat akan sangat berpengaruh pola fikir yang sehat pula, orang yang fikirannya sehat maka hatinya pun akan sehat, hati sehat itu tidak pernah dengki dengan orang lain, hati yang sehat itu tidak pernah menzholimi orang lain. Maka kalau fisik ingin sehat, maka silahkan ikuti kata alquran,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوۡا مِمَّا فِى الۡاَرۡضِ حَلٰلًا طَيِّبًا  ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah Ayat 168).


Makanlah makanan yang menyehatkan, bekerjalah dengan pekerjaan yang halal dan dapatkan itu dari sumber yang halal. Sebab, kalau makan menyehatkan tetapi sumbernya tidak halal, itu akan jadi fikiran, fikiran yang tidak sehat itu berpengaruh kepada fisik, jadi sumbernya mesti halal didapatkan, mesti thoyyib. Kadang ada yang fisiknya baik tapi sifatnya belum tentu baik. Dia sehat, dia baik bahkan namanya pun thoyyib, badan yang sehat akan memiliki sifat tawadhu’, badan yang sehat akan memiliki sifat penyabar. Sifat-sifat ini dalam alquran yang disebut خَيْرَ (kebaikan).

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali ‘Imran : 110).


Tapi sebaliknya, jika makan dari makanan yang haram akan sangat berkibat buruk dan dari pekerjaan yang haram pun disebutkan dalam perkataan Abu Bakr Ash Shiddiq ra, ia berkata,

مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal, maka neraka lebih pantas untuknya.” (HR. Ibnu Hibban).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Ketiga, وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا (Amal yang diterima).

Jangan terlalu percaya diri, jangan terlalu sombong jika sholatnya rajin, puasanya rajin, infaq sedekahnya banyak merasa amalnya pasti diterima Allah swt, karena maha penerima amal seseorang itu adalah hak prerogatif Allah swt, kita harus selalu meminta agar amal ibadah kita diterima Allah swt, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail saja tidak pernah luput selalu berdoa agar semua amal ibadahnya diterima Allah swt. Doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿١٢٧﴾ رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Ya Rabb kami! Terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Rabb kami! Jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah : 127-128).


Saking penting berdoa agar semua amal ibadah diterima, perlu diketahui bahwa telah terdapat berbagai riwayat dari beberapa sahabat radhiyallahu ‘anhum bahwa mereka pun biasa mengucapkan selamat di hari raya di antara mereka dengan ucapan “Taqobbalallahu minna wa minkum” (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian) agar semua rangkaian ibadah selama satu bulan pernuh di bulan Ramadhan diterima Allah swt.

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن .

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah saw berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fathur bari Ibnu Hajar Al Asqolani).


اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang."


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Berdoalah dengan doa yang selalu digunakan baginda Rasulullah saw, kata-katanya simple, singkat dan padat namun maknanya universal, sangat menyeluruh. Semoga kita diberi taufiq dan hidayah Allah agar bisa mengamalkan yang sudah diajarkan Rasulullah saw. Amiin ya Robbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

uanuan


YUUUK TUNAIKAN ZAKAT
"Sucikan Harta, Bahagiakan Dhuafa"
UPZ BAZNAS Wafizs Al-Amin Centre Menerima & Menyalurkan : 
Wakaf, Infaq, Zakat dan Sedekah
#Melalui Transfer Ke Rekening :
BSI : 711 7824 823
Mandiri : 156 00 1497 0331
BNI : 0814 1068 54
a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. 
Contact UPZ Wafizs Al-Amin Center WA :
0857-7814-1993
08161191890



UMROH AWAL MUSIM 11 Hari Tahun 2024
Wafizs Al-Amin Centre Bekasi
By Pesawat Saudia Airlines (SV 827)

KEUNGGULANNYA :
 3 Kali Manasik
4 Kali Umroh Dengan 4 Tempat Miqot
 Free Perlengkapan
Free Bermalam Di Hotel TRIDENT Jeddah. 

KEBERANGKATAN  :
Ahad, 14 Juli 2024
 Pukul 14.00 Pelepasan Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center & Sholat Ashar Berjamaah
 Pukul 19.00 Kumpul di Bandara Soekarno Hatta (Lounge @Zukafia) 
Pukul 00.40 Take Off to Jeddah (11 Maret 2024) 
 Pukul 06.40 Tiba di Bandara King Abdul Azis Jeddah. 

KEPULANGAN  :
Rabu, 24 Juli 2024
By Pesawat Saudia Airlines (SV 816) 
Pukul 09.00 wib Tiba di Bandara Soekarno Hatta

#Follow US :
________
Media Sosial Yayasan Wafizs Al-Amin Center

Instagram : wafizscenter & @adjienung
Facebook  : Wafizs Al-Amin Center & Adjie Nung 
Youtube     : Wafizs Center & Nur Anwar Amin
Tiktok        : @wafizscenter & @adjienung

Informasi Pendaftaran Haji dan Umroh WA : 085778141993 - 08161191890 - 081584282565

Wafizs Al-Amin Centre 
“Berbagi Cahaya Di Atas Cahaya”