Khutbah Jumat (Edisi 100) Tema : “Ramadhan MEDIA TERAPI PENGOBATAN (Part.1)”
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya
Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat
(Edisi 100) Tema :
“Ramadhan MEDIA TERAPI PENGOBATAN (Part.1)”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni
Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi
dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda :
Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa
ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda
sangat membantu meringankan beban mereka.
WA :
+628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube,
Instagram & Facebook
Khutbah ini
disampaikan di Masjid JAMl’ ARROHMAH Kp. Lrian Kota Bekasi. Jumat, 31 Maret
2023 M/09 Ramadhan 1444 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Bersyukur kepada Allah swt hari ini kita masih bisa dipertemukan dengan bulan Ramadhan dan sudah berada dipenghujung sepuluh hari pertama Ramadhan, puasa, qiyamullail, membaca al-quran, berbagi ta’jil dan amal sholeh lainnya selalu mengiri hari-hari kita dibulan penuh rahmat Allah ini. Semoga semua amaliah Ramadhan yang telah kita lakukan mampu membakar dan menghapus dosa-dosa kita, sesuai dengan penamaan kata “Ramadhan” (رمضان) diambil dari kata “ramidla” (رَمِضَ), yang berarti panas. Para ulama kemudian menjadikan makna panas pada kata “ramadhan” dengan arti membakar atau menghapus semua dosa-dosa orang yang berpuasa dibulan ini. Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah bersabda:
وَقَدْ رَوَى أَنَسُ بْنُ
مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّمَا
سُمِّيَ رَمَضَانُ لِأَنَّهُ يَرْمِضُ الذُّنُوبَ
“Dan sungguh, Anas bin Malik telah
meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw telah berkata: Sesungguhnya, dinamakan
Ramadhan karena membakar dosa.” (Imam al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir lil
Mawardi, [Beirut, Darul Fikr: 1999], juz III, halaman 854).
Datangnya bulan Ramadhan bukan hanya mampu membakar dan menghapus dosa-dosa yang ada pada diri semua umat islam namun Ramadhan juga mampu menjadi media terapi pengobatan. Disebutkan dalam kitab التداوي باالاستغفار، بالصدقة، بالدعاء، بالقران، بالصلاة، بالصوم. Ditulis oleh Syeikh Hasan bin Ahmed bin Hasan Hammam. Ada 6 terapi pengobatan dengan ibadah selama di bulan Ramadhan ini.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Pertama, Terapi Dengan
Istighfar.
Istighfar adalah salah
satu cara jitu untuk menghapus dosa karena setiap manusia pasti tidak luput
dari kesalahan dan dosa bisa jadi setiap hari kita mengerjakan dosa dan setiap
hari pula kita harus hapus dosa-dosa itu dengan selalu beristighfar dan bertaubat.
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
كُلُّ ابْنِ آدَمَ
خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap manusia pernah
berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau
bertaubat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).
Istighfar yang kita ucapkan bukan hanya dilisan saja namun harus dari hati Nurani dan siap
meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat. Al-Fudhail bin lyadh ra berkata : “Beristighfar
tanpa meninggalkan perbuatan dosa ialah taubatnya para pendusta”.
Bulan Ramadhan ini
saatnya kita meminta sebanyak-banyaknya ampunan dari Allah swt agar kita selalu
menajdi orang yang lebih baik dan bersih dari noda dan dosa, para Nabi dan
Rasul saja orang yang sangat dekat dengan Allah mereka selalu menghiasi
hari-harinya dengan selalu beristighfar begitu juga para ulama salaf mereka
menjadikan istighfar sebagai penyelamat.
Abu Musa ra berkata, “Kami
mempunyai dua pengaman dari azab. Yang pertama telah tiada, yaitu keberadaan
Rasulullah saw ditengah-tengah kami dan tinggallah istighfar bersama kami. Maka
jika ia ikut lenyap, kami pasti binasa” (Albukhori).
Imam Hasan Al-Bashri
berkata : “Perbanyaklah beristighfar dirumah-rumah kalian, dimeja-meja makan
kalian, dijalan-jalan kalian, di pasar-pasar kalian dan di majlis-majlis
kalian! Sebab, kalian tidak tahu kapan ampunan akan turun”.
Pesan Rasulullah saw
manfaat beristighfar. Dari Ibnu Abbas ra, Nabi saw bersabda,
مَنْ أَكْثَرَ
الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ
مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa yang
memperbanyak beristighfar, maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan
keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah
akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Ahmad).
Dikisahkan dari Jabir
bin Abdillah meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Nabi bertanya
kepada beliau, “Wahai Rasulullah, aku belum memiliki dan dikaruniai seorang anak
pun.?”
Maka Rasulullah menjawab,
“Sesuai dengan banyaknya istighfarmu dan sedekahmu, maka engkau akan diberi
rezeki (anak) karenanya.”
Akhirnya laki-laki itu pun mulai memperbanyak istighfar dan sedekah. Jabir berkata, “Setelah itu, laki-laki itu pun dikaruniai Sembilan anak laki-laki,” (Musnad Abu Hanifah, Syarhu Mala alal Qari).
Kabar gembira bagi
para wanita. Mengapa wanita yang paling banyak di neraka?. Jawaban Rasulullah saw.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ
الْاِسْتِغْفَارَ ، فَإِنِّـيْ رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ ،
فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ جَزْلَـةٌ : وَمَا لَنَا ، يَا رَسُوْلَ اللهِ
أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ ؟ قَالَ : تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ ، وَتَكْفُرْنَ
الْعَشِيْرَ،وَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَغْلَبَ لِذِيْ
لُبٍّ مِنْكُنَّ. قَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ
وَالدِّيْنِ؟ قَالَ: أَمَّا نُقْصَانُ الْعَقْلِ فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ
تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ، فَهٰذَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ، وَتَمْكُثُ اللَّيَالِي
مَا تُصَلِّي وَتُفْطِرُ فِيْ رَمَضَانَ فَهٰذَا نُقْصَانُ الدِّيْنِ.
Dari ‘Abdullah bin
‘Umar ra, dari Nabi saw, beliau saw bersabda, “Wahai wanita, bersedekahlah
dan perbanyaklah beristighfar (mohon ampun kepada Allah) karena sungguh aku
melihat kalian sebagai penghuni neraka yang paling banyak.” Berkatalah seorang
wanita yang cerdas di antara mereka, ‘Mengapa kami sebagai penghuni neraka yang
paling banyak, wahai Rasulullah?’ Beliau saw menjawab, ‘Karena kalian sering
melaknat (mencela) dan sering mengingkari kebaikan suami. Aku belum pernah
melihat orang yang kurang akal dan agamanya yang lebih mampu mengalahkan
laki-laki yang berakal dibandingkan kalian.’Wanita tersebut berkata lagi,
‘Wahai Rasulullah, apa (yang dimaksud dengan) kurang akal dan agama?’ Beliau saw
menjawab, ‘Kurang akal karena persaksian dua orang wanita setara dengan
persaksian satu orang laki-laki, inilah makna kekurangan akal. Dan seorang
wanita berdiam diri selama beberapa malam dengan tidak shalat dan tidak
berpuasa pada bulan Ramadhan (karena haid), inilah makna kekurangan dalam
agama.” (HR. Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Terapi Dengan Sedekah.
Ramadhan bulan berbagi
dengan berzakat, infaq dan sedekah semuanya itu adalah berfungsi untuk
mensucikan dan membersihkan. Dengan berpuasa berarti mensucikan jasad, dengan
berzakat dan sedekah berarti mensucikan harta. Dari Abu Hurairoh ra, Nabi saw
bersabda.
وَقَالَ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ.
Nabi saw. bersabda, “Setiap
sesuatu itu ada zakatnya dan zakatnya badan adalah berpuasa.” (HR. Ibnu
Majah dan Ath-Thabarani).
خُذْ مِنْ
اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ
اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
“Ambillah zakat dari
harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. (QS. At-Taubah : 103).
Rasulullah adalah
sosok manuisa yang paling dermawan bersedekah, dan paling banyak bersedekah
dengan apapun yang beliau miliki lebih-lebih beliau sangat dermawan saat
dibulan Ramadhan. Bersedekah dan memberi adalah hal yang paling disukai
Rasulullah, tangan kanan beliau seperti angin yang berhembus. Dari Ibnu Abbas
meriwayatkan,
كَانَ
النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ
، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَلْقَاهُ فِى
كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صلى
الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Nabi
saw adalah manusia yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi ketika
bulan Ramadhan, tatkala bertemu Jiblir. Jibril menemui beliau setiap malamnya
di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul saw adalah manusia
yang paling dermawan dalam melakukan kebaikan bagai angin yang berhembus.” (HR.
Bukhari Muslim).
Dan
Nabi saw tidak pernah mengatakan “TIDAK” saat diminta. Dari Jabir, ia pernah
berkata,
مَا سُئِلَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ شَيْئاً فَقَالَ: لاَ
“Nabi
saw tidak pernah mengucapkan kata: “Tidak” tatkala dimintai.” (Muttafaqun'alaih).
Kedermawanan
Rasulullah saw pun diikuti para sahabatnya, seperti :
Abu
Bakar. Dari Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Asma, “Saat Rasulullah Bersama Abu
Bakar dan Abu Bakar membawa seluruh hartanya sebesar lima ribu dirham.
Begitu
juga Ibnu Umar dari Nafi’, pelayan Ibnu Umar, meriwayatkan, “Apabila Ibnu Umar
sangat mengagumi hartanya, ia pasti mempersembahkannya untuk Allah”.
Sama
halnya dengan Abu Thalhah, Anas meriwayatkan, “Di Madinah, Abu Thalhah adalah
orang Anshor yang paling banyak hartanya, yaitu berupa pohon kurma, harta yang
paling ia sukai yaitu kebun kurma Bairuha yang menghadap ke masjid Nabawi.
Rasulullah sering masuk dan minum airnya yang sangat segar. Ketika turun ayat :
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا
مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
“Kamu
tidak akan memperoleh kebajikan (surga), sebelum kamu menginfakkan sebagian
harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu
sungguh, Allah Maha Mengetahui”.
(QS. Ali 'Imran : 92).
Abu
Thalhah pergi menemui Rasulullah lalu berkata, “Hartku yang paling aku cintai ialah bairuha.
Harta itu aku sedekahkan karena Allah swt. Saya mengharapkan kebajikan dan
pahalanya disisi Allah swt. Karena itu, gunakanlah menurut yang terbaik sesuai
yang diwahyukan kepadamu wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah bersabda
بَخٍ ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ
وَقَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ
“Inilah harta yang menguntungkan, inilah harta yang menguntungkan. Sungguh aku sudah mendengar apa yang kamu niyatkan dan aku berpendapat sebaiknya kamu shadaqahkan buat kerabatmu". Maka Abu Thalhah berkata,: "Aku akan laksanakan wahai Rasululloloh. Maka Abu Thalhah membagi untuk kerabatnya dan anak-anak pamannya". (HR. Muttafuq ‘alaih).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ternyata
sedekah itu bukan hanya dianugerahi kebaikan dan surga dari Allah swt namun
sedekah itu mampu menyembuhkan penyakit. Al-Aswad meriwayatkan dari Abdullah,
ia berkata, Rasulullah bersabda,
قَالَ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: دَاوَوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ وحَصِّنُوا
أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ وَأَعِدُّوْا لِلْبَلَاءِ الدُّعَاءَ.
“Obatilah
orang-orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah, bentengilah harta kalian
dengan zakat dan siapkanlah doa untuk menghadapi musibah.” (HR. Baihaqi).
Dikisahkan
dari Ali bin Al-Hasan bin Syaqiq berkata, “Saya mendengar Ibnu Al-Mubarok
ditanya seseorang, ‘Wahai Abu Abdurrahman, luka yang mengeluarkan nanah dari
lututku sudah berlangsung selama 7 tahun lamanya. Saya telah mengobatinya
dengan berbagai obat dan bertanya kepada beberapa dokter, namun semuanya tak
manjur. Ibnu Al-Mubarok berkata, ‘Pergilah ke suatu tempat dimana orang-orang
memerlukan air ditempat itu, lalu galilah sumur disana. Karena saya berharap
disana muncul air hingga lukamu berhenti.’ Orang itu melakukan yang disarankan
oleh Ibnu Al-Mubarok dan penyakitnya pun sembuh. Walhamdulillah.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Semoga
semua amaliah Ramadhan yang telah kita laksanakan baik puasanya,
qiyamullailnya, infaq sedekahnya diterima Allah swt dan menjadikan diri kita
lebih baik lagi dan tercatat orang-orang yang muttaqin. Amiiiin ya Allah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
To be Continue di Part. 2 yaaa
Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR UMROH SYAWAL 1444/2023 Hanya di Kantor Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA : +628161191890 atau Klik lengakapnya di nuranwaramin.com
Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin dan IG @wafizscenter
Motto :
Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Umroh Bulan Syawal pun SUDAH READY Yaaa, 10 Hari (1 hari di Jeddah, 4 hari di Makkah, 3 hari di Madinah dan PP hari). YUUUK Cepetan yang Minat Umroh di 2 Syawal, Berangkat di dua hari Raya Idul Fitri langsung Take off Menuju Kota Jeddah
YUUUK BERWAKAF Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Sedang Pembebasan Tanah Wakaf Untuk Pembangunan Masjid dan Majlis Taklim, Yang Berminat SEGERA BERWAKAF, Catet Nomor Rekening Yayasan Wafizs Al-Amin Center. 7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center.