Khutbah Jumat (Edisi 182) Tema : “SUDAH MATI, INGIN HIDUP LAGI HANYA MAU SEDEKAH”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 182) Tema :
“SUDAH
MATI, INGIN HIDUP LAGI HANYA MAU SEDEKAH”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-UKHUWAH Villa Gading baru, Babelan Kota, Kab.
Bekasi. Jumat, 08 Agustus
2025 M/16 Shofar
1447 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Mati itu
pasti datang dan datangnya pun mendadak tanpa permisih. Imam Ali bin Abi Tholib
berkata,
يَا مَنْ
بِدُنْيَاهُ اشْتَغَلْ # قَدْ غَرَّهُ طُولُ الْأَمَلِ
الْمَوْتُ
يَأْتِي بَغْتَةً # وَ الْقَبْرُ صُنْدُوقُ الْعَمَلِ
“Wahai
orang yang disibukkan dengan urusan dunia, dan panjangnya angan-angan.
(Ingatlah) kematian itu datangnya tiba-tiba, dan kuburan adalah tempat
(balasan) amal.” (Kitab Nashoihul Ibad).
Luqman pun
untuk anaknya berkata :
يابني لَا
تُؤَخِّرِ التَّوْبَةَ، فَإِنَّ الْمَوْتَ يَأْتِي بَغْتَةً
“Wahai
anak ku, Jangan engkau lambatkan bertaubat, karena sesungguhnya kematian itu
datang secara tiba-tiba.” (Lathoiful Ma’arif, Ibnu Rojabi Al-Hambali).
Selagi
Allah swt beri kita hidup, jangan sia-siakan kesempatan ini, karena kesempatan
hidup hanya datang sekali, jangan sampai jasad sudah berada di alam kubur dan
minta ingin dihidupkan kembali ke alam dunia hanya karena ingin bersedekah, sebab orang yang sudah mati dikuburan sana itu
permintaannya cuma satu kepada Allah, ingin balik ke dunia walau sebentar saja agar
bisa bersedekah. Firman Allah swt.
فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ
أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
"lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Al-Munafiqun : 10). Makanya Allah
menyuruh kita agar segera infaqkan hartamu sebelum kematian itu datang.
وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ
أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang
telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu”. (QS. Al-Munafiqun
: 10).
Karenanya, biasakan tiap hari apapun bentuknya
selalu bersedekah, jangan dilihat besar kecilnya, banyak atau sedikit yang dikeluarkannya,
yang penting sedekah dan sedekah itu tidak mesti berbentuk harta.
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ
Dari Jabir ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari).
عَنْ أَبي هُرَيرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ
: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ
عَلَيْهِ صَدَقةٌ، كُلَّ يَوْمٍ تَطلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ : تَعدِلُ بَينَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ
الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ
صَدَقةٌ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ، وبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ
صَدَقةٌ، وتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ) . رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw
bersabda, “Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap
harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua
orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas
kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah
sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah
berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu
rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bahkan seseorang yang membiasakan sedekah
dipagi hari akan mendapatkan doa malaikat yang mustajab yang benar-benar mudah
diijabah Allah swt. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ
مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua
malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah Ganti yang lebih baik bagi
orang yang gemar berinfak/bersedekah (rajin memberi nafkah pada keluarga).”
Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan
bersedekah (memberi nafkah).”
(HR. Bukhari Muslim).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kenapa sedekah? Karena ketika kita sholat,
lalu mati maka kita tidak bisa menambah lagi amal sholat, habislah pahalanya. Ketika
kita puasa, lalu mati maka tidak bisa menambah lagi pahala berpuasa, namun berbeda
ketika kita sedekah lalu mati dan dimasukkan dalam tanah puluhan bahkan ratusan
tahun sedekah itu sangat bermanfaat, diantaranya :
Pertama, Sedekah itu Pahalanya Masih Terus Mengalir.
Hadits ini sebagai bukti bahwa nilai sedekah
pahalanya yang akan terus menemani kita walau sudah berada di alam kubur. Dari
Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ
وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ
وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ
أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ
يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang
beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah: (1). Ilmu
yang ia ajarkan dan sebarkan. (2). Anak shalih yang ia tinggalkan. (3). Mushaf
Al-Qur’an yang ia wariskan. (4). Masjid yang ia bangun. (5). Rumah bagi ibnu
sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun. (6). Sungai yang ia
alirkan. (7).Sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
Dari Abdullah bin Abbas ra,
أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رضى الله عنه تُوُفِّيَتْ
أُمُّهُ وَهْوَ غَائِبٌ عَنْهَا، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى تُوُفِّيَتْ
وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَىْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ
« نَعَمْ » . قَالَ فَإِنِّى أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِى الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah ra,
meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya.
Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah
meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah
bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi saw menjawab, ‘Iya,
bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau saw, ‘Kalau begitu aku
bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya”. (HR. Bukhori).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Sedekah
Penyelamat Wanita di Neraka.
Dahsyatnya nilai sedekah pasca
kematian sehingga mampu menyelamatkan para wanita yang paling banyak sebagai
penghuni neraka. Nabi saw selesai dari shalat Khusuf (shalat Gerhana), menceritakan
surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ
مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ
اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ
مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum
pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata
mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para
wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para
wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka
kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat
baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia
melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan
berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari Muslim).
Dari Jabir ra, ia berkata, “Aku
pernah menghadiri shalat ied bersama Rasulullah saw. Beliau memulai dengan
shalat kemudian khutbah tanpa azan dan tanpa iqamah. lalu beliau saw berdiri
bersandar pada Bilal, beliau memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan
mendorong untuk taat kepada-Nya. Beliau memberikan wejangan dan mengingatkan
manusia saat itu. Kemudian beliau lewat dan mendatangi jamaah wanita lantas
beliau menyampaikan wejangan dan mengingatkan mereka. Beliau berkata,
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنَّكُنَّ
أَكْثَرُ حَطَبِ جَهَنَّمَ
“Wahai para wanita, bersedekahlah karena kalian itu yang paling banyak
menjadi bahan bakar neraka Jahannam.”
Kemudian
ada seorang wanita terbaik yang nampak tidak berhias diri di antara mereka
berdiri lalu berkata, “Kenapa wanita yang paling banyak masuk neraka, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab,
لِأَنَّكُنَّ تُكْثِرْنَ الشَّكاَةَ وَتَكْفُرْنَ
العَشِيْرَ
“Karena kalian banyak mengeluh dan
tidak mensyukuri pemberian suami kalian.” Jabir berkata, “Lantas para wanita
bersedekah dengan perhiasan mereka. Mereka melemparkan perhiasan mereka pada
kain Bilal, ada di situ anting dan cincin mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Said al-Khudri yang
menyaksikan Rasulullah saw bersabda kepada beberapa Sahabiyah (sahabat
perempuan) :
قَالَ: يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ
فَإِنِّي أُرِيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أّهْلِ النَّارِ فَقُلنَ: وَبِمَ يَا رَسُولَ اللهِ؟
قَالَ: تُكْثِرْنَ اللِّعَنَ، وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Nabi saw bersabda : ‘Wahai para
perempuan sekalian bersedekahlah! Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa
mayoritas penghuni neraka adalah kalian (kaum perempuan).’ Kemudian para
perempuan itu bertanya: ‘Mengapa ya Rasulullah?’ Rasul pun menjawab: Kalian
sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami.” (HR. Bukhori).
Solusi terbaik bagi para wanita, jika
tidak ingin masuk neraka maka perbanyaklah sedekah karena setiap sedekah yang
dilakukan seorang wanita itu akan
menyelematkannya dari siksa neraka.
Karenanya sangat ringan bagi wanita
shalihah yang taat pada suami dan rajin melakukan ibadah ketaatan, sudah Allah
siapkan surga yang bisa dimasukinya dari pintu mana saja yang ia mau. Sabda
Nabi saw.
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ
شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ
مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga
shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul
menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya,
maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga
melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga, Sedekah
itu Hadiah Terindah Bagi Orang Mati.
Jangankan sudah mati, masih hidup di
dunia saja jika dikirimi hadiah pasti senang sekali, kiriman hadiah yang
ditunggu-tunggu bagi orang yang sudah mati adalah doa dan sedekah. Rasulullah
saw bersabda,
إِنَّ
الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ القُبُوْرِ
“Sesungguhnya
sedekah dapat memadamkan panasnya kubur bagi pemiliknya”.
(HR Ath-Thabrani).
Dalam kitab هدية
الاحياء الى الاموات ومايصل اليهم,
hal 174 dijelaskan,
أَخْبَرَنَا
أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنُ مُوسَى السُّلَمِيُّ
كِتَابَةً قَالَ: ثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ
النَّيْسَابُورِيُّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُوسَى الْبَصْرِيِّ، عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ،
عَنْ مُوسَى بْنِ وَرْدَانَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (اِهْدُوا لِمَوْتَاكُمْ). قُلْنَا: وَمَا
نُهْدِي يَا رَسُولَ اللَّهِ الْمَوْتَى؟ قَالَ: (الصَّدَقَةُ وَالدُّعَاءُ).
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Kirimlah hadiah untuk orang-orang yang meninggal di antara
kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa yang kami kirimkan wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Sedekah dan doa.”.
Layaknya orang diberi hadiah pasti senang,
apalagi orang yang sedang di alam kubur jauh akan lebih senang dan lebih
bahagia. Dalam kitab an-Nawadir dikisahkan,
فَقَالُوا:
يَا نَبِيَّ اللهِ! صِفْ لَنَا الصَّدَقَةَ لِلْأَمْوَاتِ، فَقَالَ : (إِنَّكَ
لَتَصَدَّقُ عَنْ مَيِّتِكَ بِصَدَقَةٍ، فَيَجِيئُهُ مَلَكٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ
بِطَبَقٍ مِنْ نُورٍ، فَيَجْعَلُهَا عَلَى الطَّبَقِ وَلَهَا نُورٌ سَاطِعٌ فِي
سَبْعِ سَمَاوَاتٍ، فَيَقُومُ عَلَى شَفِيرِ قَبْرِهِ فَيُنَادِي : السَّلَامُ
عَلَيْكَ يَا صَاحِبَ الْقَبْرِ الْغَرِيبِ، إِنَّ أَهْلَكَ أَهْدَوْا إِلَيْكَ
هَدِيَّةً فَاقْبَلْهَا). قَالَ : (فَيُدْخِلُ اللهُ فِي قَبْرِهِ، وَيُنَوِّرُ
لَهُ فِي قَبْرِهِ، وَيُوَسِّعُ عَلَيْهِ بِهَا، مَنْ أَعْطَى صَدَقَةً لِمَيِّتٍ
فَلَهُ عِنْدَ اللَّهِ مِنَ الثَّوَابِ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ)
كِتَابُ
النَّوَادِرِ فِي حِكَايَاتِ الصَّالِحِينَ وَعَجَائِبِ الْمُتَقَدِّمِينَ
الزَّوَاهِرِ/شِهَابُ الدِّينِ القَلْيُوبِي
“Wahai Nabi.! Jelaskan gambaran kepada kami, sedekah bagi orang mati, Nabi menejawab : “Kamu bersedekah atas nama orang yang telah meninggal, lalu datanglah malaikat dari kalangan malaikat dengan membawa sepiring cahaya dan meletakkannya diatas piring itu dan didalamnya ada cahaya yang terang di tujuh lapis langit, lalu malaikat itu berdiri dipinggir kuburnya orang yang disedekahkan, lalu memanggil, ‘Assalaumalaika wahai penghuni kubur yang asing (kesepian), sesungguhnya kelurgamu mengirimi hadiah untukmu, maka terimalah’. ‘Dia berkata : (Maka Tuhan akan memasuki kuburnya dan menerangi kuburnya untuknya, dengannya ia akan memperluas pahalanya seperti gunung Uhud.
”
Sebisa dan semampu kita selalu bersedekah,
manfaatnya banyak sekali baik saat masih hidup terutama lagi saat sudah berada
diliang kubur, jangan pernah tinggalkan sedekah mumpung masih Allah beri kita
hidup di dunia ini, infaq sedekah itu tidak ada yang sia-sia, Allah pasti
melihatnya dan Allah pula pasti menggantinya dengan yang lebih baik. Dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah ra, Nabi
saw bersabda,
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ
أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
“Allah Tabaraka wa Ta’ala: Wahai anak Adam,
berinfaklah, Allah akan mengganti infakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
يَارَبِّ بالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا # وَاغْفِرْ
لَنَا مَامَضَى يَاوَاسِع ألكَرَمِ
“Ya Tuhanku, dengan adanya (Muhammad)
Al-Mushthofa, sampaikan maksud-maksud kami.” # “Ampunilah dosa-dosa kami yang
telah kami lakukan, Wahai Tuhan yang Maha Luas pemberiannya.” (Qoshidah
Al-Burdah).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan