Khutbah Jumat (Edisi 121) Tema : “Sakaratul Maut : TAKUT Karena Belum Cukup Bekal”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 121) Tema :
“Sakaratul
Maut : TAKUT Karena Belum Cukup Bekal”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ NURUSSALAM Kapin Pondok Kelapa Jakarta. Jumat,
08 September 2023 M/22 Shofar 1445 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Di akhirat kelak Allah
swt hanya menyiapkan dua tempat untuk hambaNya yaitu surga dan neraka,
orang-orang mu’min yang membawa bekal kebaikan pastinya ditempatkan dalam surgaNya,
sebaliknya orang-orang kafir yang selalu membangkang dan maksiat kepada Allah
swt hanya neraka tempatnya yang layak. Untuk masuk ke alam akhirat pintunya hanya
satu yaitu kematian, sebagaimana sebuah syair mengatakan,
المَوتُ بابٌ وَكُلُّ الناسِ داخِلُهُ # فَلَيتَ
شِعرِيَ بَعدَ البابِ ما الدارُ # الدارُ جَنَّةُ خُلدٍ إِن عَمِلتَ بِمايُرضي
الإِلَهَ وَإِن قَصَّرتَ فَالنارُ
“Kematian
adalah pintu gerbang yang akan di masuki setiap manusia. Aduhai kalua aku bisa
tahu setelah kematian dimanakah kampungku. Padahal kampung itu adalah surga
yang kekal seandainya engkau beramal Yang membuat Tuhanmu ridho , tapi jika
berleha-leha maka nerakalah kampungmu.”
Saat
kematian itu datang ada 2 pelajaran yang sangat mahal untuk kita semua :
Pertama,
Jenis manusia menerima datangnya kematian.
Dari ‘Ubadah bin Shamit ra Rasulullah saw bersabda,
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ
الصَّامِتِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ
أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ
كَرِهَ اللهُ لِقَاءَه
“Barang
siapa yang mencintai (suka) untuk berjumpa dengan Allah swt maka Allah akan mencintai
(suka) untuk berjumpa dengannya, namun barangsiapa yang benci (tidak suka) untuk
berjumpa dengan Allah, maka Allah swt akan benci (tidak suka) untuk berjumpa
dengannya.” (HR. Bukhori).
Hadits
ini menjelaskan ada 2 jenis kelompok manusia tekait dengan kematian :
(A). مَنْ
أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ (orang yang senang
mati).
Orang
kelompok ini karena sudah memiliki bekal atau amal sholeh yang cukup, diisi
dengan ketaatan, jauh dari kemaksiatan, menjalankan semua perintah Allah dan
menjauhi semua laranganNya, kapan pun kematian itu datang makan ia selalu siap
dan senang menerima kedatangannya.
(B). وَمَنْ
كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَه (orang yang takut
mati).
Orang
kelompok ini biasanya adalah orang yang tidak menyiapkan bekal sehingga takut untuk
mati, sebagiman yang disampaikan Imam Al-Ghozali dalam kitab ميزان الاعمال, diantara sebab orang takut mati adalah :
(1)
Ia masih ingin menikmati kenikmatan dunia, belum mau berpisah dengan apa yang
ia miliki, berupa kekayaan, jabatan tinggi dan ia tidak pernah terfikir ingin
mati, pasti ingin hidup dengan rentan waktu yang lama untuk menikmati kekayaan dan
jabatan yang dimilikinya.
(2)
Belum siap berpisah dengan sesuatu yang ia cintai termasuk anak, istri dan
harta benda, meskipun kita sudah tua, jika ditanya tetap saja belum saip mati kerena
anak-anak masih kecil dan masih butuh banyak biaya.
(3)
Karena ia tidak tahu nasibnya setelah ia mati,(apakah mendapat azab atau nikmat
kubur, husnul khotimah apa su’ul khotimah, Nasib pasca kematian inilah yang
menyebabkan seseorang takut dengan kematian karena belum ada jaminan bahagia atau
sengsara.
(4)
Karena mengingat dosa-dosa yang banyak dilakukannya. Maka setiap kali ditanya kesiapan
mati, pasti jawabannya karena amal baiknya masih sedikit dan termasuk takut
mati yang dipuji adalah karena belum cukup bekal. Abu Bakra ra berkata :
عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ: مَنْ دَخَلَ الْقَبْرَ بِلَا زَادٍ فَكَأَنَّمَا رَكِبَ الْبَحْرَ بِلَا
سَفِيْنَةٍ، كَمَا قَالَ النَّبِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَاالْمَيِّتُ فِيْ قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَرِيْقِ الْمُتَغَوِّثِ (نصائح العباد،
صحيفة: ١٠)
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra : “Barangsiapa yang masuk ke dalam kubur tanpa
memiliki bekal, maka ia seperti mengarungi samudera tanpa membawa perahu”.
Sebagaimana sabda Nabi saw, “Tiada seorang yang mati dalam kuburnya, melainkan
seperti orang yang tenggelam yang merintih minta pertolongan”. (Kitab
Nashoihul Ibad, hal.10).
Kedua, Orang mati
akan mengalami sakarotul maut.
Siapapun
manusianya tidak akan selamat dari sakarotul maut bahkan para Nabi pun dan orang-orang
sholeh pilihan Allah tetap menghadapi dahsyatnya sakarotul. Apa itu sakarotul
maut?
سَكْرَةُ الْمَوْتِ هِيَ الشَّدَائِدُ
الْخَاصَّةُ الَّتِيْ يُلَاقِيْهَا الْمَيِّتُ قُبَيْلِ مَوْتِهِ وَ عِنْدَ
خُرُوْجِ الرُّوْحِ مِنْ بَدَنِهِ
“Sakarotul
maut adalah penderitaan khusus rasa sakit yang luar biasa yang akan ditemui
setiap orang yang mati mejelang kematian saat ruh keluar dari badannya, disitulah
saatnya manusia merasakan penderitaan sakarotul maut bahkan digambarkan hadist dari
An-Nadhr bin al-Harits dari Hasan dari Rasulullah saw bersabda,
عن النضر بن الحارث عن الحَسَن أَنَّ رَسُولَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: شِدَّةُ الموْتِ وَكَرْبِهِ عَلَى
المُومِنِ أَشَدُّ مِنْ ثُلاَثِيَّةٍ ضُرِبَتْ بِالسَّيْفِ
“Ukuran
rasa sakit penderitaan saat dicabut sakarotul maut bagi orang mukmin seperti
300 sabetan pedang”. (HR.
At-Tirmidzi).
Dalam
Riwayat lain,
قال عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ لِكَعْبٍ: يَا كَعْبُ حَدِّثْنَا عَنِ الْمَوْتِ قَالَ: إِنَّ الْمَوْتَ
كَشَجَرَةِ شَوْكٍ أُدْخِلَتْ فِي جَوْفِ ابْنِ آدَمَ! فَأَخَذَتْ كُلُّ شَوْكَةٍ
بِعِرْقٍ مِنْهُ، ثُمَّ جَذَبَهَا رَجُلٌ شَدِيدُ الْقُوَى، فَقَطَعَ مِنْهَا مَا
قَطَعَ وَأَبْقَى مَا أَبْقَى.
Pada
suatu hari Umar bin Khattab berkata kepada Ka'ab Al Ahbar, “Wahai Ka'ab
terangkan kepadaku tentang mati." Maka dia pun menjelaskan, "Wahai
Amirul Mukminin, mati adalah seperti sebuah ranting yang penuh dengan duri lalu
dimasukkan ke dalam perut. Setiap duri tertancap pada kulit yang ada. Setelah
itu seorang laki-laki kuat menariknya dengan paksa, sehingga ranting
itupun membawa semua bagian tubuh yang
menyagkut padanya dan meninggalkan yang tersisa."
Begitu
juga Ibnu Hajar rohimahulloh berkata,
قاَلَ اِبْنُ حَجَرٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:
" وَفِي الْحَدِيْثِ أَنَّ شِدَّةَ الْمَوْتِ لَا تَدُلُّ عَلَى نَقْصٍ فِي
الْمَرْتَبَةِ ، بَلْ هِيَ لِلْمُؤْمِنِ إِمَّا زِيَادَةٌ فِي حَسَنَاتِهِ،
وَإِمَّا تَكْفِيْرٌ لِسَيِّئَاتِهِ " انتهى من "فتح الباري" (11 / 363).
“Sakitnya
kematian bagi orang mukmin untuk menambah kebaikannya, dan menghapus
dosa-dosanya (kesalahannya)”.
Umpanya
kebaikan kita kurang sedikit untuk bisa masuk surga maka Allah swt berikan rasa
sakit saat sakarotul maut sehingga dosa-dosa itu hilang dan takfirun penghapusnya.
Begitu sebaliknya sakitnya kematian bagi orang kafir itu adalah bencana, azab dan
siksa.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Sebagai
bukti hakekat sakarotul maut itu akan menimpa siapa saja sampai kepada para Nabi
pun mengalaminya. Diantaranya :
Pertama,
Nabi Musa AS.
وَرُوِيَ أَنَّ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ
لَمَّا صَارَ رُوْحُهُ إِلَى اللهِ تَعَالَى قَالَ لَهُ رَبُّهُ: يَا مُوْسَى
كَيْفَ وَجَدْتَ الْمَوْتَ ؟ قَالَ : وَجَدْتُ نَفْسِيْ كَالْعُصْفُوْرِ الْحَيِّ
حِيْنَ يُقْلِيْ عَلَى الْمِقْلَى لَا يَمُوْتُ فَيَسْتَرِيْحُ وَلَا يَنْجُوْ
فَيَطِيْرُ
Diriwayatkan
dari Nabi Musa bahwasanya ketika ruhnya dipanggil Allah SWT berfirman
kepadanya? “Wahai Musa, bagaimana engkau merasakan kematian?”
Musa
menjawab, “Aku mendapatkan diriku bagaikan burung pipit hidup yang digoreng di
atas kuali penggorengan. Tidaklah dia mati lalu istirahat, dan tidaklah dia
selamat lalu terbang.”
Dalam
riwayat lain Nabi Musa berkata:
وَجَدْتُ نَفْسِيْ كَشَاةٍ حَيَّةٍ بِيَدِ
الْقَصَّابِ تُسْلَخُ
“Aku
mendapatkan diri bagaikan kambing hidup yang dikuliti oleh tukang jagal.”
Kedua,
Nabi Ibrahim AS.
Saat
ditanya tentang sakarotul maut dan Imam Al-Muhasibi menyebutkan dalam kitab
ar-Ri'ayah,
وَذَكَرَ الْمُحَاسِبِيْ فِيْ الرِّعَايَةِ :
أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ قَالَ لِإِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ : يَا
خَلِيْلِيْ كَيْفَ وَجَدْتَ الْمَوْتَ؟ قَالَ : كَسَفُّوْدٍ مَحْمِيٍّ جُعِلَ فِيْ
صُوْفٍ رَطْبٍ ثُمَّ جَذَبَ، قَالَ : أَمَّا إِنَّا قَدْ هَوَّنَا عَلَيْكَ
“Bahwa
Allah SWT berkata kepada Nabi Ibrahim alaihissalam, "Wahai kekasihKu,
bagaimana kamu merasakan mati?”
Nabi
Ibrahim menjawab, "Kematian bagiku seperti seterika yang sangat panas,
yang digosokkan pada kain wol yang basah (sehingga kain wol tersebut kering
seketika).” Allah kemudian berkata, “Sesungguhnya Kami telah memudahkan
kematianmu.”
Ketiga,
Aisyah saat membahas sakaratul maut,
digambarkan dalam Hadits Bukhori bagaimana pedihnya sakaratul maut. ‘Aisyah
rodhiallohu‘anha menceritakan ketika ajal hendak menjemput Nabi saw.
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ
يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ
فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته.
الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ
“Bahwa
di hadapan Rosulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau
memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa
Ilaaha Illa Alloh. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut (kepedihan)”.
Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la” (tempat
tertinggi ruh para nabi). Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya
melemas” (HR. Bukhori).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Itu
semua gambaaran para Nabi bagaimana dahsyatnya bertemu dengan sakaratul maut. Lalu
bagaimana dengan kita, manusia biasa yang banyak berlumuran dosa, apakah sakaratul
maut itu menjadi siksa atau menghapus dosa. Dalam kitab التذكرة بأحوال الموتى وأمور الآخرة karangan Imam Qurtubi.
Ada 2 keuntungan kenapa para Nabi merasakan dahsyatnya sakaratul maut :
(1).
Untuk menyempurnakan kemuliaan dan mengangkat derajat mereka.
(2).
Supaya manusia itu tau bagaimana sakitnya sakaratul maut sehingga merasa takut
dan berusaha diringankan, diantaranya berdoa. Begitu juga bagaimana Nabi bisa memeri
tahu ke umatanya kalau ia sendiri belum mersakan sakitnya sakaratul maut.
Bagi
kita manusia biasa yang selalu berbuat dosa, maksiat dan zholim meninggalkan
perintah Allah menjalankan larangang Allah, banyak-banyaklah berdoa agar
dimudahkan saat bertemu dengan sakaratul maut.
.
اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالنَّجَااةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
"Ya
Allah, mudahkanlah kami pada waktu sakaratul maut dan selamatkanlah kami dari
api neraka serta kami memohon ampunan ketika dihisab."
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan
Dengan RAHMAT ALLAH. Alhamdulillah Wa SyukrulillahTELAH TERBIT BUKU BARUJudul : "Hamba Yang Beruntung Di Dunia & Akhirat"Oleh NUR ANWAR AMIN, LcFollow Us :Mr. Lukman +62 815-8428-2565IG : @adjienung @wafizscenterFacebook : adjie nungYouTube : Nur Anwar AminHarga : Rp. 125.000Alamat Kantor :Yayasan Wafizs Al-Amin CenterJl. Gudang Bin Ali No. 73Ujungharapan Rt. 05/06 Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi Jawa Barat.
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
UMROH Yuuuk di 11-20 Nopember 2023No Transit by Saudia AirlinesKEUNGGULANNYA :- Paket 10 Hari dg 4 Kali Umroh- Free Perlengkapan Umroh- Free City Tour THOIF- Pesawat Saudia Airlines- Berangkat 28 Oktober s/d 6 Nopember 2023- Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional. Minaaat...? WA aja 08161191890Instagram @adjienung @wafizscenterYouTube Nur Anwar Amin
Yuuuk UMROH AWAL Tahun 2024Sambil Ibadah Plus Dapat Berlibur Mancanegara#Keunggulannya :- Paket 11 Hari dg 4 Kali Umroh- Free Perlengkapan Umroh- Free City Tour THOIF- Free 1 Malam di Hotel Srilanka- Free City Tour di Colombo- By Srilanka Air- Berangkat 04-14 Januari 2024- #Nyaman #Dilayani #PembimbingProfesionalMinaaat...? WA aja 08161191890Instagram @adjienung @wafizscenterYouTube Nur Anwar Amin
Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR UMROH, Berangkat 04-14 Agustus 2023 Hanya di Kantor Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA : +628161191890 atau Klik lnfo Lengakapnya di nuranwaramin.com. (1 hari di Jeddah, 4 hari di Makkah, 3 hari di Madinah dan PP 2 hari)
Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin dan IG @wafizscenter
Motto :
Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
YUUUK BERWAKAF Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Sedang Pembebasan Tanah Wakaf Untuk Pembangunan Masjid dan Majlis Taklim, Yang Berminat SEGERA BERWAKAF, Catet Nomor Rekening Yayasan 7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center
Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR UMROH, Berangkat 04-14 Agustus 2023 Hanya di Kantor Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA : +628161191890 atau Klik lnfo Lengakapnya di nuranwaramin.com. (1 hari di Jeddah, 4 hari di Makkah, 3 hari di Madinah dan PP 2 hari)
Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin dan IG @wafizscenter
Motto :
Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
YUUUK BERWAKAF Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Sedang Pembebasan Tanah Wakaf Untuk Pembangunan Masjid dan Majlis Taklim, Yang Berminat SEGERA BERWAKAF, Catet Nomor Rekening Yayasan 7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center