Khutbah Jumat (Edisi 110) Tema : “Cara Mudah Berhaji dan Bekal Terbaik ”

Khutbah Jumat (Edisi 110) Tema : “Cara Mudah Berhaji dan Bekal Terbaik ”

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 110) Tema  :

“Cara Mudah Berhaji dan Bekal Terbaik ”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ NURUL HUDA Pengarengan Kota Bekasi.     Jumat, 26 Mei 2023 M/06 Dzulqo’dah 1444 H.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله 

Alhamdulillah sekarang ini kita sudah berada di bulan dzulqo’dah, bulan mulia, bulan haram dan bulan yang dinanti jutaan umat muslim untuk persiapan keberangkatan para tamu Allah yang akan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah dalam rangka menyempurnakan rukun islam kelima. Siapa saja umat islam pasti punya keinginan untuk melaksakan ibadah haji baik orang kaya raya ataupun orang miskin papa semua punya hak dan kesempatan yang sama dimata Allah swt untuk bisa datang memenuhi undanganNYA.


Para ulama sepakat bahwa bulan dzulqo’dah ini termasuk diantara bulan-bulan haji yang Allah sebutkan dalam al-quran suroh albaqoroh ayat 197.

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!” (QS. Al-Baqarah Ayat 197).


Ibnu Umar berkata dalam tafsir Ibnu Katsir makna اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ adalah bulan syawwal, dzulqo’dah dan 10 hari pertama dzulhijjah karena memang masyarakat bangsa arab sejak dahulu sebelum Nabi diutus menjadi seorang Nabi dan Rasul sudah mengetahui bahwa puncak ibadah haji itu berlangsung tanggal 09-13 dzulhijjah yang disebut hari arofah, idul adha dan hari tasyrik. Dan menjalani ibadah haji itu berat, siap mengantri, siap berdesakan, siap macet, siap hiruk pikuk yang membutuhkan kesabaran dan persiapan waktu yang panjang sejak bulan syawwal itu. Sampai-sampai negara kita membutuhkan waktu 40 hari untuk pelaksanaan ibadah haji agar berjalan dengan baik dan tertib.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله 

Kata فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ adalah siapa saja yang sudah memantapkan hatinya untuk berangkat berhaji dibulan-bulan itu Allah tawarkan secara terbuka dan personal siapa saja boleh dan bisa melaksanakan ibadah haji baik si kaya ataupun si miskin yang sudah mantap hatinya, walaupun banyak harta namun belum tentu bisa pergi haji karena belum punya kemantapan hati, banyak orang kaya, hidup bergelimang uang, banyak para sultan belum tentu mereka bisa berhaji. Ternyata banyak orang susah, hidupnya tiap hari berkebun, bertani, berdagang dipinggir jalan karena punya kemantapan hati mereka bisa berhaji. Kata مَنْ disini Allah siapkan secara terbuka dan personal siapa pun memiliki peluang untuk bisa pergi haji. Di ayat lain kata مَنْ juga Allah buktikan bagi siapapun punya peluang untuk berhaji

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

"Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." (QS. Ali Imron : 97).


مَنِ اسْتَطَاعَ siapa saja berusaha untuk mampu dan siapa saja bisa mampu karena kata مَنْ ini terbuka umum maupun personal, terkadang banyak orang mampu bisa pergi ke Amerika Serikat, Australia, jalan-jalan ke Eropa dan keliling dunia tapi cuma pergi ke Makkah tidak mampu dan terasa berat. Karena itu kita tidak boleh menyimpulkan hak berhaji itu hanya untuk orang kaya saja.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kata فَرَضَ bisa difahami sebagi kewajiban, atau sesuatu aturan yang terukur dan tertib, فَرَضَ juga bisa bermakna sesuatu yang mantap atau kuat seakan bisa kita fahami bahwa Allah memberikan pesan kepada kita dimana peluang berhaji itu adalah sebagai kewajiban yang melekat pada kita yang harus kita direncanakan secara baik, teratur dan dengan usaha yang maksimal agar bisa tercapai panggilan berhaji.


Jika hati kita sudah mantap untuk berangkat haji maka yang harus dilakukan adalah :

فَلَا رَفَثَ jangan melakukan porno aksi, porno grafi, dan hubungan sekseualitas saat berihrom, فَلَا رَفَثَ bermakna perbaiki diri jangan berkata-kata kotor, jaga lisan dari perkataan jorok. وَلَا فُسُوْقَ jangan melakukan maksiat, berbuat dosa, mencari jimat, sombong dan perbuatan keji lainnya. وَلَا جِدَالَ jangan bertengkar, berselisih, berbantah-bantah dan menyakiti orang lain, terkadang saat melaksanakan thowaf sering menyikut orang, sering mengambil hak dan milik orang lain.


Agar kita bisa segera di undang Allah dan pelaksanaan hajinya sempurna, maka sempurnakan dengan akhlak yang baik, memperbaiki prilaku dan dekati Allah dengan mempersiapkan diri menjadi  orang yang lebih baik terdahulu karena bila kita bisa meninggalkan tiga pesan Allah ini maka akan dihapus dosa-dosanya, niat berhaji pun Allah mudahkan jalannya dan berkesempatan meraih haji mabrur. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda,

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ  Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya” Bagi saudara-saudara kita yang sedang berhaji.

Pertama, banyak lakukan kebaikan karena semuai itu Allah tau, sejak berangkat dari rumah, diperjalanan, dalam peswat dan disemua tempat, banyak bawa bekal-bekal kebaikan, banyak istighfar, berdoa, saling membantu, banyak sabar, jangan banyak meyulitkan orang. Karena semua itu tanda-tanda kemualian seseorang, orang yang sedang berhaji itu mulia, karena itu sebagian ulama menyimpulkan beberapa orang sudah mendapatkan haji mabrur walupun ia belum menyempurnakan hajinya karena tanda-tanda kemabruran itu melekat pada dirinya dan ia sudah mempersiapkan sebelumnya. 


Kedua, perbanyak amal sholeh dan berbuat baik, bagi yang belum bisa berangkat, segala persiapan perbuatan baik yang diniatkan untuk mewujudkan bisa pergi haji Allah tau itu dan Allah nilai itu dengan banyak menebar kebaikan apapun profesinya, berniat yang baik maka niat itu untuk  mendapatkan ridho Allah. Dan berbuat baik itu tidak terikat dengan harta kekyaaan, berbuat baik bisa dengan tenaga atau dengan imateri yang lain.


Jika kita ingin mewujudkan sesuatu dan kita berharap diberikan Allah dengan amalan tertentu itu namanya tawasul bil a'malisholihah, konsepnya tertera pada firmn Allah swt

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung”. (QS. Al-Ma'idah : 35).


Pesan ayat ini kepada semua orang beriman untuk meningkatkan taqwa kepada Allah karena dengan taqwa itu sebagai wasilah untuk menwujudkan harapan  terbaik, semakin meningkat taqwa itu maka semakin berpeluang Allah memberikan yang diinginkan. Seperti kisah tiga orang pernah tertutup didalam gua gara-gara ada batu besar yang jatuh menutupi pintu gua.

Orang pertama berdoa dengan kebaikan dan berbakti kepada kedua orang tuanya yang selalu memberikan minum susu lalu ia berdoa “Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar  mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun mereka masih belum dapat keluar dari gua.


Orang kedua berdoa dengan meninggalkan perzinahan putri pamannya yang sangat ia cintai yang dulu pernah menolaknya lalu ia berdoa “Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka lagi, namun mereka masih belum dapat keluar dari gua.


Orang ketiga berdoa dengan tidak menggaji pegawainya lalu uang gaji itu dikembangkan hingga menjadi harta melimpah lantas harta itu diserahkan semuanya tanpa tersisa sedikitpun lalu ia berdoa “Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini”. Lantas gua yang tertutup sebelumnya pun terbuka, mereka keluar dan berjalan. (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari dan Muslim).


Taqwa juga merupakan perwujudan amal sholeh, kita bisa mejadi taqwa jika ada iman dan amal sholeh (iman, amal sholeh lalu jadi taqwa). Seperti ayat perintah puasa, Allah seru kepada orang beriman lalu melakukan amal sholeh dan perwujudannya adalah taqwa.


Ketiga, siapakan bekal yang banyak,  harta itu bekal, fisik sehat juga bekal agar bisa menjalankan semua rangkian ibadah haji dan bekal terbaik itu adalah bekal taqwa. Firman Allah swt

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah Ayat 197).


Bagi yang belum berngkat haji, siapkan bekal taqwa, berdoalah setiap saat, terus berusaha agar bisa menabung jika sudah punya keterbatasan maka naikkan sifat tawakkal kita kepada Allah yang memiliki kekuasaan tanpa batas, itu hanya Allah swt. bertawakkal kepada Allah itulah bekal yang paling baik. Firman Allah swt.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Mari sama-sama kita mantapkan niat, rubah prilaku dengan lebih baik, perbanyak nilai kebaikan, tingkatkan amal sholeh dengan bertawqa maka pasti Allah bukakan jalan menuju rumahNYA. Amiiin ya Robb.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

uanuanuan


Wafizs Al-Amin Center

“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”





Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR UMROH, Berangkat 5-14 Agustus 2023 Hanya di Kantor Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA :  +628161191890 atau Klik lnfo Lengakapnya di nuranwaramin.com. (1 hari di Jeddah, 4 hari di Makkah, 3 hari di Madinah dan PP 2 hari)

Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin dan IG @wafizscenter

Motto :

Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional

“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”

 


YUUUK  BERWAKAF Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Sedang Pembebasan Tanah Wakaf Untuk Pembangunan Masjid dan Majlis Taklim, Yang Berminat SEGERA BERWAKAF, Catet Nomor Rekening Yayasan 
 7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center