Khutbah Jumat (Edisi 191) Tema : “3 I Awali 2026 (Introsfeksi, Isti’dad, Istighfar)”
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 191) Tema :
“3 I Awali 2026
(Introsfeksi, Isti’dad, Istighfar)”
Oleh : Nur Anwar
Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMI’ ATTAQWA Ujungharapan Bahagia
Jumat, 02 Januari 2026 M/12 Rajab 1447 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Hari ini
kita sudah berada di jumat pertama tahun 2026, bersyukur kepada Allah swt
karena sampai saat ini kita masih diberi kesempatan hidup dan melakukan
aktifitas seperti biasanya. Allah swt ciptakan waktu selalu berputar dan silih
berganti, hari demi hari berganti, bulan demi bulan berputar, tahun pun demi
tahun silih bergantian hanya datang sekali saja tidak bisa berulang, hari ini
kita bisa berjumpa esok tidak ada jaminan kita bersua dan hari ini kita bisa
beribadah bersama esok belum tentu kita hidup.
Untuk kita
umat islam tahun baru masehi tidak memiliki makna apapun karena agama islam
melarangnya, Allah swt telah menggariskan kepada umat manusia setiap hari
selalu dibuka dengan catatan lembaran baru. Sadarkah kita setiap hari itu
adalah lembaran baru, setiap lembar itu adalah usia kita, semua hari bisa kita
ibaratkan seperti lembaran putih yang belum ada isinya, maka kitalah yang
mengisi lembaran putih itu, kata lmam Hasan al-Bashri : “Pada setiap pergantian
hari ada panggilan untuk kita tapi kita sering tidak
mendengarnya, wahai manusia aku hari yang baru aku merekam semua
perbuatanmu dan aku tidak akan kembali sampai hari kiamat.”
Jika kita
isi dengan perbuatan baik maka yang terekam adalah kebaikan, sebaliknya jika
diisi perbuatan buruk maka yang terekam adalah keburukan. Pesan Rasulullah saw.
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah bersabda,
إِذَا
أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ
الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika
engkau berada di petang hari, janganlah tunggu sampai datang pagi. Jika engkau
berada di pagi hari, janganlah tunggu sampai datang petang. Manfaatkanlah waktu
sehatmu sebelum datang sakitmu. Manfaatkanlah pula waktu hidupmu sebelum datang
matimu.” (HR. Bukhari).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Karena itu
ada 3 lembaran baru yang selalu kita awali mengiringi hari-hari kita :
Pertama,
Awali dengan Muhasabah (lntrofeksi).
Amal
kebaikan apa saja yang sudah kita lakukan dimasa yang lalu dan yang paling
terpenting lagi kita introfeksi diri, seberapa banyak dosa-dosa yang telah kita
lakukan kemudian kita ganti dengan melakukan amal sholeh dan seberapa besar
pula usaha kita untuk terus menghapus kesalahan-kesalahan itu dengan memohon
ampunan Allah swt karena kita sadari betul masih banyak kekurangan kita, masih
banyak sering melakukan maksiat dan dosa bahkan terkadang kita sering
meninggalkan kewajiban yang Allah perintahkan kepada kita.
Awali
lembaran baru ini, dengan mengisi amal-amal yang lebih baik, menggoreskan buku
catatan harian kita dengan tinta emas dan ibadah yang berkualitas. Allah swt
perintahkan kita untuk terus bermuhasabah diri.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan." (QS. Al-Hasyr : 18).
وَلَا
تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ
هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah
menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” (QS. Al-Hasyr :19).
Umar bin
Al-Khattab ra, pernah berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab,
itu akan memudahkan hisab kalian kelak. Timbanglah amal kalian sebelum
ditimbang kelak. Ingatlah kedaan yang genting pada hari kiamat,
يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
١٨
"Pada
hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang
tersembunyi (bagi Allah)." (QS.
Al-Haqqah: 18).
Kedua, Siapkan
Amal Sholeh (lsti’dad).
Setiap
orang hidup pasti akan mati dan bertemu dengan Allah swt, dua hal yang harus
kita siapkan jika ingin bertemu Allah swt
فَمَنْ
كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ
بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
''Barangsiapa
yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal
yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan ibadah kepada Tuhannya dengan
sesuatu pun.'' (QS Al-Kahfi : 110).
Awali
cacatan lembaran baru kita dengan beribadah murni ikhlas semata-mata karena
Allah swt, kerjakan semua amaliah harus benar-benar sesuai dengan ajaran
baginda Rasulullah saw.
Ubadah bin
Shamit pernah ditanya, “Apakah pendapatmu jika ada orang yang sholat menghadap
wajah Allah, tapi suka dipuji, berpuasa mengharap wajah Allah, tapi suka
dipuji, bersedekah mengharap wajah Allah, tapi suka dipuji, berhaji menghadap
wajah Allah, tapi suka dipuji.?”
Ubadah
menjawab, “Dia tidak mendapatkan bagian apapun. Sesungguhnya Allah swt
berfirman, “Aku adalah sebaik-baik sekutu. Siapa yang memiliki sekutu denganKu,
maka baginya semuanya.” Rasulullah saw bersabda,
مَنْ
سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ، وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ
“Siapa yang
memperdengarkan amalanya (kepada orang lain), Allah akan memperdengarkan (bahwa
amal tersebut bukan untuk Allah). Dan siapa saja yang ingin mempertontonkan
amalnya, maka Allah akan mempertontonkan aibnya (bahwa amalan tersebut bukan
untuk Allah).” (HR. Bukhari Muslim).
Ketiga, Perbanyak
Istighfar.
Istighfar
adalah media untuk menghapus dosa karena setiap manusia pasti pernah berbuat
salah, namun namusia yang terbaik adalah yang rajin beristighfar dan bertaubat
kepada Allah swt. Dari Anas, Rasulullah saw bersabda,
كُلُّ
بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Semua
keturunan Adam adalah orang yang pernah berbuat salah. Dan sebaik-baik orang
yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat.” (HR. lbnu Majah).
Awali
lembaran baru kita setiap hari dengan selalu beristihfar dan bertaubat, karena
pesan Rasulullah saw. Dari Abu ‘Ubaidah bin ‘Abdillah dari ayahnya, Rasulullah
saw bersabda,
التَّائِبُ
مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
”Orang yang
bertaubat dari suatu dosa seakan-akan ia tidak pernah berbuat dosa itu sama
sekali.” (HR. lbnu Majah).
Orang yang
bertaubat akan Allah ganti kesalahan yang pernah ia perbuat dengan kebaikan.
Sehingga yang ada dalam catatan amalannya hanya kebaikan saja. Allah swt
berfirman,
إِلَّا
مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ
سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
”Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu
kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Al Furqon: 70).
Teruslah
hiasi lembaran baru catatan buku harian kita dengan tidak henti-henti
beristighfar, Allah sudah jaminkan dengan selalu beristighfar pasti diganti
kenikmatan
وَّاَنِ
اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا
حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗوَاِنْ
تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ
“Dan
hendaklah kamu (beristighfar) memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat
kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu
yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang
yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan
ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).” (QS.
Hud : 3).
Istighfar
adalah solusi terbaik dari semua problematika yang Rasulullah janjikan bagi
siapa saja yang membiasakan beristighfar. Dari Abdullah bin ‘Abbas ra,
Rasulullah saw bersabda,
مَنْ
لَزِمَ اْلاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ
كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa
yang senantiasa ber-istighfaar, maka Allah swt akan memberikan jalan keluar
terhadap setiap kesulitan yang dihadapinya, ketenangan pada saat keresahan,
serta Allah akan memberinya rizki dari jalan yang tidak diduga-duga olehnya.” (HR. Abu Dawud).
Semoga kita
selalu bisa mengisi lembaran-lembaran baru catatan harian kita dengan amaliah
yang lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi sehingga bisa diterima disisi
Allah swt.
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه
مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ
هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan



.jpeg)






