Tausiah Tahlil : Setengah Abad Telaten Jadi Guru Ngaji Al-Quran
kematian
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya
Diatas Cahaya”
Tema :
“ Setengah Abad Telaten Jadi Guru Ngaji
Al-Quran”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni
Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi
dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi.
WA :
+628161191890
(alm) Kiai Ahmad Yasin Bin Abdul Karim Pimpinan pondok
pesantren Al-Quran Nurul Amin Kampung Pondok Soga Desa Pantai Hurip Kecamatan
Babelan Kabupaten Bekasi, wafat pada hari selasa, 26 Juli 2022 pukul 16.24 dan
(alm) tercatat orang yang sangat baik dengan siapapun beliau sangat baik bahkan
beliau itu sangat ta’zhim dengan yang muda apalagi dengan yang tua. Menurut paparan
salah satu murid (alm) periode angkatan ke 4 Ustadz Ahmad Syarkowi, S.Pd.I yang
belajar sejak kecil sekarang sudah menjabat Pimpinan Pondok Pesatren Attaqwa 3
cabang Pondok Soga dengan 200 santri yang tidak lepas dari didikan peran serta (alm)
Ahmad Yasin.
Sanad mengaji Al-Qur'an (alm) langsung belajar dari tuan guru
Almaghfurlah KH. Muhammad Hasan bin Abdul Lathif al-Hafizh dari Ujungharapan
Bahagia Bekasi, ketika (alm) dianggap mahir dalam membaca al-quran lalu
memberanikan diri untuk mengajarkan para santri dikampung halamannya sendiri di
daerah pondok soga dimulai sejak thun
1973 hingga beliau tutup usia di tahun 2022. Hampir setengah abad waktu
usia beliau dihabiskan untuk mengajar al-quran, sampai-sampai murid beliau
hingga cucu murid beliau mengaji dengannya.
(alm) bukan hanya mengabdikan dirinya mencerdaskan masyarakat
sekitar bersama al-quran namun (alm) juga sering membantu masyarakat di dunia
pengobatan yang mungkin saat itu jarang sekali tenaga medis yang sampai kepelosok-pelosok
kampung. (alm) mampu menguasai pengobatan alternatif penyakit gatel dengan cara
dibakar dengan besi yang dipanaskan, sekilas nampak extrim cara pengobatan
semacam ini tapi ternyata banyak yang disembuhkan melalui wasilah ilmu dan
tangan beliau.
Beliau juga sebagai guru senior dan tokok mengabdikan sebagai
pengurus yayasan Attaqwa 3 cabang Pondok Soga sampai titik akhir hayatnya,
dimana salah satu yayasan dan Pondok Pesantren terbesar dikampung ini, beliau
menyatu dengan warga masyarakat meski beliau sendiri memiliki pondok pesantren
miliknya namun beliau tidak pernah mempunyai sifat kompetitor atau rivalitas,
beliau bersatu dan selalu bersinergi sehingga antara Yayasan Pondok Pesantren
attaqwa dan Pondok Pesatren Nurul Amin binaanya sama-sama maju dan diminat
masyarakat.
Saat masih usia muda profesinya sebagai Tukang Mandiin Jenazah, Bahasa kerenya
sebagia amil bahkan bisa dibilang memeliki indra keenam alias memiliki alarm
jika ada jamaah yang akan meninggal dunia Kricingan diruang kamarnya
berbunyi pertanda akan ada jenazah yang hendak dimandikan. Lalu diusia senjanya
berprofesi sebagai Tukang Nikahin (Akad Nikah) menjabat sebagai amil
kesra di Desa pantai Hurip selama 37 tahun.
Prestasi beliau yang sangat gemilang yaitu mampu banyak
mencetak guru-guru al-Qur'an yang
tersebar di bagian Babelan Utara, Sukawangi dan Muara Gembong wilayah
utara Kabupaten Bekasi, bisa kita bayangkan jika satu santri saja mampu membaca
suroh alfateha sebagai rukun sholat dikalihkan setiap hari berapa kali kita
membaca suroh alfateha dikalihkan ribuan santrinya, sudah tidak terhitung
pahala yang mengalir terus ke alam kuburnya.
Bukti beliau sangat dicintai oleh murid muridnya baik yang
masih aktif maupun sudah alumni terlihat setiap lebaran rumahnya sampai 1 atau
2 Minggu masih ramai dikunjungi , dengan menu lebaran yang sangat khas selalu
disuguhkan yaitu ULI TAPE (makan khas orang kampung Wates Babelan, karena memang
beliau asli keturunan Kampung wates) begitu juga pada acara PHBI Ponpes al-Qur'an
Nurul Amin selalu ramai dihadiri oleh para murid dan alumninya.
Bahkan prestasi yang paling spektakuler mampu dihantarkan
menuju ke Baitullah untuk melaksakan ibadah umroh bersama istri (Ibu Guru
Rohimi) di usia beliau yang sudah tidak muda lagi dengan tenaga yang sudah
lemah, fisik sakit-sakitan dan pandagan mata pun yang tidak lagi sempurna,
Allah swt beri kesempatan untuk menjadi tamuNya, datang untuk bisa shaolat
depan Ka’bah, bermunajat di Multazam dan duduk bersimpuh di masjidilharom
dengan meneteskan air mata, tanpa daya, tanpa kekuatan kecuali pertolongan Allah
dibantu para muridnya dan warga masyarakat Pondok Soga dan sekitarnya yang
dikoordirir oleh guru A. Syarkowi akhirnya bisa terwujud dengan lancar dan
sempurna.
Sangat pantas jika beliau Allah tempatkan dalam surgaNya dan
kita semua bersaksi bahwa beliau termasuk من اهل الخير ومن اهل الحنة ومن اهل
القران. Ada Tiga Alasannya :
Pertama, Sering Melantunkan Do’a Khotmul Quran.
Ini do'a Khatmil QUR'AN yang selalu beliau baca setiap kali
selesai membaca al-quran dan mengkhatamkan al-quran.
اللَّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالْقُرْآنِ,
وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَةً اللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ
مَا نَسِيْنَا, وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا, وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ
آنَآءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ, وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ
الْعَالَمِيْنَ
“Ya Allah, rahmatilah
diriku dengan Al Qur'an, dan jadikanlah AlQur'an itu untukku sebagai imam,
cahaya, petunjuk, dan rahmat.Ya allah, ingatkanlah aku ketika lupa darinya
(AlQur'an) dan berikanlah pengetahuan atas kebodohanku dan berikanlah rezeki
kepadaku dengan membacanya sepanjang malam dan di penghujung siang, dan
jadikanlah AlQur'an itu sebagai hujjah (penjelas) bagiku wahai Tuhan Semesta
Alam.”
Sekarang beliau sudah bahagia, sudah senang, sudah gembira
karena alam kuburnya dirahmati al-quran, sudah tidak ragu-ragu lagi saat ditanya
dua malaikat Munkar dan Nakir, siapa Imammu? Dengan lantang dan fasih beliau
menjawab, Imam saya adalah al-quran, beliau telah diajarkan al-quran bahkan
al-quran datang sebagai hujjah, sebagai pembela dan pemberi syafaat karena
janji Nabi saw bersabda,
Dari Abu Umamah al-Bahili ra, Nabi saw bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ
يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat
bagi penghafalnya di hari kiamat.” (HR. Muslim).
Rasulullah saw juga bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ
فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ
فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
“(Amalan) Puasa dan (amalan membaca) al Qur`an akan memberi
syafa’at kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak. (Amalan) Puasa akan
berkata : “Wahai, Rabb-ku. Aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan
nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya”.
Sedangkan (amalan pembacaan) al Qur`an berkata : “Aku telah melarangnya dari
tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at
kepadanya”. Maka keduanya pun memberi syafa’at”. (HR Ahmad dan al-Hakim).
Kedua, Sebaik-baik Guru. Sabda Rasulullah saw
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ
وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar
Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).
Keutamaan mengajarkan ilmu mendapatkan pahala yang terus
mengalir tanpa henti. Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al-Anshari ra, ia berkata
bahwa Rasulullah saw bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ
أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan
mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim).
Ketiga, Dimudahkan Jalan Masuk Surga. Rasulullah saw bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ
فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu
maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Jika kita ingin mudah masuk surga, lakukan yang kita bisa
dengan memakmurkan rumah-rumah yang mengajarkan al-quran baik dengan berwakaf
al-quran, wakaf sarana prasarana dan segala kebutuhan didalam mempelajari
al-quran maka itu akan mempermudah kita masuk dalm surga Allah swt.
Terimaksi banyak untuk semua masyarakat Pondok Soga terutama
para tuan guru, para orang tua, para pejabat pemerintah yang telah memberikan
ruang pada saya untuk bisa silaturrahmi, terkhusus untuk tuan guru saya Ustadz
A. Syarkowi yang tidak pernah bosan-bosan selalu membuka ruang disetiap lini
thanks bangeet guruku konsumsinya selalu merepotkan. Saya doakan diberkahi
segalanya.