Khutbah Jumat : "RAMADHAN PEMBAKAR SEMUA DOSA"

Khutbah Jumat : "RAMADHAN PEMBAKAR SEMUA DOSA"

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 58) Tema  :

Ramadhan Pembakar Semua Dosa
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)

Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka. WA : +628161191890 klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid NURUL ISLAM ISLAMIC CENTER Kota Bekasi. Jumat, 15 April 2022 M/13 Ramadhan 1443 H.
                                            

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Dalam kalender hijriyah, bulan ramadhan adalah bulan kesembilan dan bulan ini merupankan bulan yang sangat agung, didalamnya terdapat banyak keutaman dan kita harus bersyukur kepada Allah swt dengan rasa syukur yang setinggi-tingginya karena  sejak bulan rajab dan bulan sya’ban kita selalu berdoa وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ “Sampaikanlah umur kami bertemu pada bulan Ramadlan.” Akhirnya doa ini Allah swt ijabah sehingga sampai saat ini kita masih dipertemukan dengan bulan ramadhan. Yang paling penting lagi kita harus benar-benar berterimaksi kepada Allah swt karena telah disediakan untuk kita bulan ramadhan ini yang mampu membakar segala dosa-dosa yang pernah kita lakukan.


Kita sadari betul, setiap hari dan setiap saat selalu saja melakukan dosa dan kesalahan karena memang manusia itu tempatnya melakukan kesalahan, sabda Rasulullah saw.

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Semua keturunan Adam adalah orang yang pernah berbuat salah. Dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat.” (HR. Ibnu Majah).


 مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

                                         

Diantara keutamaan berjumpa dengan bulan ramadhan adalah untuk membakar dosa-dosa manusia yang setiap saat dilakukan, maka sesuai dengan namanya ﺭﻣﻀﺎﻥ. Imam Al-Qurthubi  rahimahullah dalam tafsirnya berkata :


 ﻭﻗﻴﻞ : ﺇﻧﻤﺎ ﺳُﻤِّـﻲَ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻷﻧﻪ ﻳَﺮْﻣﺾ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ: ﺃﻱ ﻳَﺤﺮِﻗُﻬﺎ ﺑﺎﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ

“Dan dikatakan: dinamakan Ramadhan karena dia yarmadhu adz-dzunuub ‘melenyapkan dosa-dosa’ yaitu membakar dosa-dosa tersebut dengan amalan shalih” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an).


Begitu juga Imam Syaukani rahimahullah dalam kitabnya Fathul Qadir, ia berkata,  ada dua alasan mengapa bulan puasa disebut ﺭﻣﻀﺎﻥ.

Pertama, karena matahari bersinar lebih terik di bulan Ramadhan. Hal ini menjadikan kita lebih cepat merasakan haus dan lapar.

Kedua, Ramadhan diambil dari kata ramadha-yarmudhu yang berarti membakar. Karena bulan Ramadhan mampu membakar kemaksiatan dosa-dosa manusia.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله


5 Amalan Dapat Membakar Dosa di Bulan Ramadhan.


Pertama, Bertemu dengan Ramadhan.

Karunia Allah yang sangat besar kepada hambaNya yang beriman adalah diberikan penghapusan dosa setiap harinya, setiap pekan dan setiap tahunnya. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).


Bahkan semua kebaikan yang dilakukan selama bulan ramdhan sudah pasti mampu mengahapus dosa-dosa. Allah berfirman

وَأَقِمِ الصَّلاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ     

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114).


Kedua, Puasa Ramadhan.

Ibadah puasa yang Allah swt wajiban, selama satu bulan penuh sangat menguntungkan hambaNya yang beriman karena perintah puasa itu mampu menghapus dosa-dosa kita semua. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Dari Hudzaifah ra, Rasululah saw bersabda,

فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ

“Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran).” (HR. Bukhari dan Muslim).


Ketiga, Qiyam Ramadhan (shalat Tarawih)

Ibadah qiyam ramadhan termasuk sholat sunah tarweh yang hanya ada di bulan ramadhan dan kita tidak akan bisa bertemu dengan shalat sunah taraweh di bulan lain kecuali hanya ada di bulan ramadhan, ini juga Allah siapkan untuk hambaNya yang beriman agar bisa menghapus dosa-dosanya. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari  dan Muslim).


Keempat, Menghidupkan shalat malam pada Lailatul Qadar.

Pahala yang paling sepektakuler dan sangat ditunggu-tunggu umat muslim agar bisa beribadah satu malam yang bernilaikan pahala ibadah lebih baik dari 1.000 bulan yakni 83 tahun 4 bulan, belum tentu usia kita sampai diangka 83 tahun. Dan ini semua Allah swt peruntukan bagi hamaNya yang berimana mampu menghapus dosa-dosanya.  Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).


Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menerangkan bahwa pengampunan dosa pada lailatul qadar adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) adalah apabila bulan Ramadhan telah usai. (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 365-366).


Kelima, Zakat Fitrah.

Dipenghujung bulan ramadhan, Allah swt masih beri kesempatan kita untuk terus diampuni, ditutupi kekurangannya dan disucikan nilai ibadah kita selama satu bulan penuh dengan mengeluarkan zakat fitrah yang hanya ada di bulan ramadhan. Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata,

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.

“Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan pada orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله


Harapan kita bersama dengan mampu mengisi semua amaliyah ramadhan secara sempurna, maka ditinggalkannya kita dengan ramadhan akan menjadikan diri kita seperti bayi yang baru dilahirkan, suci dan bersih dari semua dosa dan noda.

يَرْجِعُ هَذَا اليَوْمَ قَوْمٌ كَمَا وَلدَتْهُمْ أُمَّهَاتُهُمْ

“Hari ini kembali suatu kaum sebagaimana mereka baru dilahirkan oleh ibu-ibu mereka.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 366).


Namun sungguh sangat disayangkan, banyak umat muslim jika keluar dari bulan ramadhan tidak membawa ampunan nilai apapun. Imam Qatadah rahimahullah mengatakan,

مَنْ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِي رَمَضَانَ فَلَنْ يُغْفَرَ لَهُ فِيْمَا سِوَاهُ

“Siapa saja yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain (di luar Ramadhan), ia pun akan sulit diampuni.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 371).


Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan,.

فَلَمَّا كَثُرَتْ أَسْبَابُ المغْفِرَةِ فِي رَمَضَانَ كَانَ الَّذِي تَفُوْتُهُ المغْفِرَةُ فِيْهِ مَحْرُوْمًا غَايَةَ الحِرْمَانِ

“Tatkala semakin banyak sebab mendapatkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka siapa saja yang tidak mendapatkan pengampunan tersebut, sungguh dia benar-benar telah bernasib buruk.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 371).


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله


Mari terus kita berlomba-lomba mengisi bulan ramadhan ini dengan berbgai kebaikan agar saat ramadhan meninggalkan kita tercatat termasuk orang-orang yang beruntung, panen pahala dan bekal yang berlimpah. Semoga kita semua diberikan kekuatan oleh Allah swt dalam menjalankan ini semua. Amiiii ya Robb.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

2 komentar