Khutbah Jumat (Edisi 113) Tema : “Kematian : Sempurna Sudah Tugas Kita di Dunia ini”

Khutbah Jumat (Edisi 113) Tema : “Kematian : Sempurna Sudah Tugas Kita di Dunia ini”

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 113) Tema  :

“Kematian : Sempurna Sudah Tugas Kita di Dunia ini”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ BAITUL MUKMININ Taman Alamnda Kab. Bekasi. Jumat, 07 Juli 2023 M/18 Dzulhijjah 1444 H. 


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kesempatan hidup hanya datang sekali saja, tidak bisa berulang one way hanya sekali perjalanan saja, hari ini kita bisa berjumpa, esok tidak ada jaminan kita bisa bersua, hari ini kita masih menikmati indahnya dunia, esok bisa jadi kita sudah berada di alam barzakh, hari ini kita masih berkuasa, esok bisa jadi sudah tidak berdaya bahkan digotong dalam keranda. Kematian sangat dekat dengan kita dan tidak ada seorang pun yang lari dari kematian. Firman Allah swt

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).


أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Kematian adalah suatu yang menakutkan sekaligus juga menyedihkan, takut bagi yang akan mengalaminya dan sedih bagi orang yang ditinggalkan dan dicintainya. Ada dua sifat manusia yang tidak ia sukai. Nabi saw bersabda,

اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنَ الْفِتْنَةِ وَيَكْرَهُ قِلَّةَ الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقُلُّ لِلْحِسَابِ.

“Dua perkara yang dibenci anak Adam, (Pertama) kematian, padahal kematian itu lebih baik bagi seorang mukmin daripada fitnah (kesesatan di dalam agama). (Kedua) dia membenci sedikit harta, padahal sedikit harta itu lebih menyedikitkan hisab (perhitungan amal)”. (HR. Ahmad).


Dalam Al-Quran Ada 4 Kata yang Digunakan Untuk Makna Kematian :

Pertama, الموت (Al-Maut) yakni kematian, sebanyak 35 kali disebutkan dalam al-quran, diantaranya firman Allah swt.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ

”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (QS. Ali ‘Imran : 185).

الموت secara bahasa adalah السكون bermakna tenang, orang yang sudah mati itu tenang dan tidak bisa bergerak, tidak bisa beraktifitas apapun dan diam saja. Namun secara istilah الموت adalah مفارقة الروح من الجسد berpisahnya ruh dari jasad, setiap jasad yang sudah terpisah dari ruhnya maka itulah disebut kematian.


Kedua, الوفاة (Al-Wafat) kata wafat sebanyak 19 kali disebutkan dalam al-quran, diantaranya firman Allah swt.

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar : 42).


الوفاة (Al-Wafat) secara bahasa adalah sempurna, orang yang sudah mati dikatakan wafat karena ia telah sempurna dalam menjalani kehidupan di dunia ini, ibarat orang yang dapat tugas ia sudah menyelesaikan tugasnya.

وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

“Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali ‘Imran : 185).


Kenapa dinamai wafat?, Ada 3 sebab jawabannya :

Pertama, Telah Sempurna Rizqinya.

Setiap orang sudah diberi jatah rezeki oleh Allah swt dan tidak akan mati sebelum sempurna seluruh rezekinya. Sahabat Umamah berkata, Rasulullah saw bersabda,

إِنَّ رَوْحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِي رُوعِيَ أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ وَلَا يَحْمِلَنَّ أَحَدَكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ يَطْلُبَهُ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلَّا بِطَاعَتِهِ

"Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril 'alaihis salam) menyampaikan wahyu ke dalam hatiku, yang isinya, "Bahwa seorang jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan terpenuhi rezekinya. Oleh karena itu, perbaguslah dalam mencarinya, dan janganlah salah seorang di antara kamu karena keterlambatan rezeki membuatnya mencarinya dengan jalan maksiat, karena apa yang ada di sisi Allah tidak dapat dicapai kecuali dengan ketaatan kepada-Nya." (HR. Abu Nu'aim).


Artinya, orng-orang yang sudah wafat itu memang jatah rizkinya sudah habis dan kita yang masih hidup ini belum wafat karena jatah rezeki kita masih ada, makanya selama kita masih hidup jangan khawatir kalau kita tidak dapat rezeki, jangan bingung bagaimana hari esok, Allah selalu sediakan rizekinya selama hayat masih ada, hanya kita tidak tahu berapa sisa rezeki kita yang masih tersedia, bisa jadi hanya tinggal sedikit jatahnya.


Kedua, Telah Sempurna Pendengaran dan Penglihatannya.

Orang yang masih hidup pasti pandangan dan pendengarnnya terbatas, yang dibalik tembok saja ia tidak bisa melihatnya begitu juga pendengaran telinganya terbatas hanya beberapa meter saja. Makanya orang yang sudah mati itu bisa melihat dan mendengar, bisa merasakan kehadiran saat diziarahi kuburnya dan bisa merasakan sedih saat tidak dikirim doa-doa dari orang yang masih hidup. Allah berfirman,

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan Katakanlah: "Ber-amal-lah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah : 105).


Ditegaskan dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa amal orang yang masih hidup akan diberitahukan kepada kerabat dan kawannya yang telah wafat, dengan mengutip hadis Nabi saw,

قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « إِنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنَ الأَمْوَاتِ فَإِنْ كَانَ خَيْراً اسْتَبْشَرُوا بِهِ وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا اللَّهُمَّ لاَ تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا » (رواه أحمد والطياليسي)

Nabi saw bersabda, “Sungguh amal kalian diberitahukan kepada keluarga dan kawan yang sudah mati. Jika mereka melihat yang baik maka bahagia, jika melihat yang buruk mereka berdoa: “Ya Allah, Jangan matikan mereka hingga Engkau beri hidayah mereka seperti kami”. (HR Ahmad dan al-Thayalisi).


Artinya jika ingin orng tua kita, saudara kita di alam kubur mereka bahagia, kita yang di dunia harus akur jangan pada ribut, bertengkar hanya gara-gara rebutan harta warisan, mereka yang berada di alam kubur menangis, melihat dan merasakan itu. Justru yang harus kita lakukan adalah kirimi doa, istighfar dan sodaqoh jariyah karena ini sangat bermanfaat untuk mereka. Imam Ja’far bin Muhamad As-Shodiq berkata, Nabi saw bersabda,

وقال (عليه السلام): إِنَّ الْمَيِّتَ لَيَفْرَحُ بِالتَّرَحُّمِ عَلَيْهِ وَالْاِسْتِغْفَارِ لَهُ كَمَا يَفْرَحُ الْحَيُّ بِالْهَدِيَّةِ تُهْدَى إِلَيْهِ

“Sesungguhnya orang yang mati itu akan senang, gembira dengan doa dan istighfar yang dikirimi, sebagaimana orang yang hidup gembira ketika diberi hadiah.”


Bukti mereka bisa merasakan dan tidak terputus dengan orang yang masih hidup, saat kita berziarah kubur dengan mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ, ini Nabi ajarkan menggunakan kata كم bukan السلام عليهم, kata كم ini menunjukan orang yang mati itu mendengar ucapan salam yang kita sampaikan, hanya kita yang tidak bisa mendengar karena memang tidak diperdengarkan oleh Allah. Dari Abu Said al-khudri, Rasululloh bersabda,

اِذَا وُضِعَتِ الجَنَازَةُ وَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى اَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَة قَالَتْ: قَدِّمُوْنِيْ، وَاِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةِِ قَالَتْ: يَاوَيْلَهَا!  اَيْنَ تَذْهَبُوْنَ بِهَا، يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءِِ اِلَّا الإِنْسَانَ، وَلَوْ سَمِعَهُ لَصَعِقَ

“Apabila jenazah telah diletakkan (dalam keranda) lalu diusung oleh banyak orang, jika jenazah itu jenazah yang sholeh, berkatalah ia :  segerakanlah aku (karena sudah melihat tempat kembalinya yang menyenangkan).  Apabila jenazah itu jenazah yang tidak sholeh, berkatalah ia : Celaka!, hendak kalian bawa ke mana aku? (karena sudah melihat tempat kembalinya yang menakutkan). Suaranya itu dapat didengar semua makhluk kecuali manusia. Seandainya manusia dapat mendengar, niscaya ia akan pingsan.” (HR. Bukhari).


Begitu juga Ulama Al-Azhar pernah ditanya tentang apakah benar bahwa Rasulullah pernah berdialog dengan orang yang sudah mati? Syaikh Athiyah selaku Mufti Al-Azhar menjawab : (Fatawa al-Azhar, 8/349).

ثَبَتَ أَنَّ الرَّسُوْلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَادَى قَتْلَى الْمُشْرِكِيْنَ فِى بَدْرٍ بَعْدَ إِلْقَائِهِمْ فِى الْقَلِيْبِ - الْبِئْرِ- فَقَالَ "هَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا ... " قَالَ عُمَرُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا تُخَاطِبُ مِنْ أَقْوَامٍ جَيَّفُوْا- صَارُوْا جَيْفًا- فَقَالَ "وَالًّذِى بَعَثَنِى بِاْلحَقِّ مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ مِنْهُمْ لِمَا أَقُوْلُ ، وَلَكِنَّهُمْ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ جَوَابًا" رواه البخارى ومسلم . وَجَاءَ أَنَّ النَّبِىَّ صَلًّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَّعَ لِأُمَّتِهِ السَّلَامَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ"السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ " وَهَذَا خِطَابٌ لِمَنْ يَسْمَعُ وَيَعْقِلُ، وَالسَّلَفُ مُجْمِعُوْنَ عَلَى ذَلِكَ . رَوَاهُ النَّسَائِى وَابْنُ مَاجَهْ . فَسَمَاعُ الْمَوْتَى لِكَلَامِ الْأَحْيَاءِ ثَابِتٌ

“Telah disebutkan dalam riwayat sahih bahwa Rasulullah menyeru kepada orang-orang musyrik yang tewas dalam perang Badar setelah dimasukkan ke sumur Qalib, Nabi bertanya: “Apakah telah kalian temukan apa yang dijanjikan oleh Tuhan kalian sebagai kebenaran..” Umar bertanya: “Wahai Rasul, engkau berbicara dengan kaum yang telah menjadi bangkai” Nabi bersabda: “Demi Allah yang telah mengutusku dengan kebenaran, kalian tidaklah lebih mendengar dari mereka terhadap apa yang aku ucapkan. Tetapi mereka tak mampu menjawab” (HR. Bukhari Muslim).


Rasulullah juga mensyariatkan kepada umatnya untuk mengucap salam kepada ahli kubur: “Salam bagi kalian, perkampungan kaum mukmin” Ini adalah bentuk percakapan terhadap orang yang mendengar dan berakal. Ulama Salaf telah sepakat tentang hal ini (HR. al-Nasai dan Ibnu Majah).


Ketiga, Telah Sempurna Amalnya.

Secara pasti saat kita masih hidup, kita tidak tahu amal pahala apa dosa yang lebih banyak yang kita miliki, bisa jadi pahala yang lebih banyak, bisa jadi dosa yang lebih banyak, bisa jadi pula fity-fifty (seimbang antara pahala dan dosa). Itu semua akan bisa kita ketahui saat kita sudah mati, makanya orng-orang kafir menyesal dan ingin minta balik lagi ke dunia untuk melakukan amal sholeh.

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (100)

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan­nya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al Mu’minun : 99-100).


Ketiga, الاجل (Al-Ajal) kata Al-Ajal sebanyak 21 kali disebutkan dalam al-quran, diantaranya firman Allah swt.

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun”. (QS. Al-A'raf : 34).

الاجل (Al-Ajal) secara bahasa adalah batas hidup yang sudah dijalani manusia, berbeda dengan umur atau usia bisa diketahui, batas hidup seseorang bisa panjang, bisa juga pendek, bisa sampai tua atau masih muda sudah sampai batas ajalnya dan kita semua tidak bisa mengetahuinya sampai kapan jatah hidup kita di dunia ini, kita hanya tinggal menunggu antrian panggilan Allah swt.


Keempat, الرجوع (Arruju’) kata Alrruju’ (Kembali) sebanyak 4 kali disebutkan dalam al-quran, diantaranya firman Allah swt.

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Apabila mereka mendapat malapetaka, berkatalah : إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (Sungguh kami kepunyaan Allah dan sungguh kami akan kembali kepada-Nya)”. (QS. al-Baqarah: 156).


Karena orang yang sudah mati hakekatnya akan kembali kepada asalnya kepada sang pencipa, kematian adalah perjalan pulang kampung menghadapa Allah swt untuk selamanya.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Mari segera lakukan amal-amal sholeh disisa usia kita ini, jadikanlah hari ini adalah hari terakhir kita berada di dunia agar kita selalu siap jika dijemput malaikat Izroil, bawalah bekal kebaikan sebanyak-banyaknya hanya ketaqwaan bekal yang terbaik.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم 

uanuan

 


Selamat Jalan Guruku (alm) KH. DR. Abid Marzuki,M.Ed saya yakin guru min ahlil khoir min ahlil jannah, dulu waktu saya belum kenal dekat dengan guru, saya merasa takuut, karena guru itu garang, serem dan ngeri kalo bertemu, namun saat saya sudah mengenal dekat dan sering berbincang apa saja ternyata masya Allah guru itu hamble bangeet, merangkul, motivator, positif thingking, menghargai jerih payah dan usaha kerja keras saya terutama, saya seneeeng banget terasa saya punya orang tua yang bisa mengayomi, mendidik, melindungi dan mengarahkan. saya bersyuku banget dalam kehidupan saya pernah bertemu dengan sosok guru yang is thebest


yang selalu terngiang-ngiang dalam ingatan saya guru itu dimana saja bertemu selalu bilang :

(1) ente nung begitu guru klo nyapa saya "pantesnya kuliah ke barat, ke eropa bukan ke mesir, bukan jadi ust dan penceramah karena talenta marketing ente yang sangat sayang klo sekedar jadi sekedar ust... saya selalu jawab, ga apa-apa guru biar saya jadi marketing akhirat aja. lanjut beliau.. karena ente itu jengkol aja klo ente promosiin pasti laku, wong saya aja (kata gru) termasuk korban iklan mulut ente, saat pilpres dan caleg saya ketika masuk bilik pencoblosan dikepala sy cuma inget iklan ente yaa akhirnya coblos ikutin apa kata enta dah.

(2) saat Doni Dion masuk aksi indosiar beberapa team kemenangan Doni Dion dibentuk oleh beliau dari STAI Attaqwa secara Doni Dion adalah mahasiswa STAI dan beliau ingin sekali Doni Dion bisa juara dalam ajang itu, maka dibentuklah team kemenangan Doni Dion dan saya termasuk ditarik beliau untuk menjadi team bagian promosi dan iklan, lagi-lagi beliau bilang dihadapan para dosen STAI dan team kemenangan, adjie nung ini pantesnya kuliah di barat atau di eropa dengan alasan yang sama, makanya meski saya bukan termasuk civitas STAI namun saya diikutsertakan, saya seneeng banget ternyata guru melihat seseorang talentanya bukan yang lainnya.

(3) ketika ada acra seminar di STAI di aula serbag guna attaqwa saya ikut hadir nimbrung pengen cari ilmu di acara seminar itu, saat selesai acaranya dan saya pun bergegas pulang eeh berjumpa beliau didepan mobil, istri beliau bilang, sekali-kali ust nung bisa bantu-bantu STAI, eeh guru bilang jangan, jangan adjie nung jangan ke STAI karena STAI ga kuat gaji adjie nung, endorsenya udah berapa duit, adjie nung mah bayaran mahal, saya bilang ya Allah guru saya nih mah eres-eres saat ibu oertiwi memanggil pasti selalu siap tuk membantu...


beliau juga selalu menjadi pemerhati disetiap gerak gerik saya terutama dalam dakwah di media sosial karena saya berteman di facebook, jadi beliau selalu tau apa yang sedang saya kerjakan dan kemana saja kegiatan saya, setiap jumpa dengan beliau, beliau selalu pesan "Maju terus ji nung, lanjutkann selama yang ente kerjakan posistif, jangan pantang menyerah, klo banyak yang julit dan ada saja yang tidak suka sama ente, itu namanya ente manusia, ga bisa membikin oraang laik suka semua sama ente, saya selalu perhatikan ente selama ini. seneeeng banget rasanya saya ternyata dibalik garangnya beliau punya hati yang sangat halus dan mengapresiasi apa yang selama ini kerja keras saya.


apalagi saat saya dan bang haji amin idris mau rencana menerbitkan buku 38 Tahun jejak pengabdian abuya KH.Nurul Anwar,Lc beliau sangat support sehingga beliau siap menjadi kolom pengantar beuku ini hal sempet kami obrolkan di kandang sapi beliau percis sebelah timur di gedung STAI. mkasi banyak guru engkau telah membuat hidup saya sangat bermakna. doa-doa pasti saya panjatkan untuk mu HUSNUL KHOTIMAH

Wafizs Al-Amin Center

“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”




Yuuuk UMROH AWAL Tahun 2024
Sambil Ibadah Plus Dapat Berlibur Mancanegara
#Keunggulannya :
- Paket 11 Hari dg 4 Kali Umroh
- Free Perlengkapan Umroh
- Free City Tour THOIF
- Free 1 Malam di Hotel Srilanka
- Free City Tour di Colombo
- By Srilanka Air
- Berangkat 04-14 Januari 2024
- #Nyaman #Dilayani #PembimbingProfesional
Minaaat...? WA aja 08161191890
Instagram @adjienung @wafizscenter
YouTube Nur Anwar Amin 


Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR UMROH, Berangkat 04-14 Agustus 2023 Hanya di Kantor Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA :  +628161191890 atau Klik lnfo Lengakapnya di nuranwaramin.com. (1 hari di Jeddah, 4 hari di Makkah, 3 hari di Madinah dan PP 2 hari)

Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin dan IG @wafizscenter

Motto :

Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional

“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”

YUUUK  BERWAKAF Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Sedang Pembebasan Tanah Wakaf Untuk Pembangunan Masjid dan Majlis Taklim, Yang Berminat SEGERA BERWAKAF, Catet Nomor Rekening Yayasan  7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center