√ Khutbah Jumat (Edisi 127) Tema : “Ta’ziyah Dan Membacakan Suroh Yasin”

Khutbah Jumat (Edisi 127) Tema : “Ta’ziyah Dan Membacakan Suroh Yasin”

Oktober 22, 2023

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 127) Tema :

“Ta’ziyah Dan Membacakan Suroh Yasin”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-FALAH Pondok Ungu Permai Bekasi. Jumat, 27 Oktober 2023 M/11 Robiul Akhir 1445 H.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Ketika mendengar saudara, tetangga dan kerabat family meninggal dunia pasti kita akan bergegas untuk melayat kerumah duka dengan bert’ziyah ikut berbelasungkawa, berduka cita dengan turut menghibur dan mendoakan agar diberi kekuatan, kesabaran dan jangan berlarut sedih berkepanjangan, sehingga Imam Nawawi rahimahullah mengatakan dalam kitab Al-Adzkar an Nawawi : “Yaitu memotivasi orang yang tertimpa musibah agar bisa lebih bersabar, dan menghiburnya supaya bisa melupakannya, meringankan tekanan kesedihan dan himpitan musibah yang menimpanya”. Secara hukum ta’ziyah itu sunah, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al Ash menceritakan, bahwa pada suatu ketika Rasulullah saw bertanya kepada Fathimah ra : “Wahai Fathimah! Apa yang membuatmu keluar rumah?” Fathimah menjawab, ”Aku berta’ziyah kepada keluarga yang ditinggal mati ini.” (HR. Abu Dawud).

Arti ta’ziyah menurut bahasa berasal dari akar kata ‘Azza ya’izzu ‘izzatan ta’ziyatan. ‘Azza itu sesuatu yang tinggi, perangkat, menopang, mendorong. Kalau ditambah dengan “ta” depannya, lalu ujungnya ditambah “ya” menjadi ta’ziyah itu huruf “ta” nya menunjukan makna usaha yang serius, usaha yang sungguh-sungguh untuk mengangkat, mendorong, menaikkan lagi sesuatu yang turun dan berta’ziya itu sangat berpahala. Rasulullah saw bersabda,

مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ

“Barangsiapa yang berta’ziyah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti pahala yang didapat orang tersebut.” (HR. Tirmidzi).

Kenapa dinamakan ta’ziyah? Pesan Nabi saw ada dua :

Pertama, Bisa mengangkat amalan orang-orang yang meninggal dunia itu supaya bisa terangkat lagi sehingga disampaikan kepada orng-orang yang belum meninggal dunia untuk diketahui, makanya Nabi saw berpesan,

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ اذْكُرُوا مَحَاسِنَ مَوْتَاكُمْ وَكُفُّوا عَنْ مَسَاوِيهِمْ ‏"‏ ‏‏

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda: "Sebutlah kebaikan orang-orang yang telah wafat di antara kalian dan cegahlah untuk menyebut keburukan mereka" (HR Tirmidzi).

Ketika melihat ada orang yang meninggal dunia, maka angkat kebaikannya, sebut-sebut kebaikannya, tutup aibnya, jangan dibicarakan keburukannya. Makanya kita selalu minta kepada Allah swt agar berlindung dari keburukan fitnah saat meninggal dunia, jangan sampai saat hidup aibnya dibicarakan orang, sudah meninggal dunia pun masih jadi gunjingan juga. coba perhatikan, Abu Jahal dan Abu Lahab sampai sekarang sudah 15 abad yang dibicarakan selalu keburukannya saja dan kita diminta oleh Nabi saw untuk berlindung kepada Allah dari 4 hal ini.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra mengatakan, Rasulullah saw bersabda: “Apabila di antara kalian telah tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal, beliau mengucapkan:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari siksa Jahannam, siksa kubur, dari fitnahnya kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnahnya Al Masih Ad-Dajjal,” (HR. Muslim).

Dari hadits ini memberikan makna, saat melihat orang meninggal dunia, jangan diungkap aibnya, jangan disebutkan kejelekannya, ungkaplah kebaikannya saja, sehingga ketika kebaikannya diangkat kemudian jadi inspirasi bagi orang-orang yang berta’ziyah dari situ kemudian diamalkan, ketika orang ini mengamalkan dari inspirasi yang terdengar tadi maka yang meninggal dapat royalti pahalanya bagian dari pahala itu,

وعَنْ ابن مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : “مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ.” أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ .

Dari shahabat Ibnu Mas’ud ra, beliau berkata: Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka bagi dia pahala yang orang yang mengerjakan kebajikan tersebut.” (HR. Muslim).

Kedua, Mengangkat orang yang masih hidup dari keluarga yang ditinggalkan terkadang muncul suasana duka, ada yang sedih, ada yang kadang masih sedikit menyesusaikan kondisi duka, kita datang memberikan hiburan dengan menyampaikan kesabaran, ditinggalkan satu orang, yang datang ratusan orang menjadi keluarga baru, coba perhatikan, barangkali dapurnya belum ada asapnya, bukan dibebani tapi bantu dia untuk berkembang supaya dia bisa kuat lagi.

Dari sini untuk mengangkat amalan itu banyak caranya terutama dengan doa dan termasuk membacakan suroh Yasin meskipun haditsnya diperdebatkan keshohihannya,

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم« اقْرَءُوا (يس) عَلَى مَوْتَاكُمْ»

Dari Ma’qil bin Yasar ra, Nabi saw bersabda, “Bacakanlah surat Yasin pada orang yang hampir mati di antara kalian.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, An-Nasa’i. Kata Ibnu Hajar dalam Bulugh Al-Maram, hadits ini dianggap shahih oleh Ibnu Hibban).

Para ahli tafsir mengungkapkan apa yang menjadi tujuan suroh tersebut dibacakan ketika seseorang menjelang kematian, diantaranya Imam Ahman bin Muhammad As-Shahwy dalam tafsirnya Hasyiyah al-‘Allamah As-Shahwy ‘Ala Tafsir Al-Jalalain dan Imam Ar-Razy dalam tafsirnya Mafatih Al-Ghaib. Mereka menjelaskan bahwa dibacakan surah Yasin dihadapan orang yang menjelang kematian adalah memantapkan kekuatan dan keyakinan akan isi surah yasin yang merupakan Qolbul Quran (hatinya al-quran) karena didalamnya mengandung tiga hal mendasar dalam ajaran islam yaitu Ke-Rasulan Nabi Muhammad saw, Ke-Esaan Allah swt dan adanya hari kebangkitan. Dari Anas bin Malik ra, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ شَىْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس َمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ

“Segala sesuatu memiliki jantung. Jantungnya Al-Qur’an adalah surah Yasin. Siapa yang membaca surah Yasin, maka Allah akan mencatat baginya seperti membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (HR. Tirmidzi).

Dan bisa juga kalau kita mau ambil hadits yang tidak diperdebatkan agar lebih selamat, lebih tenang. salah satunya hadits tentang mendoakan. Abu Hurairah ra, menuturkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْل : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِككَ لَكَ

“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” Maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (HR. Ahmad) .

Dalam hadist itu disebutkan, saat seorang anak beristighfar saja memohon ampun kepada Allah untuk ayahnya yang telah meninggal dunia tiba-tiba di alam kuburnya Allah angkat satu derajat sampai ia berkata ya Raobb apa ini? Ini istighfar yang dimohonkan oleh anakmu untukmu sekarang.

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim: 41)

Makanya saat kita melihat ada orang yang meninggal dunia dan diucapkan istighfar.

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

"Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."

Begitu diucapkan doa ini, langsung Allah angkat satu derajat di alam kuburnya. Makanya kata Nabi saw dua hal yang diharapkan orang yang meninggal itu الاستغفارله والدعاء بالخير (istighfar dan doa yang baik) didoakan setiap selesai sholat terutama untuk orang tua karena tidak ada mantan orang tua, sangat keterlaluan jika ada anak dalam hidupnya tidak bisa berbuat baik, saat meninggalnya pun tidak bisa mendoakan, bahkan kata al-quran kalau orang tuanya masih hidup minimal tetap harus berbakti dengan mendoakannya.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf : 15).

Karena itu bisa jadi kesuksesan yang kita raih itu hanya 30% dari hasil kerja keras kita dan 70% dari tangisan orang tua kita dulu, ibu yang sambal sholat tahajud menangis, ayah sambal mencangkul di sawah penuh keringat berdoa ya Allah anak saya jangan Engkau jadiakan seperti saya begini, ya Allah mohon dijadikan dia lebih baik daripada saya, berikan kenikmatan dalam hidupnya. Itu yang menjadikan sayyidah Hajar bolak balik dari Shofa ke Marwah berkerja keras sambil berdoa lalu yang menuai hasil dan mendapatkan airnya adalah Islmail anaknya. Maka dari itu, adab seorang anak doakan orang tua yang baik-baik, sudah saat hidupnya tidak bisa memberikan senyuman, saat meninggalnya pun tidak bisa mendokan.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Bagi yang memiliki kedua tua yang masih hidup, bahagiakan dia, layani dia, berbaktilah, bikin hidupnya selalu tersenyum karena dari mulutnyalah keluar doa-doa yang tidak ditolak Allah swt. Bagi yang kedua orang tuanya sudah berada di alam kubur, kirimi dia istighfar dan doa yang terbaik hanya itu yang bisa bikin mereka diangkat derajatnya oleh Allah swt.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

uanuanuan

Dengan RAHMAT ALLAH. Alhamdulillah Wa Syukrulillah
TELAH TERBIT BUKU BARU
Judul : "Hamba Yang Beruntung Di Dunia & Akhirat"
Oleh NUR ANWAR AMIN, Lc
Follow Us :
Mr. Lukman +62 815-8428-2565
IG : @adjienung @wafizscenter
Facebook : adjie nung
YouTube : Nur Anwar Amin
Harga : Rp. 125.000
Alamat Kantor :
Yayasan Wafizs Al-Amin Center
Jl. Gudang Bin Ali No. 73
Ujungharapan Rt. 05/06 Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi Jawa Barat.