Khutbah Jumat : Amalan Dzulhijjah Melebihi Pahala Jihad
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi
Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah
Jumat (Edisi 74) Tema :
“Amalan Dzulhijjah Melebihi Pahala Jihad”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni
Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi
dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim
& Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center.
Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA :
+628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube,
Instagram & Facebook
Khutbah ini
disampaikan di Masjid JAMI’ ATTAQWA Ujungharapan Bahagia Bekasi. Jumat, 01 Juli 2022 M/01 Dzulhijjah 1443 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Hari ini sesuai dengan hasil sidang isbat Kementrian Agama
Republik Indosesia tepat jatuh tanggal 1 Dzulhijjah 1443 hijriyah yaitu bulan
yang sangat mulia, bulan seluruh amal sholeh pahalanya dilipatgandakan percis
seperti kita beribadah di Tanah Suci dan bulan disempurkan agama umat islam
yang datang ke Arofah.
Dalam setahun kita akan bertemu dengan tiga sepuluh hari yang
sangat mulia (1) العشرمن المحرم (sepuluh hari bulan Muharram), (2) العشر الأخير من رمضان
(sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan) dan (3) العشر الاول من ذي الحجة (sepuluh pertama awal bulan Dzulhijjah). Lalu Amalan
apa saja yang dilakukan Rasulullah saw dibulan Dzulhijjah ini.? Diantaranya :
Pertama, Disunahkan Puasa Awal Bulan Dzulhijjah.
Dari sekian banyak jumlah hari dalam satu tahun, Allah swt
memilih 10 hari awal bulan dzulhijjah sebagai hari yang palingg Allah cintai
dan pahalanya lebih utama dibanding pahala jihad fi sabilillah, Dari Ibnu Abbas
ra, Nabi saw bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ
الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى
أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ
اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ
بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada hari dimana suatu amal shaleh lebih dicintai Allah
melebihi amal shaleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama
Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama
dari jihad fi sabilillah? Nabi saw bersabda: “Termasuk lebih utama dibanding
jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke
medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil
musuh).” (HR. Al
Bukhari, Ahmad, Abu Daud, dan At Turmudzi).
Disunnahkan melakukan ibadah puasa sembilan hari awal bulan
dzulhijjah itu karena Rasulullah saw melakukan itu dan bahkan Beliau
memerintahkan kita untuk melakukannya karena puasa adalah sebaik-baik amal
sholeh. Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya,
beberapa istri Nabi saw mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى
الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ
تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ
شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah saw biasa berpuasa pada sembilan hari awal
Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap
bulannya, awal bulan di hari senin dan kamis” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i).
Berdasarkan hadist ini, boleh melakukan puasa dari tanggal
1-9 dzulhijjah, boleh berpuasa sesuai hari yang diinginkan termasuk puasa hari
Tarwiyah namun jangan sampai ditinggalkan puasa hari Arafah. Karena puasa
Arafah akan menghapuskan dosa selama dua tahun. Dari Abu Qotadah, Nabi saw
bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ
عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى
بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ
السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan
setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun
yang lalu.” (HR.
Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua,
Melakukan Haji.
Pada hari ini pula seluruh umat muslim dunia sudah
berbondong-bondong menuju satu titik yaitu Baitullah Masjidilharom untuk
memenuhi undangan Allah karena kewajiban haji hanya satu kali seumur hidup,
jika seorang muslim telah memiliki bekal yang cukup, fisik yang sehat dan
kondisi di perjalanan aman, maka ia wajib bersegera melaksanakan ibadah haji,
karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi hari esok, dari Abu Huraira ra,
Rasulullah saw berpesan,
حُجُّوا قَبْلَ أَنْ لَا تَحُجُّوا
“Berhajilah
sebelum kalian tidak bisa menunaikan haji.” (HR. Baihaqi).
Dari riwayat
Said bin Mansur Rasulullah swa bersbada,
مَنْ لَمْ يَحْبِسْهُ مَرَضٌ أَوْ
حَاجَةٌ ظَاهِرَةٌ أَوْ سُلْطاَنٌ جَائِرٌ وَلَمْ يَحُجَّ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَ
يَهُوْدِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا
“Barang siapa yang tidak terhalangi oleh sakit, keperluan
mendesak atau penguasa yang zalim, lalu ia tidak melaksanakan ibadah haji, maka
hendaknya ia memilih mati dalam keadaan beragama Yahudi atau Nashrani.” (HR. Baihaqi).
Dibulan Dzulhijjahlah seluruh umat manusia yang datang ke
Arofah untuk melaksanakan wukuf, mereka akan disematkan Allah swt sebagai
muslim yang sempurna agamanya. Mereka rela meninggalkan sanak keluarga, rela
meninggalkan kampung halaman, rela menghabiskan harta yang banyak, rela cape
dan letih serta rela waktunya habis hanya untuk mencari ampunan dan ridho Allah
swt
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga,
Diperintahkan Berqurban.
Secara hukum perintah qurban adalah sunnah muakkadah yang
perintahnya Allah swt langsung turunkan dalam al-quran, perintah qurban
bukanlah perintah seumur hidup sekali namun berqurbanlah setiap tahun, ada
keistimewaan yang luar biasa untuk orang-orang yang selalu berqurban, fiman
Allah swt
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
“Sungguh,
Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak (1). Maka laksanakanlah shalat
karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah) (2). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari
rahmat Allah) (2).” (QS. Al-Kautsar : 1-3).
Disebutkan
dalam tafsir lbnu
Katsir, Anas bin Malik ra berkata, ketika Rasulullah saw ada diantara kami
dalam masjid, tiba-tiba beliau tertidur sejenak. Kemudian beliau mengangkat
kepala sambil tersenyum. Kami bertanya apa yang membuatmu terwata wahai
Rasulullah?, kemuadian Rasulullah menjawab telah turun kepadaku sebuah suroh,
lalu Rasulullah saw membacakan
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
lalu beliau bersabda, Taukah kalian
apa ituالْكَوْثَرَ? Kami mejawab Allah dan
RasulNya yang lebih mngetahui, lalu Rasulullah bersabda, الْكَوْثَرَ adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhannku untuk ku. Pada
sungai itu ada kebaikan yang banyak. ltu adalah telaga yang didatangi umatku
pada hari kiamat. Wadah-wadahnyanya sejumlah bintang-bintang yang dilangit.
Lalu ada seorang hamba ditarik diantara mereka. Maka aku berkata, Tuhanku, dia
termasuk umatku, lalu Allah menjawab, kamu tidak tahu apa yang dia ada-adakan
setelahmu.” (HR.Ahmad).
الْكَوْثَرَ adalah sungai di surga. Anas
bin Malik berkata, “Ketika Rasulullah di-mi’raj-kan ke langit, beliau bersabda,
“Aku mendatangi sebuah sungai yang kedua pinggirannya adalah kubah-kubah
mutiara yang berlubang. Lalu aku bertanya, Apa ini wahai Jibril? Dia menjawab,
ini adalah al-Kautsar.
Dari Anas yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا أَنَا
بِنَهْرٍ حَافَّتَاهُ خِيَامُ اللُّؤْلُؤِ فَضَرَبْتُ بِيَدِي إِلَى مَا يَجْرِي
فِيهِ الْمَاءُ فَإِذَا مِسْكٌ أَذْفَرُ قُلْتُ: مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ:
هَذَا الْكَوْثَرُ الَّذِي أَعْطَاكَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلّ
“Aku masuk ke dalam surga, dan
tiba-tiba aku melihat sebuah sungai yang kedua tepinya dipenuhi oleh
kemah-kemah dari mutiara, lalu aku sentuhkan tanganku ke tanah yang dialiri
airnya, tiba-tiba ia adalah minyak kesturi yang sangat harum baunya. Aku
bertanya, "Hai Jibril, apakah ini?” Jibril menjawab, "Ini adalah
Al-Kautsar yang diberikan oleh Allah Swt. kepadamu.” (HR. Bukhori Muslim).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Karena itu, orng yang selalu ikhlas mengerjakan sholat, baik
yang wajib ataupun yang sunah karena Allah, ikhlas berqurban juga karena Allah,
tidak menyekutukan Allah dengan apapun, maka orang ini berhak akan mendapatkan
Al-Kautsar.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang menjalankan
semua perintah Allah, bisa menyisihkan sebagian rezeki kita untuk berqurban
karena belum tentu tahun depan kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah
dan perintah qurban ini hanya datang satu tahun sekali.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم