Khutbah Jumat (Edisi 125) Tema : “TIGA Cara Mencintai Nabi SAW (Part.2)”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 125) Tema :
“TIGA
Cara Mencintai Nabi SAW (Part.2)”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-AMANAH Perumnas 1 Kota
Bekasi. Jumat, 06 Oktober 2023 M/20 R. Awwal 1445 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ
رَحِمَكُمُ الله
Bulan Rabiul Awal
menjadi bulan spesial karena telah lahir sang pembawa cahaya untuk alam semesta
ini yaitu Rasulullah saw, hari senin juga menjadi hari istimewa untuk kita
sebagai umatnya yang dengan suka cita memperingati hari kelahirannya dan dengan
itu pula kita senantiasa bermohon kepada Allah swt semoga dengan kita mengetahui
hari lahirnya Nabi saw, perjalanan Nabi saw sampai dengan wafatnya Nabi saw yang
telah mewariskan berbagai macam pedoman kebaikan kepada kita semua, kita diberi
kemampuan untuk bisa belajar semua hal yang terbaik dari Nabi saw dan
meneladaninya.
Paling tidak, jika
kita benar-benar mencitai Nabi saw. Tiga hal ini yang harus kita lakukan :
Pertama, Ikuti
Perintahnya.
Mengikuti dan meneladani
Nabi saw itu seperti yang Allah perintahkan dalam al-quran dan dengan mengikut Nabi
saw, kita berpotenssi mendapatkan cinta Allah swt. Firman Allah swt.
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ
تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Katakanlah (Muhammad),
“Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali 'Imran : 31).
Ibnu Katsir memaknai
ayat yang mulia ini ibarat hakim untuk setiap orang yang mengaku-ngaku cinta
pada Allah swt sementara ia tidak berada dijalan Rasulullah saw berarti ia
seorang pendusta dan tidak jujur dalam klaim cintanya. Semestinya ia harus mau
mengikuti syariat dan agama Muhammad dalam setiap perkataan dan perbuatan.
Jika kamu benar-benar
jujur dalam mencintai Allah swt maka ikutilah RasulNya, Muhammad saw. Jika kamu
lakukan itu maka kamu akan mendapatkan apa yang kamu cari, yaitu cinta pada
Allah swt. Bahkan kamu akan mendapatkan lebih daripada itu, yaitu cinta Allah
padamu. Dan cinta Allah padamu jauh lebih besar daripada cintamu padaNya.
Sebagian ahli hikmah
mengatakan, “Yang hebat bukan engkau mencintai, tapi bagaimana engkau
dicintai.”
Penyebutan langsung dari
al-quran menjadi wasilah cinta Allah swt dan ampunanNya “Katakan Muhamad saw
pada seluruh umat mu tanpa kecuali, jika kalian semua serius mencintai Allah
maka ikutilah petunjuk-petunjuk Nabi saw”, maka dengan itu akan berkesempatan
mendapatkan cinta Allah swt, Allah akan mencintai kita dan berpotensi
mengampuni seluruh dosa-dosa yang pernah kita kerjakan dalam kehidupan. Betapa
dahsyatnya mencinta Rasululloh saw, betapa dahsyatnya mengikuti tuntunan Rasululloh
saw.
Ketika seseorang
dicintai oleh Allah maka yang Allah berikan kepadanya bukan dunia, bukan
kedudukan, bukan materi tapi Allah swt anugerahkan sesuatu yang sangat besar dengan
mengampuni dosa-dosanya sehinga dalam keadaan hidup yang terjaga sampai ia
Kembali menghadap Allah swt dalam keadaan yang terbaik.
Dalam al-quran Allah
swt sudah pastikan, jangan pernah meragukannya bahwa telah ditetapkan pada
seluruh keperibadian Nabi saw, seluruh aspek kehidupan yang melekat pada
Rasulullah saw adalah kehidupan yang penuh dengan teladah. “uswatun”
adalah keteladan yang bila kita mampu mengikutinya akan memberikan nilai-nila
kebaikan kepada kita yang juga diteladani oleh orang-orang disekitaran kita.
Firman Allah swt.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ
فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ
وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
“Sungguh, telah ada
pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21).
Jadi, mengikuti Rasululloh,
mencintai Rasululloh akan melahirkan
nilai kebaikan kepada kita yang bukan hanya merubah kita menjadi pribadi yang
lebih baik tetapi kebaikan itu berpotensi akan diteladi oleh orang lain disekitaran
kita.
Seorang ayah yang mengikuti
bagaimana Nabi meperaktikkan nilai-nilai kebaikan maka ia berpotensi menjdi ayah teladan yang
akan diteladani oleh orng-orang yang lainnya. Seorang guru yang meneladani Rasulullah,
seorang pejabat yang meneladani Rasulullah, seorang apapun yg meneladani Rasulullah
dalam semua aspek kehidupannya, maka ia berpotensi berubah menjadi orang yang
baik yang dicintai dan diteladani oleh orang-orang disekitarannya.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Ikuti Wasiat
Nabi saw.
Banyak diantara umat
Rasulullah saw yang tidak lagi mengikuti sunah dan ajaran Nabi saw, akhirnya
pun mereka tersesat, sering menyakiti orang lain, sering berbuat zholim dan
menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya, padahal Rasulullah saw
berpesan, jika ingin selamat di dunia dan akhirat maka peganglah dua hal ini. Nabi
Muhammad saw bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ
أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ
رَسُوْلِهِ
“Aku telah tinggalkan
kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada
keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik, Al-Hakim,
Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm).
Mentaati dan mengikuti
sunah Nabi saw pasti selamat dan terbimbim. Allah swt berfirman.
قُلْ اَطِيْعُوا
اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْهِ مَا
حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَّا حُمِّلْتُمْۗ وَاِنْ تُطِيْعُوْهُ تَهْتَدُوْاۗ وَمَا
عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
Katakanlah, “Taatlah
kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
kewajiban Rasul (Muhammad) itu hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, dan
kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu. Jika kamu taat
kepadanya (Nabi), niscaya kamu terbimbing. Kewajiban Rasul hanyalah
menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas.” (QS. An-Nur: 55).
Jauh sebelum Nabi saw
akan meninggalkan dunia ini telah berwasiat kepada kita agar berpegang teguh
kepada al-quran dan sunahnya sebagai undang-undang hidup yang pasti membawa
manfaat besar dan kesalamatan, bukan hanya selamat di dunia namun yang lebih
penting lagi selamat di akhirat kelak.
Dari Abu Najih
Al-‘Irbadh bin Sariyah ra, ia berkata, “Rasulullah saw memberikan nasihat
kepada kami dengan nasihat yang membuat hati menjadi bergetar dan mata
menangis, maka kami berkata, ‘Wahai Rasulullah! Sepertinya ini adalah wasiat
dari orang yang akan berpisah, maka berikanlah wasiat kepada kami.’ Nabi saw
bersabda,
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى
اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ
عَبْدٌ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المَهْدِيِّيْنَ
عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ
كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku berwasiat kepada
kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meskipun kalian dipimpin
seorang budak. Sungguh, orang yang hidup di antara kalian sepeninggalku, ia
akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, wajib atas kalian
berpegang teguh pada sunnahku dan Sunnah khulafaur rosyidin al-mahdiyyin (yang
mendapatkan petunjuk dalam ilmu dan amal). Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi
geraham kalian, serta jauhilah setiap perkara yang diada-adakan, karena setiap
bidah adalah sesat.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga, Sering Sebut
Namanya.
Tanda cinta itu
sering-sering menyebut nama yang dicintainya, bukti cita kita kepada Nabi saw
yaitu dengan selalu menyebutnya namanya, dengan selalu bersholawat untuk Nabi
saw karena orang tersebut akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya. Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa
seseorang bertanya pada Nabi saw,
مَتَّى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
“Kapan
terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau
saw berkata,
مَا أَعْدَدْتَ لَهَا
“Apa
yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab,
مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلاَةٍ
وَلاَ صَوْمٍ وَلاَ صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Aku
tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat,
banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah
dan Rasul-Nya.” Beliau saw
berkata,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“(Kalau
begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam riwayat lain
di Shohih Bukhari, Anas mengatakan,
فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ
النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ،
وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ
بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kami
tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar
sabda Nabi saw : أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
(Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).” Anas pun mengatakan,
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم
وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ،
وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kalau
begitu aku mencintai Nabi saw, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama
dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal
seperti amalan mereka.”
Tanda cinta kita kepada Nabi saw juga bisa dengan sering-sering
bersholawat dan perintah bershalawat itu sudah termaktub dalam firman Allah
swt.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”. (QS. Al-Ahzab :
56).
Ada
dua faedah yang bisa kita ambil dari ayat ini :
Pertama,
Didahului Jumlah Ismiyah Baru Kata Perintah.
Dalam
kebanyakan ayat perintah Allah itu selalu didahului dengan jumlah fi’liyah
(kata perintah) seperti ayat perintah berinfaq:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ
"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di
jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu…” (QS. Al-Baqarah : 254).
Ayat perintah berpuasa,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا
كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183).
Namun beda saat Allah swt memerintahkan bersholawat
kepada Nabi saw itu menggunakan jumlah ismiyah, Allah dan para malaikatNya
lebih mengawali untuk bersholawat kepada Nabi saw.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah
dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzâb : 56).
Beberapa mufassir berkomentar tentang redaksi QS.
Al-Ahzab ayat 56 di atas seperti Imam Al Alusy, Imam As Samarqandy termasuk
Syaikh Ibnu ‘Asyur.
Imam Al Alusy mengatakan:
وَالتَّعْبِيْرُ بِالْجُمْلَةِ الْاِسْمِيَّةِ لِلدِّلَالَةِ عَلَى
الدَّوَامِ وَالْاِسْتِمْرَارِ
“Adapun
ungkapan dengan Jumlah Ismiyyah ini untuk menunjukkan bahwa shalawat-Nya Allah
dan para malaikat-Nya itu bersifat abadi dan terus menerus”. Hal ini
berbeda kata beliau bila menggunakan Jumlah Fi’liyyah seperti ayat lainnya yang
cukup sewaktu-waktu.
Lebih hebat lagi yang dikatakan Imam As-Samarqandy :
لَيْسَ شَيْءٌ مِنَ
الْعِبَادَاتِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّلَاةَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، لِأَنَّ سَائِرَ الْعِبَادَاتِ أَمَرَ اللهُ تَعَالَى بِهَا عِبَادَهُ.
وَأَمَّا الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ
صَلَّى عَلَيْهِ أَوَّلاً هُوَ بِنَفْسِهِ، وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ بِذَلِكَ،
ثُمَّ أَمَرَ الْعِبَادَ بِذَلِكَ
“Tidak ada sesuatu ibadah apa pun yang melebihi
afdhalnya dari ber-shalawat kepada Nabi saw karena sesungguhnya seluruh ibadah
itu Allah yang memerintahkan ibadah itu untuk dilaksanakan oleh para hamba-Nya.
Adapun shalawat kepada Nabi itu, Allah yang bershalawat kepadanya pertama kali
dengan Diri-Nya Sendiri kemudian Allah memerintahkan kepada para malaikat, baru
Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk bershalawat kepada Nabi saw”.
Kedua, Perintah
Bersholawat dan Perintah Salam.
Imam
Ibnu ‘Asyur tidak kalah bobot ucapannya tentang ayat di atas dengan mengatakan
:
وَذُكِرَ صَلَاةُ
الْمَلَائِكَةِ مَعَ صَلَاةِ اللهِ لِيَكُوْنَ مِثَالاً مِنْ صَلَاةِ أَشْرَفِ
الْمَخلُوْقَاتِ عَلَى الرَّسُوْلِ لِتَقْرِيْبِ دَرَجَةِ صَلَاةِ الْمُؤْمِنِيْنَ
الَّتِيْ يُؤْمَرُوْنَ بِهَا عَقِبَ ذَلِكَ
“Disebutnya
shalawat malaikat bersama shalawat Allah sebagai tamsil yang menunjukkan akan
sepaling mulianya makhluk bila bershalawat kepada Rasulullah karena dekatnya
derajat shalawat orang beriman yang diperintahkannya setelah shalawat Malaikat
dan shalawat Allah kepada Nabi saw itu”.
Dalam
ayat ini kaum muslimin diperintahkan untuk bersholawat kepada Nabi saw dan
diperintahkan memberikan salam kepada Nabi saw dan tidak cukup bagi seseorang
hanya bershalawat tanpa bersalam.
Imam
Al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya 'Ulum al-Din menceritakan seorang dari mereka
(seorang dari kalangan ulama, sufi, ahli ibadah) pernah berkata:
"Sementara aku menulis (catatan tentang) beberapa hadis, aku selalu
mengiringinya dengan menuliskan shalawat untuk Nabi Saw., tanpa melengkapinya
dengan salam untuk beliau. Malamnya aku berjumpa dengan beliau dalam mimpi, dan
beliau berkata kepadaku: 'Tidakkah sebaiknya engkau melengkapi shalawatmu
untukku dalam bukumu itu?' Maka sejak itu, tak pernah aku mengucapkan shalawat
kecuali melengkapinya dengan ucapan salam untuk beliau."
Ibnu
‘Ajibah menulis dalam kitab tafsirnya dengan mengutip pendapat Al-Qasthalany :
اِعْلَمْ أَنَّ
الصَّلَاةَ عَلَيْهِ صَلَّى اللهَ عَلَيْهِ وَسَلَمَّ سُلَّمٌ وَمِعْرَاجُ
الْوُصُوْلِ إِلَى اللهِ؛ لِأَنَّ تَكْثِيْرَ الصَّلَاةَ عَلَيْهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُوْجِبُ مَحَبَّتَهُ ، وَمَحَبَّتُهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ تُوْجِبُ مَحَبَّةَ اللهِ تَعَالَى ، وَمَحَبَّتُهُ تَعَالَى
لِلْعَبْدِ تَجْذِبُهُ إِلَى حَضْرَتِهِ، بِوَاسِطَةٍ وَبِغَيْرِهَا
“Ketahuilah
bahwa sesungguhnya shalawat kepada Nabi saw telah diberikan tangga dan mi’raj
sehingga sampai berjumpa kepada Allah. Dengan demikian, memperbanyak shalawat
dan salam kepada beliau, maka orang itu berhak mendapat mahabbah-nya Nabi saw.
Mahabbah-nya Nabi saw itu berhak mendapat Mahabbah Allah. Mahabbah Allah kepada
seorang hamba membuat hamba itu ditarik kehadhirat-Nya dengan perantara
shalawat itu bukan dengan yang lainnya”.
Ibnu
‘Asyur dalam tafsirnya menjelaskan perbedaan salam antara kaum muslimin dengan
salam kepada Nabi Muhammad saw : “Adapun salam di antara kaum muslimin dengan shighat
yang pasti, yaitu: السلام عليكم “Semoga keselamatan
atas kalian”. Sedangkan salam pada Tasyahhud yaitu السلام عليك أيها
النبي ورحمة الله وبركاته ”Semoga salam atasmu wahai Nabi, Rahmat
Allah dan Keberkahan-Nya”.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Mari kita bisa belajar dari
kelahiran Rasulullah saw, apa saja yang bisa kita teladani. Diaspek kelahiran Nabi
saw yang dengan itu kita ingin menunjukan cinta kita kepada Rasulullah saw dengan
cara meneladani semua aspek-aspek kebaikan yang mungkin bisa kita gali dan kita
suritauladani. Amiiin ya
Robbal’alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuanuan
Dengan RAHMAT ALLAH. Alhamdulillah Wa SyukrulillahTELAH TERBIT BUKU BARUJudul : "Hamba Yang Beruntung Di Dunia & Akhirat"Oleh NUR ANWAR AMIN, LcFollow Us :Mr. Lukman +62 815-8428-2565IG : @adjienung @wafizscenterFacebook : adjie nungYouTube : Nur Anwar AminHarga : Rp. 125.000Alamat Kantor :Yayasan Wafizs Al-Amin CenterJl. Gudang Bin Ali No. 73Ujungharapan Rt. 05/06 Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi Jawa Barat.
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
UMROH Yuuuk di 11-20 Nopember 2023No Transit by Saudia AirlinesKEUNGGULANNYA :- Paket 10 Hari dg 4 Kali Umroh- Free Perlengkapan Umroh- Free City Tour THOIF- Pesawat Saudia Airlines- Berangkat 28 Oktober s/d 6 Nopember 2023- Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional. Minaaat...? WA aja 08161191890Instagram @adjienung @wafizscenterYouTube Nur Anwar Amin
Yuuuk Umroh LIBURAN Akhir Tahun 2023
KEUNGGULANNYA :- Paket 11 Hari dg 4 Kali Umroh- Free Perlengkapan Umroh- Free City Tour THOIF- Pesawat Srilanka Airlines- Berangkat 17-27 Desember 2023- Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional. Minaaat...? WA aja 08161191890Instagram @adjienung @wafizscenterYouTube Nur Anwar Amin
Yuuuk UMROH AWAL Tahun 2024Sambil Ibadah Plus Dapat Berlibur Mancanegara#Keunggulannya :- Paket 11 Hari dg 4 Kali Umroh- Free Perlengkapan Umroh- Free City Tour THOIF- Free 1 Malam di Hotel Srilanka- Free City Tour di Colombo- By Srilanka Air- Berangkat 04-14 Januari 2024- #Nyaman #Dilayani #PembimbingProfesionalMinaaat...? WA aja 08161191890Instagram @adjienung @wafizscenterYouTube Nur Anwar Amin
Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR UMROH, Berangkat 04-14 Agustus 2023 Hanya di Kantor Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA : +628161191890 atau Klik lnfo Lengakapnya di nuranwaramin.com. (1 hari di Jeddah, 4 hari di Makkah, 3 hari di Madinah dan PP 2 hari)
Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin dan IG @wafizscenter
Motto :
Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
YUUUK BERWAKAF Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Sedang Pembebasan Tanah Wakaf Untuk Pembangunan Masjid dan Majlis Taklim, Yang Berminat SEGERA BERWAKAF, Catet Nomor Rekening Yayasan 7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center
Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR UMROH, Berangkat 04-14 Agustus 2023 Hanya di Kantor Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA : +628161191890 atau Klik lnfo Lengakapnya di nuranwaramin.com. (1 hari di Jeddah, 4 hari di Makkah, 3 hari di Madinah dan PP 2 hari)
Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin dan IG @wafizscenter
Motto :
Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
YUUUK BERWAKAF Di Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Sedang Pembebasan Tanah Wakaf Untuk Pembangunan Masjid dan Majlis Taklim, Yang Berminat SEGERA BERWAKAF, Catet Nomor Rekening Yayasan 7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center