Khutbah Jumat (Edisi 179) Tema : “SEBERAT APAPUN UJIANMU, KEMBALILAH KepadaNYA (Part.1)”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 179) Tema :
“SEBERAT APAPUN UJIANMU, KEMBALILAH KepadaNYA
(Part.1)”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ KHOIRUL UMMAH Kp. Pulo Timaha, Babelan Kota, Kab.
Bekasi. Jumat, 18 Juli 2025 M/22 Muharram 1447 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Selagi ruh masih menyatu dengan jasad, selama itu pula
ujian akan selalu datang, mati dan hidup Allah swt sudah abadikan sebagai ujian
dan cobaan, hidup penuh dengan berbagai ujian, banyak diuji dengan harta, diuji
dengan kekayaan, diuji jabatannya, kemiskinan, kesusahan juga ujian. Tidak lain
bagi orang beriman ujian-ujian itu adalah menambah kualitas amal seseorang,
maka yang paling penting bagi kita selaku orang beriman, apapun ujiannya,
seberat apapun problematikanya, senang dan susahnya, kembalikan semuanya hanya
kepada Allah swt, Sang Maha Penentu segalanya, Sang Pemberi Solusi, Maha
Penyayang dan Maha Pengasih.
Perlu kita lihat dalam al-quran, setidaknya kita temui 4 اِلَيْهِ
رٰجِعُوْنَࣖ (hanya
kepada-Nya mereka Kembali), jika semua masalah kita
kembalikan kepadaNya pasti solusi dari Allah itu benar, menenangkan dan
mendatangkan rahmatNya dan kebahagiaan dunia akhirat. Diantaranya :
Pertama, Ingin
Bahagia Dunia Akhirat, Kemabli KepadaNya.
الَّذِيْنَ
يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَࣖ ٤٦
“(yaitu)
orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya
kepada-Nya mereka kembali.” (QS. Al-Baqarah : 46).
Kita
harus yakin hari kiamat itu pasti datang, karena semua urusan kita nanti akan
dikebalikan kepada Allah, dikumpulkan pada hari kiamat menghadapNya, dan Allah
akan menghukumi sesuai dengan keadilan dan kehendakNya. Itulah yang disebut اِلَيْهِ
رٰجِعُوْنَࣖ “hanya kepada-Nya mereka kembali”
Karenanya
agar kita mendapatkan kebaikan dunia akhirat, perintah Allah swt mintalah pertolongan dengan sabar dan
sholat, firmanNya
وَاسْتَعِيْنُوْا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
٤٥
“Mohonlah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS.
Al-Baqarah : 45).
Disebutkan
dalam Tafsir Ibnu Katsir makna ayat ini :
(1).
Muqatil Ibnu Hayyan berkata : “Mintalah
kebahagiaan di akhirat dengan sholat dan sabar.”
(2).
Kata Abu al-Aliyah, “Mintalah tolong untuk meraih ridho Allah dengan sabar dan
sholat. Dan ketahuilah bahwa sholat itu adalah amal taat kepada Allah.”
Perintah agar meminta bantuan melalui sholat menunjukan bahwa sholat adalah
jalan terbesar bagi seorang hamba untuk tegar dalam kebenaran. firmanNya
اُتْلُ
مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ
تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ
وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ٤٥
“Bacalah
(Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan
tegakkanlah shalat.
Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (shalat) itu lebih besar
(keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-'Ankabut : 45).
Jangan
tinggalkan membaca al-quran dan sholat jika ingin keluar dari masalah besar,
Kembali kepada Allah swt Sang Maha
Penentu segalanya, Kembali kekalamNya yang Maha benar, curhatlah kepadaNya yang
Maha Pemelihara dengan melakukan sholat. Dari Hudzaifah bin al-Yaman, ia
berkata :
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى
“Nabi
saw jika menghadapi masalah besar, beliau segera menunaikan sholat.” (HR. Ahmad
dan abu Dawud). Sehingga Nabi sering menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan
agar segera sholat biar Nabi saw tenang dengan melakukan sholat.
Nabi saw berkata kepada Bilal :
يَا
بِلَالُ, أَقِمِ الصَّلَاةَ ! أَرِحْنـــَا بِهَا
“Wahai,
Bilal. Kumandangkan iqamah shalat. Buatlah kami tenang dengannya“.
(Hadits hasan, Shahihu al Jami’ : 7892).
Kedekatan
seorang hamba itu sangat dekat dengan Allah swt adalah ketika sedang melakukan
sholat. Nabi saw bersabda :
أَقْرَبُ
مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“Seorang
hamba akan menjadi paling dekat dengan Rabb-nya saat ia sedang sujud. Maka,
perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR. Muslim).
Kedua, Diterpa
Ujian Kembali KepadaNya.
اَلَّذِيْنَ
اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
١٥٦
“(yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa
innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya
hanya kepada-Nya kami akan kembali).” (QS. Al-Baqarah : 156).
Setiap
orang hidup itu pasti akan Allah uji baik dengan kelaparan, terkadang dengan
kesempitan ataupun berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Firman allah swt.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
حَتّٰى نَعْلَمَ الْمُجٰهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصّٰبِرِيْنَۙ وَنَبْلُوَا۟
اَخْبَارَكُمْ ٣١
“Sungguh,
Kami benar-benar akan mengujimu sehingga mengetahui orang-orang yang berjihad
dan bersabar di antara kamu serta menampakkan (kebenaran) berita-berita
(tentang) kamu.” (QS. Muhammad : 31).
Dalam
Tafsir Ibnu Katsir Allah swt telah memberikan perumpaan ujian terhadap sebuah
negeri yang dulunya aman dan penuh dengan kenikmatan. Firman Allah
وَضَرَبَ
اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا
رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ
فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
١١٢
“Allah
telah membuat suatu perumpamaan sebuah negeri yang dahulu aman lagi tenteram
yang rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari setiap tempat, tetapi
(penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah. Oleh karena itu, Allah
menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan karena apa yang selalu
mereka perbuat.” (QS. An-Nahl : 112).
Allah
swt menggambarkan kelaparan dan ketakutan dengan pakaian (لِبَاسَ). Sesungguhnya kelaparan dan ketakutan
tampak jelas pada orang yang kelaparan dan ketakutan, bagaikan pakaian yang
menyelimuti mereka. Takut kehilangan sebagian harta, takut ditinggalkan sahabat
dan orang yang dicintai dan takut berkurangnya pangan, buah-buahan dan
tanam-tanaman. Semua ini merupakan perkara yang pasti Allah uji kepada semua
hambaNya, karena itu solusinya bersabar, berserah diri kepadaNya dan kembalikan
semuanya kepada Allah swt maka Allah akan memberikan pahala dan berita kabar
gembira, seraya berucap,
اِنَّا
لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١
“(sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”
(QS. Al-Baqarah : 156).
Ucapan
kalimat ini penghibur saat ditimpa musibah
bahwa Allah itu melakukan apa saja yang Dia iginkan terhadap milikNya, wajib
bagi kita bersabar atas ujian ini karena Allah swt tidak akan menyia-nyiakan
sebiji atom pun
kebaiakan hambaNya selagi hambaNya bersandar kepadaNya, Allah juga pasti akan
memberikan pahala atas kebaikan, kesabaran dan penyerahan diri hambaNya. Firman
Allah swt.
اُولٰۤىِٕكَ
عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الْمُهْتَدُوْنَ ١٥٧
“Mereka
itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang
yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah : 157).
Umar bin al-Khottob tentang ampunan dan rahmat dalam ayat ini. Dia menuturkan bahwa keduanya adalah dua balasan terbaik dan tambahan terbaik. Dua balasan itu adalah ampunan dan Rahmat Adapun tambahannya adalah petunjuk. Nabi aw bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُولُ: إِنَّا لِله وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَجَرَهُ اللهُ فِي مُصِيْبَتِهِ، وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
“Tidaklah
seorang hamba tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan, “إنا لله وإنا إليه راجعون، اللهم أجرني في مصيبتي واخلف لي خيرًا منها (Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya.
Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti
dengan yang lebih baik),”
kecuali Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan
yang lebih baik.” (HR. Muslim).
Allah
swt siapkan gantinya yang sangat luar biasa yaitu dibangunkan rumah di surga.
Nabi saw bersabda,
عَنْ
أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ
لِمَلَائِكَتِهِ: “قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟” فَيَقُولُونَ: “نَعَمْ” فَيَقُولُ:
قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ؟ فَيَقُولُونَ: نَعَمْ فَيَقُولُ: مَاذَا قَالَ
عَبْدِي؟ فَيَقُولُونَ: حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ: ابْنُوا
لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْد
Diriwayatkan
dari Abu Musa Al-Asy’ari ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Ketika anak
seorang hamba meninggal dunia, Allah akan berfirman kepada para malaikat,
‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?’ Para malaikat menjawab,
‘Ya.’ Allah berfirman, ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?’ Para
malaikat menjawab, ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya lagi, ‘Apa yang hamba-Ku ucapkan?’
Para malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Innaa
Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun).’
Allah swt berfirman, ‘Buatkan untuk hamba-Ku ini sebuah rumah di Surga
dan berilah nama rumah itu dengan Rumah Pujian.’ (HR. at-Tirmidzi dan ahmad).
Itulah
sebabnya kenapa disaat kita diuji oleh Allah harus kita kembalikan kepadaNya
dengan berkata,
اِنَّا
لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١
“(sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”
(QS. Al-Baqarah : 156).
Karena balasan Allah begitu besar untuk hambaNya yang sabar dan berserah diri.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Uanuan
to be
continued Part. 2