Khutbah Jumat (Edisi 166) Tema : “Kemunculan Generasi yang Meninggalkan Sholat dan Mengikuti Syahwat”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 166) Tema :
“Kemunculan
Generasi yang Meninggalkan Sholat dan Mengikuti Syahwat”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ NURUL ISLAM ISLAMIC CENTER Kota Bekasi. Jumat,
08 Nopember 2024 M/06 J.Awal1446 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Figur
Nabi Ibrahim as sebagai Abul Anbiya (bapak para Nabi), kekasih Allah dan
sosok yang sangat dekat dengan Allah masih saja terus panjatkan doa kepada
Allah swt agar keturunannya yaitu Ismail dan Ishaq serta generasi yang akan
datang untuk tidak meninggalkan sholat. Firman Allah swt.
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ
ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ ٤٠
“Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan
salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
(QS. Ibrahim : 40).
Doa
ini sangat penting untuk kita semua, biar selalu menyandarkan diri kepada Allah
swt, jangan sampai na’udzubillah (berlindung kepada Allah swt) kita
sholat, para orang tua kita sholat namun kelak keturunanan kita ada yang tidak
sholat.
Jangan
ikuti nafsu syahwat setan karena setan selalu mengajak dosa, setan menyeru
meninggalkan perintah Allah swt dan kemunkaran. Firman Allah swt
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ
يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu
menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.” (QS. An-Nur: 21).
Setan
itu seribu cara agar umat manusia mengikutinya, setan itu berusaha dari pintu
mana saja agar manusia tidak melakukan kebaikan bahkan setan bisa masuk melalui
pembuluh darah. Nabi saw bersabda,
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ
مَجْرَى الدَّمِ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يُلْقِىَ فِى أَنْفُسِكُمَا شَيْئًا
“Sesungguhnya
setan mengalir dalam diri manusia melalui pembuluh darahnya. Aku benar-benar
khawatir ada sesuatu prasangka jelek yang ada dalam diri kalian berdua.” (HR. Bukhari).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Salah
satu amalan yang selalu dicegah setan itu adalah bisikan dalam sholat bahkan
bisikannya itu agar meninggalkan sholat. Siapa saja yang mengikuti bujukan
setan lalu berani tinggalkan sholat pasti bencana besar yang akan menimpanya.
Diantaranya :
(1).
Masuk neraka wail. Allah swt berfirman,
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ
عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5)
“Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya.” (QS. Al Maa’un :
4-5).
(2).
Lepas dari lindungan Allah. Dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah saw bersabda,
مَنْ تَرَكَ صَلاَةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّداً
فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللَّهِ
“Barangsiapa
meninggalkan shalat yang wajib dengan sengaja, maka janji Allah terlepas
darinya. ” (HR. Ahmad).
(3).
Dianggap tidak beragama.
لا دين لمن لا صلاة له
“Tidak
ada agama (Islam) bagi orang yang tidak mendirikan shalat.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
لا إيمانَ لمن لا أمانةَ لَهُ ، ولا صَلاةَ لمن
لا طُهورَ لَهُ، ولا دينَ لمن لا صلاةَ لَهُ، إنَّما موضِعُ الصَّلاةِ مِنَ
الدِّينِ كموضعِ الرَّأسِ منَ الجسَدِ
“Tidak
ada iman bagi orang yang tidak melaksanakan Amanah, tidak dianggap sholat bagi
orang yang tidak berwudhu, tidak beragama bagi orang yang tidak sholat,
sesungguhnya sholat itu bagian dari agama seperti kepala didalam jasad”. (HR. At-Thobroni).
Karena
semua urusan itu ada dalam islam. Dari Mu’adz bin Jabal, Nabi ssaw bersabda,
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ
الصَّلاَةُ
”Inti
(pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Maka
dari itu jangan pernah tinggalkan sholat, karena sholat itu :
(1).
Amal penentu semua amal yang lain.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ،
قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (إنَّ أَوَّلَ مَا
يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإنْ
صَلُحَتْ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ،
فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ عَزَّ وَجَلَّ :
اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ
مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا) رَوَاهُ
التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (حَدِيثٌ حَسَنٌ )
Abu
Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya amal yang
pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.
Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika
shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat
wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki
shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya.
Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi).
(2).
Menyelamatkan dari siksa kubur. Disebutkan dalam kita Tanbihul Ghofilin :
قال أبو الليث السمرقندي رحمه الله : مَنْ
أَرَادَ أَنْ يَنْجُوَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ فَعَلَيْهِ أَنْ يُلَازِمَ
أَرْبَعَةَ أَشْيَاءَ : فَمُحَافَظَةُ الصَّلَوَاتِ وَالصَّدَقَةُ وَقِرَاءَةُ
الْقُرْآنِ وَكَثْرَةُ التَّسْبِيحِ. فَإِنَّ هَذِهِ الْأَشْيَاءَ تُضِيءُ
الْقَبْرَ وَتُوَسِّعُهُ
Abu
Laits As-Samarqondy berkata : “Barang siapa yang ingin selamat dari siksa
kubur maka dia wajib senantiasa mengerjakan empat perkara adalah (1). Senantiasa
menjaga shalat, (2). Sedekah, (3). Membaca Al-Qur’an dan (4). Memperbanyak
bertasbih karena sesungguhnya itu semua dapat menerangi dan memperluas
kuburnya. Ini semua akan menyinari kubur dan meluaskannya”
(3).
Sholat itu cahaya. Disebutkan dalam hadits Abu Malik Al Asy’ari, Nabi saw
bersabda,
وَالصَّلاَةُ نُورٌ
“Shalat
adalah cahaya.” (HR. Muslim).
Juga
terdapat hadits dari Burairah, Nabi saw bersabda,
بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى
الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berilah
kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya
kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Nabi saw bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً
وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ
يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
“Siapa
yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari
kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti,
dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun,
Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.”
(HR. Ahmad).
Karenanya,
siapa saja yang sibuk dengan hartanya sehingga melalaikan shalatnya, maka ia
akan dikumpulkan bersama Qorun.
Siapa
saja yang sibuk dengan kerajaannya sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan
dikumpulkan bersama Fir’aun.
Siapa
aja yang sibuk dengan kekuasaannya sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan
dikumpulkan bersama Haman (menterinya Fir’aun).
Siapa
saja yang sibuk dengan berdagang sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan
dikumpulkan bersama Ubay bin Kholaf, beliau adalah seorang tokoh atau pembesar
Quraisy yang kaya raya, yang selalu aktif mengejek dan menghina Rasulullah saw
dengan kekayaannya.
Ada
pesan yang sangat keras dari Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan,
”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja
adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh,
merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang
yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta
mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Semoga
kita selalu Allah jaga, Allah pelihara termasuk orang-orang yang menyelamatkan
agama kita dengan selalu mendirikan sholat dan dijauhi dari godaan setan yang
terkutuk. Amiiiin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan