√ Khutbah Jumat (Edisi 120) Tema : “Meninggalkan Jejak Yang Baik Jadi Pahala”

Khutbah Jumat (Edisi 120) Tema : “Meninggalkan Jejak Yang Baik Jadi Pahala”

Agustus 30, 2023

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 120) Tema :

“Meninggalkan Jejak Yang Baik Jadi Pahala”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-ARIF Perum KA.Bungur Kota Bekasi. Jumat, 01 September 2023 M/15 Shofar 1445 H.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Hidup kita di dunia ini hanya sementara, sesaat saja dan punya ajal yang terbatas, yang tidak mungkin seseorang melebihinya dan tidak mungkin menguranginya.

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun”. (QS. Al-A'raf : 34).

Kata الاجل (Al-Ajal) sebanyak 21 kali disebutkan dalam al-quran, dan kata الاجل (Al-Ajal) secara bahasa adalah batas hidup yang sudah dijalani manusia, berbeda dengan umur atau usia bisa diketahui, batas hidup seseorang bisa panjang, bisa juga pendek, bisa sampai tua atau masih muda sudah sampai batas ajalnya dan kita semua tidak bisa mengetahuinya sampai kapan jatah hidup kita di dunia ini, kita hanya tinggal menunggu antrian panggilan Allah swt.

Al-quran menggunakan kata وَلِكُلِّ اُمَّةٍ “setiap umat” (bukan satu dua orang saja). Artinya, siapa saja semua yang menjalani kehidupan di bumi itu punya batas usia. Penekanan kata ajal itu untuk memberikan kesan bahwa kehidupan di dunia ini tidak abadi, semuanya akan ditinggalkan, karena itulah kita sering mendengar mati itu meninggal dunia dan akan pindah ke tempat lain, setiap perpindahan ke tempat yang berbeda sudah pasti akan meninggalkan jejak dan jejak yang kita tinggalkan haruslah yang baik-baik, tidak hanya untuk di dunia bahkan selain mencari bekal ke tempat yang baru kita diberikan bimbingan oleh Allah dan Rasulullah saw untuk meninggalkan kenangan-kenangan (bekas-bekas) yang baik yang jika diikuti akan menjadi pahala.

Imam Al-Muzani rahimahullah berkata,

وَالخَلْقُ مَيِّتُوْنَ بِآجاَلِهِمْ عِنْدَ نَفَادِ أَرْزَاقِهِمْ وَانْقِطَاعِ آثَارِهِمْ

“Makhluk itu akan mati dan punya ajal masing-masing. Bila ajal tiba berarti rezekinya telah habis dan amalannya telah berakhir.”

مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كَانَ لَهُ أَجْرُهُ وَمِثْلُ أُجُورِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ سَنَّ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهُ وَمِثْلُ أَوْزَارِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْئًا

“Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa melakukan suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim).

Itulah indahnya dalam islam, datang baik-baik pulang pun baik-baik, karena itu saat bayi lahir menangis, datang disambut senyuman, orang yang menyambut pun dengan sukacita tersenyum tetapi saat meninggal dunia di balik kita yang tersenyum orang lain yang menangis kerena ia bahagia meninggalkan jejak-jejak kebaikan dan orang-orang merasakan sedih karena kehilangan kebaikan itu yang dirasakan saat dibersamai dengan orang baik itu.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Cara mengisi ajal supaya baik itulah yang disebut dengan umur karena umur adalah substansi usia kita dan makna umur itu segala yang bermanfaat (yang baik-baik). Firman Allah swt.

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.At-Taubah : 18).

Jika selama hidupnya ingin dikenang maka harus punya nilai kebaikan bahkan sampai masuk ke alam kubur nama dan kisah hidupnya tetap harum maka buatlah dan rencanakanlah semua aktifitas yang memiliki nilai manfaat. Jika melihat, lihatlah yang baik-baik saja, bila yang dilihat tidak bermanfaat maka jangan dilihat, berbicaralah yang mengandung manfaat, bila yang akan disampaikan sekiranya tidak bermanfaat bahkan cenderung menyakiti maka abaikan sampai ke ujung kaki pun.

Kita bisa contoh sosok Sayyidah Khodijah sebelum beliau menikah dengan Nabi saw, beliau sudah memegang teguh asas manfaat ini yaitu tidak pernah berbicara kecuali yang bermanfaat, tidak pernah berkegiatan bahkan dengan kawan-kawannya kecuali yang mengandung manfaat bahkan beliau itu memiliki teman-teman untuk berkumpul tapi yang paling luar biasa semua teman-teman Sayyidah Khodijah ini ketika berkumpul itu mendapatkan kemulian sifat dari beliau sehingga viral dikalangan wanita-wanita arab pada masa itu bahwa kalau ingin melihat perempuan yang bermanfaat, inilah lihat kelompoknya Sayyidah Khodijah dan jangan dikira kita samakan dengan wanita era modern sekarang ini,

Pada masa jahiliyah perempuan itu pada umumnya menampilkan dirinya supaya mendapatkan ketertarikan dari para lelaki yang disebut dengan tabarruj, kalau pakai perhiasan emas tidak tanggung-tanggung. Lihat firman Allah swt.

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyyah yang dahulu” (QS. Al Ahzab: 33).

Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir, Maqotil bin Hayan mengatakan bahwa yang dimaksud berhias diri adalah seseorang memakai khimar (kerudung) di kepalanya namun tidak menutupinya dengan sempurna. Dari sini terlihatlah kalung, anting dan lehernya. Inilah yang disebut tabarruj (berhias diri) ala jahiliyyah.

Jadi kalau dilihat kondisi sosial masyarakat saat itu memang sangat terbuka keadaannya dan kurang menjaga diri tapi jika sudah melihat Sayyidah Khodijah dan teman-teman beliau itu semua hormat, nyaris tidak ada yang mau berbicara di depan Sayyidah Khodijah saking hormat dan kagumnya atas wibawa beliau dan disaat ada orang yang usilpun pada Sayyidah Khodijah itu teman-temannya langsung melindunginya.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Berbuat sesuatu yang Allah telah tetapkan, jika kita menjalaninya dengan istiqomah dilakukan karena Allah, maka Allah yang akan menggerakkan hamba yang sekitaranya untuk menjaganya. Oleh karena itu dari sekarang menjadikan semua aktifitas usia kita untuk mentaati Allah tidak harus dalam kontek sholat saja, bukan hanya membaca al-quran saja, namun ingin mengisi sisa hidup ini untuk mentaati Allah, melakukan semua yang Allah sukai saja, menggunakan pendengaran yang Allah sukai saja, akan menggunakan lisan yang Allah sukai dan tidak ingin menghibah (menggunjing) karena perbuatan ghibah itu dosa besar dan sangat tidak disukai Allah, firman Allah swt.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12).

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Jadikanlah sisa umur kita ini untuk meninggalkan bekas yang baik-baik, kita tidak tahu sampai kapan Allah kasih batas hidup kita ini, bisa jadi hari ini terakhir ajal kita, berusahalah sebaik-baiknya untuk melakukan amal sholeh dan Allah beri umur dalam taat kepada Allah dan RasulNya. Dari ‘Abdullah bin Busr, ada seorang arab Badui bertanya pada Rasulullah saw siapakah manusia yang paling baik. Jawaban Rasul ssaw.

مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

“Orang yang paling baik adalah yang panjang umur dan baik pula amalnya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

uanuan

Dengan RAHMAT ALLAH. Alhamdulillah Wa Syukrulillah
TELAH TERBIT BUKU BARU
Judul : "Hamba Yang Beruntung Di Dunia & Akhirat"
Oleh NUR ANWAR AMIN, Lc
Follow Us :
Mr. Lukman +62 815-8428-2565
IG : @adjienung @wafizscenter
Facebook : adjie nung
YouTube : Nur Anwar Amin
Harga : Rp. 125.000
Alamat Kantor :
Yayasan Wafizs Al-Amin Center
Jl. Gudang Bin Ali No. 73
Ujungharapan Rt. 05/06 Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi Jawa Barat.