Khutbah Jumat : Manusia Rugi & Beruntung di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Khutbah Jumat : Manusia Rugi & Beruntung di 10 Hari Terakhir Ramadhan

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 61) Tema  :

Manusia Rugi & Beruntung Selama Bulan Ramadhan
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMI’ AL-ITTIHAD KEBALEN Babelan Bekasi. Jumat, 29 April 2022 M/27 Ramadhan 1443 H.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله      

Hari ini merupakan jum’at terakhir kita berada di bulan suci ramadhan, bulan ramadhan akan meninggalkan kita atau malah kita yang membiarkan meninggalkan ramadhan pergi begitu saja berlalu, selama satu bulan ramadhah ini, kita bagaikan orang yang sedang berlayar, menyebrangi lautan ramadhan, dari tanggal satu ramadhan sampai hari ini, insya Allah kita akan sampai dipenghujung atau hari terakhir bulan ramadhan.


Namun dipenghujung bulan ramadhan ini apakah kita termasuk orang-orang yang beruntung yang membawa keuntungan yang sebanyak-banyaknya selama menyebrangi lautan ramadhan atau sebaliknya, menjadi orang-orang yang merugi, tidak membawa hasil sedikitpun padahal ia sudah berlayar selama satu bulan. Ini percis seperti kisahnya prajurit raja Iskandar Zulkarnain dalam buku Tasawuf Modern karya Buya Hamka, terkait pentingnya memuliakan bulan suci ramadhan.


Pada satu masa, Raja lskandar Zulkarnain beserta para prajuritnya hendak berangkat menaklukan satu daerah, pagi hari sebelum berangkat, Raja lskandar Zulkarnain berpesan kepada prajuritnya, Raja Iskandar Zulkarnain berkata :  “Dalam perjalanan nanti malam akan melintasi sungai, ambilah apapun yang terinjak yang ada dalam sungai itu. Ketika malam gelap tiba dan pasukan melintasi sungai, ada tiga golongan prajurit.

Golongan pertama, tidak mengambil apapun yang terinjak di sungai karena mereka  yakin itu hanya batu.

Golongan kedua, mengambil ala kadarnya yang terinjak di sungai, sekedar mengikuti perintah sang raja.

Golongan ketiga, sangat patuh dengan Raja, mereka mengambil sebanyak-banyaknya yang terinjak di sungai sehingga tas mererka penuh dan rela kepayahan meneruskan perjalanan karena penuhnya bawaan.

Ketika mereka sampai ditepian pada pagi hari, kemudian raja memeriksa dan bertanya kembali kepada mereka “apa yang kalian ambil didalam sungai itu?” lalu prajurit membuka tasnya masing-masing mereka tercengang dan kaget karena didalam tasnya berisi intan berlian.

Prajurit yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesalinya. Prajurit yang mengambil ala kadarnya ada perasaan senang bercampur penyesalan. Sedangkan prajurit yang sungguh-sungguh mengambil merasa sangat senang dan bahagia, karena begitu banyak berlian yang ia ambil dan ini merupakan sebuah kebahagian yang luar biasa.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kisah Ini sama dengan bulan suci ramadhan yang sudah kita lewati dan kita hampir sampai ke tepian. Ada orang yang menyia-nyiakan ramadhan berlalu begitu saja, tidak berpuasa, tidak sholat tarawih, tidak bersedakah, tidak melakukan apapun selama bulan ramadhan, tidak membaca al qur’an, al qur’an cuma jadi pajangan di rumah maka orang ini ketika berakhir ramadhan tidak ada bekal sedikitpun yang ia ambil, seperti ayam mati kelaparan di lumbung padi, sangat bodoh jika ada ayam mati didalam lumbung padi karena tidak mau memakan padi yang dia tiduri.


Ada juga yang melewati ramadhan dengan mengambil keberkahan ala kadarnya, bahkan ada yang bersungguh-sungguh dengan cara memperbanyak ibadah dan amal kebaikan. Maka sangat beruntunglah untuk orang-orang yang selama ramadhan semua perintah Allah ia lakukan, puasa sampai hari ini tidak ada yang ia tinggalkan apalagi untuk  kita semua para kaum laki-laki, tidak ada alasan untuk tidak berpuasa karena puasa ramadhan ini hanya datang satu tahun sekali dan tidak bisa diganti dengan kita berpuasa satu tahun sekalipun, karena satu hari saja kita sengaja tidak berpuasa ramadhan dan akan kita ganti satu tahun di bulan lain, maka nilainya tidak akan pernah sama. Begitu juga shalat qiyam ramadhan (sunnah tarawih) hanya ada dibulan ramdhan, tidak bisa kita jumpai tarawih dibulan lain, rugi orang yang tidak melakukan shalat tarawih padahal kita sudah berada dipenghujung bulan ramadhan. Karna itu Rasulullah saw sudah berjanji dalam hadistnya untuk orang-orang yang melakukan puasa dan qiyamu ramadhan. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari  dan Muslim).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Padahal Allah swt telah berfirman,

وَلَـلۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لَّكَ مِنَ الۡاُوۡلٰىؕ

“dan sungguh, kehidupan akhirat itu lebih baik bagimu dari yang permulaan (dunia).” (QS. Ad-Dhuha : 4).

وَالۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ وَّ اَبۡقٰىؕ‏

“Dan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la : 17).


Kenapa kehidupan akhirat tidak kita kejar, bahkan sebaliknya, ia mati-matian mengejar dunia sehingga ia rela tidak berpuasa karena mencari nafkah, malam hari kecapean ia rela tidak sholat tarawih hanya mengejar kehidupan dunia padahal Allah swt sudah sangat jelas bahwa akhirat itu jauh lebih baik untuk kamu dan akhirat itu jauh lebih kekal dari pada kehidupan dunia.


Kita semua akan mati dan kita akan dikumpulkan kelak disuatu tempat yang bernama padang mahsyar, di padang mahsyar orang-orang akan berlari-lari, matahari pun satu jengkal diatas kepala kita. Dan yang kita butuhkan yaitu syafaat Allah, pertolongan Allah, syafaat puasa, syafaat al qur’an. Rasulullah saw bersabda,


ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ

"Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” (HR. Ahmad).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Al-qur’an yang sering kita baca ini tidak akan pernah sia-sia, baik yang kita baca faham atau tidak faham, semua itu akan datang pada hari kiamat (yaumul mahsyar) untuk memberikan pertolongannya kepada kita dan kepada orang-orang yang sering membacanya. Dari Abu Umamah Al-Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah ssaw bersabda,


اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.” (HR. Muslim).


 مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Masih ada tersisa dua hari lagi bulan ramadhan, kita tingkatkan pendeketan diri kita kepada Allah swt, belum tentu ramadhan tahun akan datang kita bisa bertemu, tidak ada jaminan umur kita sampai pada hari esok, apa lagi sampai tahun yang akan datang, karena itu detik-detik kita ditinggalkan ramadhan, kita minta kepada Allah swt supaya kita betul-betul dijadikan husnul khotimah terutama dipenghujung bulan sucu ramadhan الْعَشْر الأَوَاخِر مِنْ رَمَضَان, bulan terakhir ramadhan yang pahalanya Allah lipatgandakan dibanding hari-hari yang lain, mudah-mudahn kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaat puasa, syafaat al-quran dipenghujung ramadhan ini. امين امين يارب العالمين

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ 

هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم