Khutbah Jumat (Edisi 162 Tema : “3 CARA HIDUP MEMBAWA BERKAH”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 162 Tema :
“3 CARA
HIDUP MEMBAWA BERKAH”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-ARQOM Pesona Anggrek Kota Bekasi. Jumat,
11 Oktober 2024 M/08 R. Tsani 1446 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Setiap
manusia pasti ingin sukses, ingin bahagia dunia akhirat bahkan ingin berkah
segalanya karena البركة هي زيادة الخير ودوامه
berkah itu bertambah, tumbuh kembang dan langgengnya kebaikan, berkah hidupnya,
berkah umurnya, berkah ilmunya, berkah rumah tangganya, berkah semua yang Allah
swt berikan kepadanya agar mendatangkan kebahagiaan.
Jangan
tinggalkan 3 cara ini agar menjadi manusia yang membawa keberkahan.
Pertama,
Jangan Jauhi Allah swt Tapi تقرب الى الله
(dekati allah).
Mendekatlah
kepada Allah swt, jangan pernah sekali-kali jauhi Allah swt sebab Dia adalah
sumber segala keberkahan, sumber segala kebaikan, tidak akan ada keberkahan
bagi seorang manusia yang jauh dari Tuhannya, tidak akan pernah ada kebaikan
dari seorang manusia yang Allah mencinptakannya murka kepadaNya, tidak ada
keberkahan dan kebaikan dari seorang manusia yang melanggar aturan-aturan Allah
swt ataupun meninggalkan apa yang telah diwajibkan oleh Allah swt padanya. Maka
jika engkau ingin menjadi seorang manusia yang berkah, mendekatlah kepada Allah
swt, dekatkan dirimu padaNya. Cara mendekatkanNya sesuai firman Allah swt dalam
hadits qudsi yang disebutkan dalam kitab Bidayatul Hidayah,
اِعْلَمْ أَنَّ أَوَامِرَ اللهِ تَعَالَى
فَرَائِضَ وَنَوَافِلٌ؛ فَالْفَرْضُ رَأْسُ الْمَالِ، وَهُوَ أَصْلُ التِّجَارَةِ
وَبِهِ تَحْصُلُ النَّجَاةُ، وَالنَّفْلُ هُوَ الرِّبْحُ وَبِهِ الْفَوْزُ فِي
الدَّرَجَاتِ، قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى: مَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ الْمُتَقَرِّبُوْنَ بِمِثْلِ أَدَاءِ مَا
افْتَرَضْتُ عَلَيْهِمْ، وَلاَ يَزَالُ الْعَبْدُ يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ
بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ
يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَلِسَانِهِ الَّذِيْ يَنْطِقُ
بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا
“Ketahuilah
olehmu bahwa perintah Allah itu terdiri atas yang fardhu dan yang sunnah. Yang
fardu adalah modal utama dari sebuah perniagaan, yang dengannya engkau akan
memperoleh keselamatan. Sedangkan yang sunnah itu adalah keuntungan (laba),
yang dengannya engkau akan mendapatkan beberapa derajat (kelebihan di sisi
Allah). Rasullullah saw bersabda: “Allah swt telah berfiman : Tidak ada suatu
amal yang lebih cepat mendekatkan hamba-Ku kepada-Ku selain amal wajib yang
telah Aku wajibkan atas mereka. Dan jika hamba-Ku selalu mendekatkan diri
kepada-Ku dengan amal-amal sunnah (setelah ia melakukan segala yang fardhu),
maka Aku akan mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku-lah
pendengarannya yang dengannya ia
mendengar, Aku-lah penglihatannya yang dengannya ia melihat, Aku-lah lidahnya
yang dengannya ia berbicara, dan Aku-lah tangannya yang dengannya ia menyentuh,
dan Aku-lah kakinya yang dengannya ia melangkah.”
Ini
adalah cara kita mendekatkan diri kepada Allah swt, jagalah sholatmu, jagalah ibadahmu,
tutuplah aurotmu, tinggalkan perkara-perkara yang diharamkan Allah, jauhi hal-hal
yang diharamkan Allah, meski tidak ada siapapun yang melihatnya, bukankah Allah
Maha melihat segalanya.
Hidup
ini terlalu singkat untuk kita berulang-berulang melakukan kesalahan demi
kesalahan, maka segera perbaikilah karena perjalanan sudah begitu panjang kita lalui,
kita tidak tahu berapa lama lagi waktu kita yang tersisa diatas muka bumi ini,
segeralah mendekatkan diri kepada Allah
swt, tinggalkan kesalahan-kesalahan, ucapkan selamat tinggal untuk segala macam
bentuk perbuatan dosa dan maksiat. Itulah caramu menjadi seorang manusia yang
mendatangkan keberkahan.
Tinggalkan
maksiat, tinggalkan dosa, kerjakan perintah-perintah Allah swt dengan cara-cara
yang paling indah, pelajari ilmunya karena sholat tanpa ilmu tidak akan
diterima Allah, karena ibadah tanpa
didasari dengan ilmu sia-sia belaka, jadilah hamba Allah swt yang sholeh, tutur
bicara yang benar dan berkhlak kepada siapapun.
Jangan
pernah tinggalkan sholat karena itu cara mendekatkan Allah yang paling terdekat.
Semua permasalahan-permasalahan hidup kita menjadi ringan saat kita meletakkan
dahi ditempat sujud, kita berbisik lirih kepada Allah karena suara rintihan doa
kita didengar yang punya arsy, didengar segenap malaikat-malaikat diatas
langit, sehingga Allah mengatakan kepada kita,
وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ
“dan
sujudlah serta mendekatkanlah (dirimu kepada Allah)”. (QS. Al Alaq : 19).
Maka
perbanyaklah doa dalam sujud, doa sangat mungkin diijabah Allah, apalagi
dipanjatkan sepertiga malam saat banyak manusia sedang terlelap tidurnya.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : ( أَقْرَبُ مَا
يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ )
رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Keadaan seorang hamba paling
dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa
saat itu.” (HR. Muslim).
Kedua,
Jangan Pernah Jauhi Nabi saw, Tapi تقرب الى النبي صلى
الله عليه وسلم (dekati Nabi saw).
Mendekatlah
kepada manusia yang Allah swt berikan segala keberkahan yaitu baginda
Rasulullah saw, dekatin Nabi saw. Caranya adalah, perbanyaklah sholawat, kenali
kehidupannya, cari tau sejarahnya, kerjakan sunah-sunahnya, ikuti perintahnya
karena siapa saja yang mengikuti beliau saw (ittiba’), maka Allah akan
mencintai dan mengampuni dosa-dosanya. Firman Allah sawt.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ
فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
”Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
Perbanyaklah
bersholawat kepada Rasulullah saw,
أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ
أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
"Orang
yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak
berselawat kepadaku" (HR.
Tirmidzi).
Dari
Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi saw,
“Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau saw berkata, “Apa yang
telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab, “Aku
tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat,
banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah
dan Rasul-Nya.” Beliau saw berkata,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“(Kalau
begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhori Muslim).
Penyair
Arab mengatakan:
لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ إِنَّ
المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ
“Sekiranya
cintamu itu benar niscaya engkau akan mentaatinya Karena orang yang mencintai
tentu akan mentaati orang yang dicintainya.”
Keistimewaan
Nabi saw itu jangankan kepada kita sebagai umatnya yang selalu sholat tidak
ditinggal, aurot selalu tertutup, ibadah dijalankan bahkan kepada umatnnya yang
ahli maksiat pun Nabi saw itu tidak meninggalkannya asalkan umatnya mau mengerjakan
sesuatu dari kebaikan yang membuat Nabi saw mau kenal kepadanya.
Ketiga,
Jangan Jauhi Teman Sholeh, Tapi تقرب الى اصدقاء
الصالحة (Dekati Teman Baik).
Mencari
teman yang baik dalam ajaran agama islam
adalah suatu keharusan karena berteman dengan orang-orang sholeh merupakan
nikmat yang paling besar yang Allah berikan setelah nikmat iman dan islam,
berteman kepada orang baik dan jujur merupakan perintah Allah saw.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar(jujur).”
(QS. At Taubah: 119).
Hasan
Al- Bashri berkata,
قال الإمام الجليل الحسن البصري -رحمه الله
تعالى "اسْتَكْثِرُوا مِنْ الأصدقاء فَإِنَّ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ شَفَاعَةً
يَومَ القِيَامَةِ، فَلَعَلَّكَ تَدخُلُ فِي شَفَاعَةِ أَخِيكَ"
”Perbanyaklah
berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada
hari klamat, barangkali kamu masuk kedalam syafa'at temanmu"” (Ma’alimut Tanzil 4/268).
Caranya
adalah memilih teman yang bisa membawa pada jalan Allah swt dan RasulNya, bisa
membawa yang baik-baik. Diriwayatkan dari Abu Musa ra, Nabi saw bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ
السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ
صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ
يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang
yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan
berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi
tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal
engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak
mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya
yang tidak enak.” (HR. Bukhari).
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang
akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa
yang akan menjadi teman karib kalian.”
(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).
Imam
Al-Ghazali rahimahullah mengatakan, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang
yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat
dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia.
Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.” (Tuhfah
Al-Ahwadzi, 7: 94).
Dari
Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
قِيلَ لِلنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم الرَّجُلُ
يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ قَالَ « الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ »
“Ada
yang berkata pada Nabi saw, ‘Ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia
tak pernah berjumpa dengan mereka.’ Nabi saw lantas bersabda, ‘Setiap orang
akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari Muslim).
Karenanya
banyak-banyaklah berdo agar dikumpulkan dengan orang-orang sholeh. Firman Allah
swt.
۞ ۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا
وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ١٠١
“Engkaulah
pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan
gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.”
(QS. Yusuf : 101).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan