Khutbah Jumat : KENAPA HARUS PERGI HAJI..?

Khutbah Jumat : KENAPA HARUS PERGI HAJI..?

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 65) Tema  :

KENAPA HARUS PERGI HAJI..?
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMI’ ATTAQWA KH.NOER ALIE Uungharapan Bekasi. Jumat, 20 Mei 2022 M/19 Syawal 1443 H.

              

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله   

Bulan syawal akan meninggalkan kita, bulan yang penuh dengan barokah, bulan mulia, bulan bahagia umat islam,  bulan disunnahkan menikah, bulan disunahkan puasa yang pahalanya setara satu tahun dan bulan dimulai untuk niat berhaji dan menyempurnakan rukun islam.

Kata "Syawal" berasal dari kata syala (شال) yang berarti irtafa’a (ارتفع), naik atau meninggi. Ada dua alasan dinamai bulan syawal, yaitu:

Pertama, karena derajat kaum Muslim meningkat dimata Allah, disebabkan mereka mendapatkan ampunan (maghfirah) dari Allah setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh, bersih tanpa dosa, tanpa noda bahkan mengkilap seperti kaca saking bersihnya dari segala dosa.

Kedua, karena kaum Muslim harus mempertahankan dan meningkatkan nilai-nilai amaliah Ramadhan pada bulan ini dan bulan-bulan berikutnya sampai datang Ramadhan tahun akan datang.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Selama satu bulan ramadhan ditempa dan dosa kita disucikan Allah swt, masuk bulan syawal dibersihkan lagi dengan puasa sunah enam hari, lalu ditingkatkan lagi dengan dimulainya niat berhaji sebagai puncak ibadah seorang hamba untuk menggapai kesempurnaan agamanya, firman Allah swt,


ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلۡحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي ٱلۡحَجِّۗ. ١٩٧

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, make tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” (QS. Al-Baqoroh : 197).


Disebutkan dalamTafsir Ibnu Katsir, mayoritas ulama mengatakan makna ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi.” Adalah bulan Syawal, bulan Dzulqo’dah dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sehingga dibulan-bulan ini seluruh umat muslim dari berbagai pelosok dunia yang mendapatkan undangan Allah untuk bisa melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kenapa kita diperintahkan Allah swt untuk melaksanakan ibadah haji? Ada beberapa alasannya :


Pertama, Ibadah Haji Penyempurna Agama Islam.


Agama seseorang menjadi sempurna apabila telah mampu melaksanakan seluruh rangkaian rukun islam yang lima, sabda Rasulullah saw,

بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ إِيمَانٍ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَالصَّلاَةِ الْخَمْسِ ، وَصِيَامِ رَمَضَانَ ، وَأَدَاءِ الزَّكَاةِ ، وَحَجِّ الْبَيْتِ

“Islam itu dibangun di atas lima perkara: beriman pada Allah dan Rasul-Nya; mendirikan shalat lima waktu; berpuasa Ramadhan; menunaikan zakat; dan berhaji ke Baitullah.” (HR. Bukhari).

Rasulullah saw pun disempurnakan agamanya oleh Allah swt saat melaksanakan ibadah haji wada’, Selesai berkhutbah, Rasulullah saw turun dari unta, lalu memimpin shalat zhuhur dan ashar secara jama’ dan qasar. Kemudian Nabi saw menuju kaki bukit Jabal Rahmah. Disinilah Rasulullah saw menerima wahyu suroh Al-Maidah ayat 3

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

 “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Maidah : 3).

Ayat ini mempertegas sebagai nikmat terbesar dan penyempurna rukun islam, sempurna semua undang-undang umat islam yaitu al-quran selama 23 tahun Allah swt turunkan secara berangsur-angsur, 13 tahun selama Nabi saw berdakwah di Makkah dan 10 tahun di Madinah dan sempurna semua sunah-sunah Nabi saw sebagai landasan ibadah umat muslim. Beruntunglah orang-orang yang sudah melaksanakan ibadah haji karena ia telah menyempurnakan semua rangkaian ajaran agama islam, sebagai agama satu-satunya yang diridhoi Allah swt.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله


Kedua, Ibadah Haji Menghapus Dosa.


Setiap manusia pasti punya dosa, dan salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa yang pernah kita perbuat adalah dengan media melaksanakan ibadah haji. Rasulullah saw bersabda, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda,

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya (bersih tanpa punya dosa).” (HR. Bukhari).


Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw bersabda,

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, Ahmad).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله


Ketiga, Ibadah Haji Tamu Pilihan Allah.

Tamu yang paling istimewa adalah tamu Allah, orang-orang pilihan Allah karena Allah yang mengundang Allah pula yang menjamin segalanya, Allah yang mengundang Allah pula yang mencukupi segala kekurangannya dan pasti Allah ganti seluruh biaya yang telah dikeluarkannya. Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi saw bersabda,

وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

“Orang yang berhaji dan berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah).

الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، يُعْطِيهِمْ مَا سَأَلُوا، وَيَسْتَجِيبُ لَهُمْ مَا دَعَوْا، وَيُخْلِفُ عَلَيْهِمْ مَا أَنْفَقُوا الدِّرْهَمَ أَلْفَ أَلْف

“Para jama’ah haji dan umrah, adalah Tamu Allah. Sehingga, Allah pasti akan memberikan apapun yang mereka minta, mengabulkan apapun doa-doa mereka, dan mengganti apapun yang dibelanjakan mereka, satu dirham diganti dengan satu juta dirham.” (HR. Imam Al-Baihaqi).

     

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله   


Keempat, Ibadah Haji Jihad Fi Sabilillah.

Jihad adalah amal ibadah yang paling utama, namun rasanya berat untuk kita bisa berjihad dijalan Allah, berat secara fisik maupun berat secara fsikis namun Allah sediakan pahala ibadah jihad dengan media berhaji. Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ

“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” Jawab Nabi saw, “Tidak”, Jihad yang paling utama adalah haji mabrur.” (HR. Bukhari).

Bahkan Rasulullah saw mengatakan, Jihad seorang wanita tanpa menumpahkan darah dan peperangan adalah ibadah haji, ‘Aisyah berkata,

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ

“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau saw menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Tahun ini kita belum bisa menjadi tamu pilihan Allah, terus kita berdoa, semoga Allah swt segera mengundang kita untuk menjadi tamuNya dan segera pula Allah swt mampukan kita bisa datang beribadah dihadapan Baitullah. Amiiin ya Robb.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
















UMROH YUUUK... Bersama Ustadz H.NUR ANWAR AMIN,Lc (adjie nung) dibimbing langsung oleh beliau, Nyaman, Dilayani & Pembimbing Pofesional. Call aja di WA : 08161191890. bisa juga dilihat liputan selama perjalanan Ibadah Umroh bersamanya di Channel YouTube NUR ANWAR AMIN. Serat dengan sejarah, beribadah, fun, asyik dan bersaudara....