Khutbah Jumat (Edisi 178) Tema : “BELUM TENTU BERTEMU MUHARROM TAHUN DEPAN”
khutbah-jumatWafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 178) Tema :
“BELUM
TENTU BERTEMU MUHARROM TAHUN DEPAN”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ ATTAQWA Ponpes Attaqwa Putra
Ujungharapan Bahagia Babelan, Kab. Bekasi. Jumat, 04 Juni 2025 M/08
Muharram 1447 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
الحَمْدُ
لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ
الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا
الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى
عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في
أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ
تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ
الْكَرِيْمِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ.
Hari
ini menjadi hari yang sangat istimewa, hari yang penuh berkah, hari semua
doa-doa yang kita panjatkan tidak ditolak Allah swt dan hari ini juga kita
berada di bulan yang sangat Istimewa, belum tentu tahun depan kita dipertemukan
lagi dengan bulan Muharrom, maka sekali berjumpa dengan bulan mulia ini jangan
pernah disia-siakan karena hidup itu hanya datang satu kali saja dan tidak
pernah berulang, pesan Nabi saw, Dari Abu Ayub al Anshori- ra bahwa ada seorang
laki-laki menemui Nabi lalu berkata, “Beri aku nasehat singkat”. Nabi bersabda,
إِذَا
قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ
“Jika
kamu hendak melaksanakan shalat, shalatlah seperti shalat terakhir”. (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Maka
jika kita melakukan amal sholeh anggaplah ini amal sholeh terakhir yang bisa kita
lakukan, jika kita bertemu bulan baik, bulan Istimewa, bulan mulia anggaplah
ini pertemuan terakhir dengannya karea tidak ada satupun manusia yang tau apa
yang terjadi hari esok untuknya.
Dalam
setahun kita hanya satu kali berjumpa dengan bulan Muharram, bisa jadi ini
bulan Muharrom terakhir kita berada di dunia ini, karenanya muliakan bulan ini,
tingkatkan amal kebaikan di bulan ini, hari ini kita berada di tanggal 8
Muharraom, 9 & 10 Muharrom sudah berada didepan mata kita, namun tidak ada
jaminan kalau usia kita sampai pada tanggal 9 & 10 Muharrom.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Banyak
peristiwa besar terjadi di bulan Muharrom ini. Diantaranya disebutkan dalam
kita I’anah at-Tholibin :
Pertama,
Nabi Ibrahim as diselamatkan
Allah swt dari kobaran api yang disiapkan Raja Namrud yang sombong dan zhalim,
Nabi Ibrahim dalam kondisi sulit, ruwet dan hendak dibakar, beliau berdoa,
angkat kedua tangan seraya membaca
وقال
الاجهوري: إن من قال يوم عاشوراء حسبى الله ونعم الوكيل ونعم المولى ونعم النصير -
سبعين مرة - كفاه الله تعالى شر ذلك العام
"Barang
siapa yang membaca pada saat Hari Asyura "
حسبى الله ونعم الوكيل ونعم المولى ونعم النصير
" (Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah
sebaik-baik Pelindung) (70 kali), niscaya Allah menghindarkan dari
kejahatan/keburukan di tahun tersebut." (Kitab I’anah at-Tholibin).
Adakah
kesulitan kita lebih berat dari kesulitan Nabi Ibrohim dengan panasnya kobaran
api Raja Namrud, jika mempunyai kesulitan berat dalam hidup kita, maka bacalah
kalimat ini di 10 Muharrom sebanyak 70 kali dan baca doa ini,
سُبْحَانَ
اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ
الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ
اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ. وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
كُلِّهَا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَلَا
حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ. وَهُوَحَسْبُنَا
وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Maha
suci Allah sepenuh mizan (timbangan) dan puncak ilmu serta tempat sampainya
ridho dan beratnya arsy. Tidak ada tempat perlindungan dan tidak ada tempat
keselamatan kecuali kepada-Nya. Maha suci Allah sejumlah bilangan genap dan
ganjil serta sejumlah bilangan kalimat Allah yang sempurna semuanya. Kami
memohon keselamatan semuanya dengan rahmat-Mu wahai Zat yang Maha penyayang
dari yang penyayang. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah
yang Maha Tinggi dan Agung. Kecukupan bagi kami Allah sebagai tempat diri bagi
kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami. Dan Allah
bershalawat serta salam atas Nabi kami sebaik-baiknya ciptaan yaitu gusti kami
Muhammad dan kepada keluarga serta sahabatnya."
Kedua,
Nabi Nuh diselamatkan dari bencana banjir
besar dimana Nabi Nuh memasuki kapal 10 Rajab dan diturunkan dari kapal 10
Muharrom kurang lebih 150 hari (sekitar 5 bulan), selama 5 bulan itu Nabi Nuh
dan para pengikutnya berlayar di kapal
sehingga persiapan bekal yang dibawa sudah menipis, sehingga Allah singgahkan
kalap itu pada 10 Muharrom.
Ketiga,
Nabi Musa diselamatkan dari kejaran Fir’aun dan
para tentaranya. Disebutkan dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata,
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ
صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
« مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ
أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ
فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.
“Ketika
tiba di Madinah, Rasulullah saw mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa
’Asyura. Kemudian Rasulullah saw bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah
hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat
mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu
pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam
rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”.
Rasulullah saw lantas berkata, ”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama
mengikuti Musa daripada kalian.”. Lalu setelah itu Rasulullah saw memerintahkan
kaum muslimin untuk berpuasa.”
(HR. Muslim).
Sehingga
Nabi saw bertekad di akhir umurnya untuk
melaksanakan puasa Asyura, namun diikutsertakan dengan puasa pada hari lainnya.
Tujuannya adalah untuk membedakan puasa Asyura yang dilakukan oleh Ahlul Kitab.
Ibnu
Abbas ra, berkata bahwa ketika Nabi saw melakukan puasa hari ’Asyura dan
memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
“Wahai
Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lalu beliau berkata,
فَإِذَا
كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila
tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula
pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas
mengatakan,
فَلَمْ
يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم-.
“Belum
sampai tahun depan, Nabi saw sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Puasa
di bulan Muharram adalah sebaik-baik puasa dan puasa terbaik rengking kedua
setelah puasa Ramadhan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
أَفْضَلُ
الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ
بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa
yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –
Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat
malam.” (HR. Muslim).
Sangat
beruntunglah kita, Allah anugerahi sebagai seorang muslim, karena dalam ajaran
agama islam banyak sekali Allah siapkan amalan-amalan yang mampu menghapus
dosa-dosa manusia, bulan lalu kita berjumpa dengan bulan dzulhijjah, Allah
fasilitasi kita berpuasa Arofah yang nilainya menghapus dosa dua tahun, esok
kita akan bertemu puasa asyuro yang akan menghapus dosa satu tahun yang lalu. Dari
Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,
وَسُئِلَ
عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ «
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi
saw ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah
akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau
juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa
’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Jangan
lupa juga dan jangan sampai diabaikan pesan Nabi saw di 10 Asyuro perbanyak
berbagi, sedekah terutama kepada keluarga, anak istri dan orang-orang fakir
miskin dan yatim. Nabi saw bersabda,
مَنْ
وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ فِى يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ
السَّنَةَ كُلَّهَا (رواه الطبرانى والبيهقى وأبو الشيخ)
”Barangsiapa melapangkan belanja kepada
keluarganya di hari Asyura’, maka Allah melapangkan kepadanya selama setahun,
keseluruhan” (HR Thabrani, al-Baihaqi).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Mari
kita maksimalkan selagi bertemu bulan Muharrom dan kita berdoa agar Allah beri
kita umur panjang, sehat sempurna, diberi Taufiq dan HidayahNya sehingga bisa
menjalankan semua yang Nabi saw sunnahkan dan akan Allah pertemukan, Allah
satukan kita dalam surgaNya bersama Rasululloh saw. Amiiiin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan