Bingung... Puasa Arofah Hari Jumat Ataukah Hari Sabtu,,?

Bingung... Puasa Arofah Hari Jumat Ataukah Hari Sabtu,,?

 Bingung.. Puasa Arofah Hati Jumat Ataukah Hari Sabtu  ..?

Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)

Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Ujungharapan Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Jawa Barat. WA : 08161191890


Assalamualaikum wr.wb.

Bapak Ustadz Nur Anwar Amin saya Burhanuddin dari  Kp. Luwung Kecamatan Tambelang Kab. Bekasi, saya mau bertanya sekaligus saya juga lagi Bingung banget, Pemerintah kita melalui Kementrian Agama RI, memutuskan Puasa Arofah jatuh tanggal 9 Dzulhijjah itu pada hari Sabtu, sementara Saudi Arabia wukuf itu jatuh pada hari Jumat. Pertanyaan saya Puasa Arofah Hari Jumat Ataukah Hari Sabtu?

Jawaban :

Terimaksi banyak Bapak Burhanudin atas kiriman pertanyaannya moga sehat selalu ya pak agar bisa menjalankan perintah Allah dan RasulNya secara sempurna dan tidak bingung lagi dalam mengisi amaliah bulan Dzulhijjah ini dengan baik. Ada beberapa alasan kita berpuasa Arofah hari Jumat atau hari Sabtu. Diantaranya :


Pertama, Ambil Keputusan Saat Menentukan 1 Dzulhijjah.

Pemerintah RI sudah memutuskan melalui hasil sidang isbat Kementrian Agama bahwa hari Jumat tanggal 1 Dzulhijjah 1443 hijriyah jatuh pada tanggal 1 Juli 2022, jika keputusan pemerintah menjadi awal keyakinan kita maka sudah pasti Jumat tanggal 8 Dzulhijjah dan sabtu tanggal 9 Dzulhijjah serta hari Raya Idul Adha pun jatuh pada hari Ahad 10 Dzulhijjah 1443 bertepatan dengan 10 Juli 2022. Namun jika mengikuti hasil hisab ormas Muhammadiyah yang menyatakan hari kamis 1 Dzulhijjah maka hari kamis jatuh 8 Dzulhijjah dan hari jumat 9 Dzulhijjah serta hari raya ldul Adha pun jatuh pada hari Sabtu 10 Dzulhijjah bertepatan 9 Juli 2022. Penting untuk jadi pegangan saat menentukan kapan 1 Dzulhijjah jatuh yang kita yakini, sehingga tidak perlu bingung, puasa Tarwiyah dan Puasa Arofah ditanggal berapa dan hari raya Idul Adha pun secara otomatis akan mengikutinya.


Kedua, Niatkan Berpuasa Sejak Awal Dzulhijjah.                                            

Jika kita berniat puasa sejak awal bulan Dzulhijjah maka kita pasti akan mendapatkan pahala lebih baik dari jihad karena amaliah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari utama melakukan amal sholeh dan hari yang paling Allah cintai, Rasulullah saw bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).


Rasulullah saw pun selalu melakukan puasa awal bulan Dzulhijjah. Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi saw mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ

“Rasulullah saw biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud).


Ketiga, Tidak Ada Dalil Puasa Arofah Harus Ikut Wukuf.

Jika kita berpuasa Arofah pada hari sabtu maka tetap mendapatkan keutamaan pahala puasa hari Arofah karena tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa puasa Arofah harus ikut hari wukuf di Arofah, bahkan yang lebih tepat syariat puasa Arofah ada lebih dahulu dibanding syariat haji, sehingga hari Arofah lebih tepat dikatakan pada 09 Dzulhijjah, bukan menyesuaikan wukuf jamaah haji di Arofah.


Begitu juga tidak ada larangan jika berpuasa hari Arofah pada hari jumat meskipun tidak diikuti dengan puasa hari sebelumnya atau sesudahnya, Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin berkata : “Dikecualikan dari larangan ini adalah jika berpuasa sebelum atau sesudah Jum’at, atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa pada ayyamul bidh, atau bertepatan dengan puasa Arafah, atau karena puasa nadzar.”


Wukuf di Arafah itu harus bertepatan dengan dua hal : yaitu  Waktu dan Tempat Wukuf. Waktu wukuf itu 9 Dzulhijjah dan tempatnya adalah di Padang Arafah. Sementara puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan bagi yang tidak sedang melaksanakan wukuf dan waktunya bertepatan dengan setiap tanggal 9 Dzulhijjah. 


Dan yang perlu diketahui bahwa dua ibadah ini tidak saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dimana ibadah wukuf akan tetap sah walaupun orang-orang di luar Mekkah sana tidak sedang melaksanakan ibadah puasa, dan sebaliknya ibadah puasa sunnah tanggal 9 itu tetap sah walaupun orang yang sedang berhaji itu tidak wukuf.


Jadi sekali lagi bahwa puasa Arafah bukan karena mereka wukuf, tapi puasa itu dilakukan karena ia bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah. Dan begitu pula sebaliknya, wukuf itu dilakukan bukan karena orang di luar sana puasa Arofah, tapi karena ia bertepatan berada di tanggal 9 Dzulhijjah. Karena standar ibadah kita adalah waktu yaitu tanggal 9 Dzulhijjah.


Dalam permasalahan itu ada hal yang xangat menarik menarik yang dipaparkan oleh Dr. Ahmat Sarwat dari Al Azhar Cairo-Egypt dalam tulisannya yang berjudul: “Benarkah Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah Harus Mengacu Kepada Wuquf di Arafah”?. 

“Ketika Nabi Muhammad SAW puasa tanggal 9 Dzulhijjah ternyata belum ada umat Islam yang wukuf di Arafah. Sebab ibadah haji baru terlaksana di tahun ke-10 hijriyah. Sementara puasa 9 Dzulhijjah sudah disyariatkan sejak tahun ke-2 hijriyah menurut sebagian riwayat. Jadi beliau SAW bukan puasa Arafah, tetapi puasa 9 Dzulhijjah”.


Keempat, Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arofah.

Hari Jumat 8 Juli 2022 kita sudah berada di 08 Dzulhijjah 1443 hijriyah merupakan hari Tarwiyah, ada dalil yang menjadi pegangan anjuran puasa tarwiyah, 8 Dzulhijjah,

صَومُ يَوْمِ التَّرْوِيَّةِ كَفَّارَةٌ سَنَةً وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةٌ سَنَتَيْنِ (أبو الشيخ ، وابن النجار عن ابن عباس)

“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa dua tahun.” (Diriwayatkan oleh Abusy Syaikh dan Ibnu An Najjar dari Ibnu ‘Abbas).


Meskipun hadist ini dipandang sebagian ulama tidak shohih karena ada perowinya yang pendusta, namun menurut Imam Ahmad bin Hambal dan ulama lainnya membolehkan meriwayatkan hadist dhoif dalam فضائل الأعمال (keutamaan amal) selama tidak diketahui hadist tersebut shohih. Tetapi masih bisa berpuasa 8 Dzulhijjah namun tidak berdasarkan hadist diatas, kita bisa mengambil dalil hadist shohih keutamaan beramal di awal 10 hari bulan Dzulhijjah dan puasa adalah sebaik-baik amalan yang dikerjakan saat itu. bahkan Rasulullah saw dan para sahabat melakukan puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah karena di awal Dzulhijjah inilah merupakan hari yang paling Allah cintai dan amal sholeh yang dilakukannya pun meraih pahala lebih baik dari pahala jihad fi sabilillah.


Hari Sabtu 09 Juli 2022 kita sudah berada di 09 Dzulhijjah 1443 hijriyah merupakan hari disunnahkan berpuasa, pahalanya sangat luar biasa. Dari Abu Qotadah, Nabi saw bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).


KESIMPULAN.

Berpuasa Arafah tetap mengikuti hasil penglihatan hilal di negeri masing-masing yaitu berpuasa pada 9 Dzulhijjah yaitu pada hari Sabtu meskipun tidak bersesuaian dengan wukuf di Arafah. Apalagi bisa ber puasa dua hari 8 dan 9 Dzulhijjah bagi yang memilih Idul Adha pada hari Ahad. Puasa tanggal 8 dapat keutamaan puasa awal Dzulhijjah atau puasa Tarwiyah

Moga bermanfaat yaa.



 





UMROH YUUUK... Bersama Ustadz H.NUR ANWAR AMIN,Lc (adjie nung) dibimbing langsung oleh beliau, Nyaman, Dilayani & Pembimbing Pofesional. Call aja di WA : 08161191890. bisa juga dilihat liputan selama perjalanan Ibadah Umroh bersamanya di Channel YouTube NUR ANWAR AMIN. Serat dengan sejarah, beribadah, fun, asyik dan bersaudara....