Khutbah Jumat (Edisi 181) Tema : “(Part.2) SEBERAT APAPUN UJIANMU, KEMBALILAH KepadaNYA”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 181) Tema :
“SEBERAT APAPUN UJIANMU, KEMBALILAH KepadaNYA
(Part.2)”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-ITTIHAD Penggilingan Tengah, Babelan Kota, Kab.
Bekasi. Jumat, 25 Juli 2025 M/29 Muharram 1447 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga, Amal
Baik, Amal Buruk Pasti Kembali KepadaNya.
وَتَقَطَّعُوْٓا
اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْۗ كُلٌّ اِلَيْنَا رٰجِعُوْنَࣖ ٩٣
“Akan
tetapi, mereka terpecah-belah dalam urusan (agama) di antara mereka.
Masing-masing (golongan itu) akan kembali kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya' : 93).
Diayat
sebelumnya Al-Anbiya : 92 Allah swt menegaskan bahwa agama tauhid itulah
agamamu yang satu, maka sembahlah Tuhanmu itu meskipun agama tauhid itu dibawa
oleh para Rasul yang berbeda-beda, maka janganlah berpecah belah karena
semuanya akan dikembalikan kepada Allah swt.
اِنَّ
هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةًۖ وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ ٩٢
“Sesungguhnya
ini (agama tauhid) adalah agamamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu.
Maka, sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya' : 92).
Dijelaskan
dalam tafsir Ibnu Katsir : ‘Ibnu Abbas, Mujahid, Said bin Jubair berkata, makna
ayat ini adalah “Sesungguhnya agamamu adalah agama yang satu”. Begitu juga
Al-Hasan Al-Bashri berkata : “Sunahmu adalah sunah yang satu”.
Betapa
pentingnya harus kembali kepada Allah, karena ayat ini diawali dengan
kata اِنَّ dan setiap kata dalam al-quran jika ada kata اِنَّ dalam
bahasa arab itu fungsinya memiliki penakanan, bila ada yang ditekankan
berarti ada yang penting, ada sesuatu yang istimewa yang membutuhkan perhatian
yang lebih dalam dan kosentrasi yang lebih tinggi.
Setiap umat
itu diutus seorang Rasul dan umat-umat itu berbeda-beda dalam menyikapi para Rasul
mereka masing-masing. Ada yang beriman ada pula yang mendustakan. Padahal
mereka semua akan kembali kepada Allah swt pada hari kiamat kelak dan Allah
akan memberi balasan kepada tiap-tiap orang sesuai amal dan perbuatan
masing-masing. Jika perbuatannya baik, maka balasannya baik, jika perbuatannya
buruk, maka balasannya pun buruk. Firman Allah swt.
فَمَنْ
يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا
لَهٗ كٰتِبُوْنَ ٩٤
“Siapa yang
mengerjakan kebajikan dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari
(disia-siakan). Sesungguhnya Kamilah yang mencatat untuknya.“ (QS. Al-Anbiya' : 94).
Orang
mukmin yang percaya dengan hatinya, yang mengerjakan amal sholeh dengan segenap
anggota tubuhnya, akan menjadi pemenang di hari kiamat nanti. Setiap perbuatan
dan usahanya tidak akan diingkari melainkan akan disyukuri dan dihargai. Tidak
ada amal perbuatan yang dizholimi meskipun hanya sebesar atom, semuanya akan
Allah swt catat setiap perbuatannya dan Allah tidak akan menyi-nyiakan perbuatannya
sedikitpun.
اِنَّ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا نُضِيْعُ اَجْرَ مَنْ اَحْسَنَ
عَمَلًاۚ ٣٠
“Sesungguhnya
mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan
menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan baik.” (QS. Al-Kahf : 30).
Begitu pula
untuk orang-orang yang berbuat dosa, maksiat, melanggar aturan Allah bahkan
penduduk negeri yang sudah dibinasakan pun mereka tetap akan kembali kepadaNya.
Firman Allah swt.
وَحَرٰمٌ
عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَآ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَ ٩٥
“Mustahil
bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan akan kembali (ke
dunia),” (QS. Al-Anbiya' : 95).
Menurut
Ibnu Abbas, Allah telah menetapkan bahwa sesungguhnya penduduk setiap negeri
yang telah dibinasakan tidak akan kembali lagi ke dunia sebelum hari kiamat.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Keempat,
Takut Amalnya Tidak diterima Allah. Kembalikan KepadaNya.
وَالَّذِيْنَ
يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَۙ
٦٠
“dan
orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati
penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali
kepada Tuhannya.” (QS. Al-Mu’minun : 60).
Ayat
sebelumnya menjelaskan bahwa orang-orang beriman itu dengan amal kebaikannya,
mereka akan berhati-hati terhadap azab Allah, merasa takut dan gemetar hatinya
karena takut akan makar (tipu daya) Allah swt yang tidak terduga, sehingga Imam
al-Hasan al-Bashri berkata, “Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah
gabungan antara perbuatan yang baik dan ketakutan, sedangkan orang kafir adalah
gabungan antara perbuatan buruk dan perasaan aman terhadap makar Allah swt.
Semisal
kisah Maryam dalam al-quran,
وَمَرْيَمَ
ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُّوْحِنَا
وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهٖ وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِيْنَࣖ ١٢
“Demikian
pula Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan ke
dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan yang membenarkan
kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya, serta yang termasuk orang-orang
taat.” (QS. At-Tahrim : 12).
Tafsir Ibnu
Katsir menjelaskan bahwa Maryam mempunyai keyakinan yang mendalam bahwa segala
yang menjadi disebabkan oleh takdir dan ketentuan yang telah digariskan Allah.
Perintah Allah menunjukan bahwa Allah menyukai dan meridhoinya, sementara
segala yang dilarang oleh Allah menunjukkan bahwa Allah membenci dan tidak
menyukai. Apabila sesuatu baik maka itu adalah kebenaran.
Maka
orang-orang yang dianugerahi kebaikan sementara hati mereka dalam keadaan
gemetar, sangat takut bahwasanya Allah tidak akan menerima amal perbuatannya
karena mereka khawatir bisa jadi mereka telah kurang memenuhi oersyaratan yang
seharusnya dipenuhi. Ini adalah bentuk keresahan dan sikap yang berhati-hati.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Harus menjadi keyakinan kita, apapun yang kita
kerjakan di dunia ini tidak ada yang lepas dari catatan Allah swt, semua amal
baik, amal buruk tersimpan rapih dan akan dibalas disisiNya kelak, pasti
semuanya akan Kembali kepadaNya.
Adanya malaikat yang mencatat amalan manusia.
Setiap yang diucapkan oleh manusia pasti dicatat oleh malaikat yang selalu
dekat dan selalu hadir. Malaikat tersebut tidaklah meninggalkan satu kata pun
kecuali akan dicatat. Firman Allah
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ
وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ
عَتِيدٌ (18)
“(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat
amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di
sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 17-18).
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ
يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada
(malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah)
dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (QS. Al
Infithar: 10-12).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan