Khutbah Jumat : QURBAN : Sejarah Dan Keutamaannya

Khutbah Jumat : QURBAN : Sejarah Dan Keutamaannya

 

Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 72) Tema  :
“QURBAN : Sejarah Dan Keutamaannya”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMI’ HIDAYATUL HUSNA Tambun Kab.Bekasi. Jumat, 01 Juli 2022 M/01 Dzulhijjah 1443 H.

                                   

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله  

Tepat jumat kali ini kita sudah memasuki 1 Dzulhijjah 1443 hijriyah sebagai bulan yang sangat mulia, sangat agung dan penuh limpahan pahala, amalan yang disediakan pahala yang besar dan pembelajaran hidup yang luar biasa sudah Allah tuliskan dalam al-quran, termasuk perintah berqurban yang datang setiap tahun.


Ibadah qurban adalah sesuatu yang mulia, agung sekaligus menarik untuk dianalisa, karena ternyata perintah ibadah qurban itu syariatnya sama dengan usia manusia yang diciptakan Allah swt dan sudah ada sejak Allah swt mengutus Nabi Adam AS kemuka bumi. Tertulis dalam al-quran

وَاتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَاَ ابۡنَىۡ اٰدَمَ بِالۡحَـقِّ‌ۘ اِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنۡ اَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ الۡاٰخَرِؕ قَالَ لَاَقۡتُلَـنَّكَ‌ؕ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الۡمُتَّقِيۡنَ

“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti membunuhmu!" Dia (Habil) berkata, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa." (QS. Al-Maidah :27).


Berdasarkan ayat diatas sebagai dalil bahwa ternyata qurban itu perintahnya sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS, dimana Qobil dan Habil kedua putra Nabi Adam diperintah Allah swt untuk berqurban dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt.


Tafsir Ibnu Katsir juga menjelaskan ayat ini adalah kisah tentang dua orang anak Adam. Allah telah menjelaskan didalamnya akibat dari perbuatan dengki dan zhalim. Keduanya adalah anak kandung Nabi Adam, salah satunya menyerang saudaranya dan membunuhnya karena benci dan dengki kepadanya. Hal itu disebabkan Allah menganugerahkan nikmat kepadanya dan menerima qurbannya yang dilakukan dengan ikhlas.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Begitu juga dalam rentang sejarah, ternyata Nabi Ibrahim AS juga diperintahkan Allah swt untuk menyembelih putranya Nabi Ismail yang kemudian diganti dengan domba yang besar.

وَفَدَيْنَٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. (QS. As-Shaaffaat : 107).

Dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa “Ayah dan anaknya, keduanya berserah diri sebagai bentuk taat kepada Allah swt. Nabi Ibrahim telah melaksanakan perintah Allah, sementara Nabi Ismail telah mentaati perintah Allah, patuh kepada ayahnya dan berserah diri untuk disembelih yang akhirnya Allah menebus dengan seekor sembelihan besar yang disembelih Nabi Ibrahim.” Nabi Ibrahim pun lulus dari ujian tersebut dan bergegas dalam menunaikan perintah Allah swt.


Lalu di zaman Rasulullah saw dan terus sampai hari kiamat kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk berqurban dan telah disebutkan al-quran,

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak (1). Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) (2). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah) (2).” (QS. Al-Kautsar : 1-3).


Dan Rasulullah saw langsung mengamalkan itu, bahkan Rasulullah saw tidak pernah absen setiap tahun selalu berqurban dengan dua domba yang besar dan beliau sembelih domba itu dengan tangan beliau sendiri. Dari Anas bin Malik, ia berkata,

ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ قَالَ وَرَأَيْتُهُ يَذْبَحُهُمَا بِيَدِهِ وَرَأَيْتُهُ وَاضِعًا قَدَمَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا قَالَ وَسَمَّى وَكَبَّرَ

“Rasulullah saw berkurban dengan dua ekor kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : “Aku melihat beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca basmalah dan takbir” (HR. Bukhari dan Muslim).


Khusus ketika bulan haji pada tahun 10 hijriyah Rasulullah itu melaksanakan penyembelihan sebanyak 100 ekor unta yang disebut Al-Hadyu. Dan Rasulullah saw memerintahkan Syyidina Ali bin Abi Tholib sekalu menantu beliau untuk menghandle penyembelihan 100 ekor unta itu disaat beliau melaksanakan ibadah haji wada’.


Ini tentunya ada hikmah besar yang luar biasa, kenapa harus domba, kenapa harus unta, kenapa harus sapi.? Domba ini adalah Sunnatul Anbiya (tradisi) para Nabi. lmama Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda,

 مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلاَّ رَعَى الْغَنَمَ. فَقَالَ أَصْحَابُهُ: وَأَنْتَ؟ فَقَالَ: نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ

“Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali menggembala kambing.” Sahabat lantas bertanya, “Apakah engkau juga demikian?” Rasulullah menjawab, “Iya, dulu aku menggembala kambing milik orang Mekah dengan upah beberapa qirath.” (HR.Bukhori).

Maksud berapa qiroth adalah (kepingan-kepingan) emas. Jadi saat kita berqurban ini bukan hanya iqtida’ mengikutin Rasulullah saw tetapi kita juga mendapatkan sunnatulanbiya (sunah para Nabi).


Kenapa harus Sapi?, sama-sam kita ketahui pula bahwa Nabi Musa AS itu pernah diperintah Allah lalu Nabi Musa memerintahkan umatnya untuk menyembelih sapi, sebenarnya bukan sekedar penyembelihan biasa, kita ketahui bahwa Musa Bin Zhofar As-Samiry adalah tokoh kafir yang disebutkan al-quran menjadi pengikut Nabi Musa yang kemudian sesat, ia juga seorang dari Bani Israil yang membuat berhala sapi emas dan  mempunyai tradisi jelek menyuruh Bani lsaril untuk menjadikan Al-‘ijl anak sapi sebagai tuhan.

Al-Qur’an ketika menceritakan kisah tersebut kepada Nabi kita saw

وَانْظُرْ إِلَى إِلَهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا

“(Nabi Musa berkata:) ‘dan lihatlah tuhanmu itu (patung sapi Samiri) yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan)’” (QS. Thaaha: 97).


Makanya Allah  swt memerintahkan umat Nabi Musa AS itu ketika terjadi pembunuhan di Bani Israil dengan cara  menemukan siapa pembunuhnya, dengan diperintahkan memotong sapi bukan sebatas menemukan siapa pembunuhnya saat disembelih tetapi ini juga ada hikmah besar bagaimana penyakit aqidah yang melanda sebagian bani Israil yang menuhankan selain Allah (dalam bentuk) Al’ijl anak sapi yang disembelih itu dihilangkan/dibuang.

Kenapa harus unta?, sama-sama kita ketahui firman Allah swt,

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ (17) وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (18)

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?” (QS. Al-Ghasyiyah : 17-18).


Apakah mereka tidak merenungkan bagaimana unta itu ciptakan Allah swt disana ada kesabaran, disana ada keuletan dan disana ada kegigihan. Jadi aspek kenapa kita berqurban ini, Allah itu luar biasa luasnya, jangan kita kemudian menuhankan selain Allah hanya dengan kata-kata harus juga dengan bukti nyata.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Keutamaan berqurban berpahala besar sudah pasti namun juga memiliki nilai sosial yang sangat tinggi, berqurba itu mengedepankan kemaslahantan, kebaikan orang lain dibanding diri sendiri yang kita pendam sifat egois dan  individulis. Jadi, disamping vertikal kita dengan Allah kita juga punya sifat horisontal kepada manusia, jangan sampai lupa kedekatan kita yang menurut kita itu sudah bagus secara vertikal, jangan-jangan itu bisa sirna begitu saja karena kita tidak punya kepedulian sosial antar sesama dan jangan sampai juga keutama yang menurut kita timbangannya baik disisi Allah tenyata musnah begitu saja karena ketidak pedulian kita kepada orang lain dan lagi-lagi qurban itu mengajarkan kita peka terhadap kesusahan orang lain dan disitulah pahalanya rahmat Allah sangat luar biasa dari dunia sampai akhirat.


Sehingga nyata pembagian daging qurban itu menurut fatwa Dr.Yusuf Qordhowi dalam kitab هدي الاسلام فتاوي معاصرة disunahkan pembagian daging qurban menjadi tiga bagian : sepertiga untuk dirinya dan keluarganya, sepertiga untuk tetangga sekitar dan sepertiga lagi untuk fakir miskin. Dan seandainya ia sedekahkan semuanya, maka hal itu lebih sempurna dan lebih utama, kecuali sedikit saja ia ambil berkahnya dan ia makan.


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Jangan sampai kita berdosa karena tergolong orang-orang yang mampu berqurban dan mendapatkan keluasan rezeki namun kita tidak berqurban. Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ dan mauquf :

 مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ، وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا 

“Barang siapa yang mempunyai keluasan rizeki dan tidak berkurban, maka jangan pernah mendekati tempat shalat kami”. (HR. Hakim).


Semoga tahun ini kita bisa diberi umur panjang, diberi rezeki berlimpah sehingga mampu melaksanakan ibdah qurban sebagai pendekatan diri kita kepada Allah swt. Amiiin Ta Robb

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 


UMROH YUUUK... Bersama Ustadz H.NUR ANWAR AMIN,Lc (adjie nung) dibimbing langsung oleh beliau, Nyaman, Dilayani & Pembimbing Pofesional. Call aja di WA : 08161191890. bisa juga dilihat liputan selama perjalanan Ibadah Umroh bersamanya di Channel YouTube NUR ANWAR AMIN. Serat dengan sejarah, beribadah, fun, asyik dan bersaudara....