Khutbah Jumat (Edisi 95) Tema : “Cinta Allah Diberikan Kepada 4 Orang ini”
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya
Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat
(Edisi 95) Tema :
“Cinta Allah Diberikan Kepada 4 Orang ini”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni
Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi
dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda :
Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa
ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda
sangat membantu meringankan beban mereka.
WA :
+628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube,
Instagram & Facebook
Khutbah ini
disampaikan di Masjid JAMl’ Al-ARIF Perum Pejuang Kota Bekasi. Jumat, 20 Januari 2023 M/27 Jumadil Akhir 1444
H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Saat
kita rajin melakukan semua ibadah kepada Allah, rajin sholat baik wajib atau
sunah, tidak pernah kita tinggalkan, akhirnya kita merasa orang paling dicintai
Allah swt. Saat kita rajin berpuasa baik puasa Ramadhan atau puasa sunah,
akhirnya kita merasa orang yang paling dicintai Allah swt. Saat kita rajin
berinfaq, bersedekah dan berjariah, akhirnya kita merasa orang yang paling
dicintai Allah swt. Dan saat kita rajin membaca al-quran, setiap waktu, setiap
hari tidak pernah luput, maka kita menganggap diri kita adalah orang yang
paling dicintai Allah swt. Padahal dalam al-quran Allah telah sebutkan ada 4 orang yang Allah
cintai. Diantaranya :
Pertama,
Allah Cinta Kepada Orang Yang Sabar.
Setiap
hamba yang beriman pasti akan selalu diuji Allah dengan segala cobaan agar
semakin tinggi derajatnya dan semakin berkualitas amalnya, cobaan demi cobaan
silih berganti berdatangan sebagai bukti tanda cinta Allah swt kepada hambaNya,
semakin tinggi kualitas imannya semakin berat ujiannya, namun semakin berat ujiannya
maka akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Dengan semakin beratnya ujian,
kewajiban kita adalah bersabar karena Allah sangat cinta dengan orang-orang
yang bersabar, balasanyapun surga yang sudah Allah swt siapkan untuknya. Allah
swt berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ
بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).
Al-Auza’i
rahimahullah mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar
dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” As-Sudi
mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6:443).
عَن عَطَاءُ بْنُ أَبِى رَبَاحٍ قَالَ قَالَ لِى
ابْنُ عَبَّاسٍ أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى .
قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم –
فَقَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ ، وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى . قَالَ «
إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ
يُعَافِيَكِ » . فَقَالَتْ أَصْبِرُ . فَقَالَتْ إِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ
اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ ، فَدَعَا لَهَا
Dari
‘Atha’ bin Abi Rabaah, ia berkata bahwa Ibnu ‘Abbas berkata kepadanya, “Maukah
kutunjukkan wanita yang termasuk penduduk surga?” ‘Atha’ menjawab, “Iya mau.”
Ibnu ‘Abbas berkata, “Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah mendatangi Nabi
saw, lantas ia pun berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku sering
terbuka karenanya. Berdoalah kepada Allah untukku.” Nabi saw pun bersabda,
“Jika mau bersabar, bagimu surga. Jika engkau mau, aku akan berdoa kepada Allah
supaya menyembuhkanmu.” Wanita itu pun berkata, “Aku memilih bersabar.” Lalu ia
berkata pula, “Auratku biasa tersingkap (kala aku terkena ayan). Berdoalah
kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Nabi saw pun berdoa kepada Allah
untuk wanita tersebut”. (HR. Bukhari Muslim).
Allah
swt menyuruh hambaNya bersabar dan bersyukur karena setiap manusia kadang
dikaruniai kenikmatan maka wajib bersyukur, kadang diuji dengan kesusahan dan
kesempitan maka wajib baginya bersabar. Allah berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟
بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, jadikan
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sungguh Allah bersama orang-orang yang
sabar.” (SQ. Al-Baqarah : 153).
Ayat
ini mengajarkan kepada kita bahwa cara terbaik untuk meminta pertolongan saat
ditimpa musibah adalah sabar dan sholat.
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ
وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah : 45).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua,
Allah Cinta Kepada Orang Yang Berjihad.
Jihad
itu dari akar kata جَهَدَ yang bermakna “Berusaha
sungguh-sungguh dengan mengerahkan segenap kemampuan.” perintah Allah SWT.
وَجَاهِدُوا فِي
اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ
“Berjuanglah
kalian di jalan Allah dengan perjuangan yang sebenar-benarnya,” (QS.Al-Hajj : 78).
Perintah
berjihad dalam al-quran itu sangat banyak sesuai dengan situasi dan kemampuan
setiap seorang muslim, ada yang berjihad dengan jiwa raganya, dan hartanya.
Allah swt berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ
آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ
اللهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain
lindung-melindungi." (QS
Al-Anfal: 72).
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا
بِاللهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah
orang-orang yang benar."
(QS Al-Hujurat: 15).
Ada
pula yang berjihad dengan ilmunya. Menurut Ibnul Qayyim jihad itu ada dua macam.
Pertama, jihad dengan tangan dan senjata, ini semua bisa melakukannya. Kedua
adalah jihad dengan argumen dan penjelasan, ini hanya dilakukan oleh pengikut
para rasul, inilah jihadnya orang yang berilmu. Jihad yang kedua dengan ilmu
ini adalah jihad yang lebih utama dilihat dari besar manfaatnya, bekalnya yang
banyak, dan banyak musuh yang menantang. Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw
bersabda,
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى
سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Siapa
yang keluar menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali.” (HR. Tirmidzi).
Dari
Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
مَنْ جَاءَ مَسْجِدِى هَذَا لَمْ يَأْتِهِ
إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ
فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَمَنْ جَاءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ
يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ
“Siapa
yang mendatangi masjidku (masjid Nabawi), lantas ia mendatanginya hanya untuk
niatan baik yaitu untuk belajar atau mengajarkan ilmu di sana, maka
kedudukannya seperti mujahid di jalan Allah. Jika tujuannya tidak seperti itu,
maka ia hanyalah seperti orang yang mentilik-tilik barang lainnya.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga,
Allah Cinta Kepada Orang Yang Ihsan.
Agama
islam itu memiliki tiga tingkatan yaitu islam, iman dan ihsan. Didalam islam
ada lima rukunya : bersyahadat, sholat, zakat, puasa Ramadhan dan berhaji bagi
yang mampu. Beriman pun memiliki 6 rukun : beriman kepada Allah, para
malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, hari akhir dan beriman kepada qodho
dan qodar. Sementara ihsan hanya memiliki satu rukun yaitu hadits Rasulullah
saw.
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ
لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Engkau
menyembah Allah dalam keadaan seolah-olah melihat-Nya, jika engkau tidak bisa
melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Jika
seseorang sudah memiliki tingkatan ihsan maka ia akan selalu berusaha
sebaik-baiknya dan sekualitasnya dalam beribadah kepada Allah karena Allah
selalu melihatnya apa yang ia lakukan dan Allah sangat suka kepada orang yang
memiliki ihsan ini. Firman Allah swt.
﴿إِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا
وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ﴾
“Sesungguhnya
Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang muhsin.” (QS. An-Nahl : 128).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Keempat,
Allah Cinta Kepada Orang Yang Taubat & Suci.
Bertaubat
dan bersuci adalah perbuatan yang harus setiap saat kita lakukan agar semua
dosa-dosa kita terhapuskan karena Allah sangat suka dengan kedua hal ini.
Firman Allah swt
إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ
الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.” (QS. Al Baqarah :
222).
إنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ
الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
“Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
(QS. Al Ahzab: 33).
Sucikan
jasmani kita dengan selalu bersuci dan berwudhu dan juga harus sucikan ruhani
kita agar terjauhkan dari penyakit hasad, dengki, iri hati, sombong, dendam dan
lain sebgaianya.
Allah
sangat suka pada hamba-Nya yang bertaubat. Sampai-sampai Allah lebih bergembira
dibanding seseorang yang kehilangan hewan tunggangannya yang membawa bekalnya,
lalu hewan tersebut tiba-tiba datang lagi kembali.
Dari
Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembatu Rasulullah saw, beliau berkata
bahwa beliau saw bersabda,
اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ
أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ
“Sesungguhnya
Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan
seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di
suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari
Muslim).
Bertaubatlah
segera mumpung kita masih diberi hidup oleh Allah, jangan sampai terlambat saat
datang waktu kematian. Allah itu maha pengampun karena setiap dosa pasti
diampuni Allah swt, baik dosa kecil, dosa besar, dosa syirik bahkan dosa
kekufuran. Allah swt berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى
أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah:
“Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Az Zumar:
53).
Bagi
seseorang yang selalu melakukan dosa berulang kali, lalu bertaubat kemudian
melakukan dosa lagi dan bertaubat lagi, nasehat Rasulullah saw dari Abu Hurairah,
beliau bersabda yang diceritakan dari Rabbnya ‘Azza wa Jalla,
أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا
فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ
عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى عَبْدِى أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ
الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ
اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا
فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ وَاعْمَلْ
مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ
“Ada
seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan “اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِى ذَنْبِى” ‘Allahummagfirliy dzanbiy’ (Ya Allah,
ampunilah dosaku. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia
mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap
perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut
mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, “أَىْ
رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى” ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ (Wahai Rabb,
ampunilah dosaku). Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia
mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap
perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut
mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, “أَىْ
رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى” (Wahai Rabb, ampunilah dosaku). Lalu
Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia
memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa.
Beramallah sesukamu, sungguh engkau telah diampuni.” (HR. Muslim).
An
Nawawi dalam Syarh Muslim mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan ‘beramallah
sesukamu’ adalah selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan
mengampunimu. ”Seandainya seseorang berulang kali melakukan dosa hingga 100
kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat setiap kali berbuat dosa, maka
pasti Allah akan menerima taubatnya setiap kali ia bertaubat, dosa-dosanya pun
akan gugur. Seandainya ia bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia
melakukan semua dosa tadi, taubatnya pun sah.”
Ada
satu doa yang Nabi saw ajarkan kepada Abu Bakr Ash Shiddiq ra untuk meminta
ampunan kepada Allah saw dan bisa kita jadikan amalan sehari-hari. Dari Abu
Bakr Ash Shiddiq, beliau berkata kepada Rasulullah saw,
عَلِّمْنِى دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِى صَلاَتِى .
قَالَ « قُلِ :اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ
نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ
لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ »
“Ajarkanlah
aku suatu do’a yang bisa aku panjatkan saat shalat!” Maka Beliau pun berkata,
“Bacalah: اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا
كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً
مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri
dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni
dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari
sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang) ‘.” (HR. Bukhari
Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Mari
kita terus maksimalkan amal ibadah kita agar kita termasuk orang-orang yang
dicintai Allah. Bersabarlah tiap kali diuji Allah karena Allah suka dengan
orang-orang bersabar. Berjihadlah terus dijalan Allah sesuai yang kita mampu
karena Allah sangat suka terhadap orang-orang yang berjihad. Lakukanlah ihsan
dengan sebaik-baiknya karena semua gerak-gerik kita Allah selalu pantau dan
Bertaubatlah setiap saat karena kita tidak tahu sampai kapan ajal kita akan
datang menjemput kita, mudah-mudahnya saat kita kembali menghadap Allah swt
sudah bersih dari dosa dan betul-betul bertaubatan nashuha. Amiiiin ya Allah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
mmnhmmamam