Tausiah HAUL : 3 KEBAIKAN (alm) Bapak H.GOMAR Bin MUKARA HARUS KITA SURITAULADANI
kematian
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
HAUL KELUARGA BESAR
:
(alm)
Bapak H.GOMAR/UMAR Bin MUKARA Ke 11 Dan (almh) Ibu Hj. NA’IH Binti H.INAN Ke 40
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok
Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin
Center Bekasi. Mohon
Kirim Donasi Anda :
Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa
ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda
sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890.
Masya Allah saya sangat terharu saat saya malam-malam di WA
oleh Ustadzah Hj.Maimunah, S.Pd.l lalu ditelephon oleh suami beliau Bapak
H.Rojih, S.Pd.,MM untuk bisa mengisi Tausiah HAUL KELUARGA BESAR (alm) Bapak
H. GOMAR/UMAR Bin MUKARA Ke 11 dan (almh) Ibu Hj. NA’IH Binti H. INAN Kw 40. Dan
yang membuat saya lebih terharu lagi saat mendapatkan WA tentang kebaikan-kebaikan
(alm) Bapak H.GOMAR/UMAR Bin MUKARA yang sangaaat luar biasa dan saya, kita
semua yang masih hidup kudu banyak belajar tentang makna hidup, makna
mencari rezeki halal sehingga saat beliau menutup mata terakhirnya dengan
husnul khotimah yaitu melaksanakan ibadah haji.
Dan sangat terharu lagi disaat kampung pulo pada zaman itu,
ilmu pengetahuan belum seperti sekarang, hidup dengan penuh seadanya sehingga
(alm) Bapak MUKARA orang tua (alm) Bapak H. Gomar tidak mementingkan betapa penting arti sebuah nama untuk seorang anak, karena ada pribahasa “Nama
yang baik itu do’a”, pada saat itu tidak begitu dihairaukan sehingga diberi
nama Gomar, entar apa arti dari kata GOMAR, sehingga saat beliau berangkat haji
digantilah nama itu oleh Almaghfurlah KH. NOER ALIE dengan nama UMAR, kata Umar yang mirif dengan
kata Gomar tapi kata “Umar” punya makna yang sangat tinggi dengan nilai keberanian
dan perjuangan. Pada waktu itu Almaghfurlah KH.NOER ALIE memang biasa mengganti
nama-nama seseorang yang kurang baik saat pergi haji diganti dengan nama yang lebih baik.
Moga haji (alm) Bapak Gomar/Umar Mabruuur.
Inilah
Profile (alm) Bapak H. GOMAR/UMAR Bin MUKARA yang ditulisa oleh putra putri
beliau :
1. Dari
keturunan keluarga yang biasa, sederhana dan berkecukupan.
2. Setelah berkeluarga Beliau punya prinsip jngan ketergantungan
pada orang lain tetap pada pendirin dengan hasil keringat sendiri .
3. Pada
setiap hari kita harus lkhtiar dan jangan banyak istirahat atau tidur siang .
4. Selalu bekerja keras dengan ketekunan dan selalu ingat
pada waktu waktu terutma 5 waktu yaitu melakukan solat walaupun pada waktu itu
keadaan masi suasana kampungan.
5. Dalam bergaul sangat supel sekali bahkan banyak para teman
temannya mengikuti jejak beliau karena ke piawaiannya beliau pada teman-temannya.
6. Pada akhirnya Beliau menjadi orang yang sukses di bidang
pertanian sampai mempunyai penggilingan padi
dalam bidang ekonomi
juga beliau mempunyai warung atau toko.
7. Sampai
pada waktunya akhirnya beliau menunaikan ibadah haji.
8. Selalu berpesan pada anak dan menantunya agar selalu berdampingan dekat dengan silaturahmi kekeluargaan yang saling mendukung.
Alhamdulillah..
Beliau pun bisa mndidik anak-anaknya...Mohon maaf Ustadz.. karena anak & menantunya bilang Beliau
(alm) terlalu banyak kebaikannya...
ini Tulisan PAK H.ROJIH SUAMI & NUR ALI ADIK SAYA.. NUR
ALI.. saya minta kebaikan-kebaikan bapak.. dia nangis terus... karena banyak banget
kebaikan bapak.. dia ga sanggup
menceritakannya... saya sampai ngerayu.. di antaranya saja. Akhirnya dia
bercerita dan Pak H. Rojih yagn ngetik.. demiakan dan mohon maaf.
Woow.. Luar biasa, banyak bangeet kebaikan-kebaikan (alm)
sampai-sampai saat saya mengetik naskah ini ikut juga terharu dan meneteskan
air mata. Namun pada kesempatan ini saya hanya sampaikan 3 Point saja moga bisa
banyak pelajaran yang bisa kita suritauladani.
Pertama, Tipe Pekerja Keras Dengan Tangan Sendiri.
Bekerja, bekerja dan bekerja adalah perintah Allah dan
RasulNya, orang yang berkerja jauh lebih baik dari pada pengangguran alias
tidak bekerja, itulah yang disebut tawakkal, apalagi bekerja dengan tangan
sendiri, itu sangat dianjurkan Rasulullah saw karena belaiu lebih mendahuluka
selalu bekerja dengan tangan sendiri, sabda Nabi saw dari kitab Bulughul Maram Bab Al-Buyu’
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم سُئِلَ: أَيُّ اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ?
قَالَ: عَمَلُ اَلرَّجُلِ بِيَدِهِ,
وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ. رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ.
Dari Rifa’ah bin Raafi’ ra, Nabi saw ditanya mengenai mata
pencaharian yang halal? Nabi saw menjawab, “Amalan seseorang dengan tangannya
dan setiap jual beli yang diberkahi.” (HR. Al-Bazzar dan disahihkan oleh Al-Hakim).
Bekerja dengan tangan sendiri juga sudah lebih dahulu dicontohkan
oleh para Nabi seperti Nabi Daud AS disebutkan dalam riwayat,
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ
خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik
dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena
Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu juga makan dari hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari).
Termasuk bagian dari pekerjaan dengan tangan adalah bercocok tanam, kerajinan, mengolah kayu, pandai besi, dan menulis. Dan ini (alm) bangeet karena beliau itu bekerja dan menghidupi kesehariannya dengan bertani dan cocok tanam sesuai dengan yang dilakukan para Nabi. Bahkan termasuk pekerjaan yang paling diberkahi. Imam Al-Mawardi rahimahullah, salah seorang ulama besar mazhab Syafii berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah bercocok tanam karena tawakalnya lebih tinggi. Imam Nawawi rahimahullah berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah pekerjaan dengan tangan. Menurut Imam Nawawi rahimahullah, bercocok tanam itu lebih baik.
Karena bercocok tanam termasuk pekerjaan dengan tangan, sehingga
memiliki tiga ciri keutamaan (1) tawakal seorang petani itu tinggi, (2)
kemanfaatannya untuk orang banyak, (3) termasuk manfaat untuk binatang dan burung.
Kedua, Sesibuk Apapun Dalam Bekerja Tetap Selalu Sholat.
Ibadah sholat pasti akan membawa keberuntungan, orang yang
selalu sholat pasti untung dan tidak akan pernah rugi, Firman Allah swt.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ
اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا
وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu
membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan
sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi” (QS. Fatir Ayat 29).
Coba kita perhatikan lafazh adzan saat berkumandang, kata “Hayya
Ala Sholah” lebih dahulu disebut baru setelah itu kata “Hayya Allal
Falah”. Artinya, jika ingin terus beruntung sholatlah jangan pernah
ditinggal, makanya orang dulu meskipun ilmunya sedikit, pesannya selalu bilang “apapun
kesibukann elu, apapun perkerjaan elu dan dimanapun elu tinggal, maka jangan
pernah tinggalkan sholat.” Karena sholatlah letak keberuntungan. Inilah yang
(alm) lakukan, meski ngurus pertanian, perdagangan dan buka toko, namun tetap
sholat bagian terpenting yang harus dilakukan dan tidak pernah ditinggalkan. Bukan
hanya sekedar itu namun sholat adalah akhir wasiat Nabi saw.
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa di antara
wasiat terakhir Rasulullah saw,
الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ
“Jagalah shalat, jagalah shalat dan budak-budak kalian” (HR. Ahmad).
Disamping itu pula sholat adalah doa dan menyandarkan diri serta minta tolong hanya kepada Allah, terkadang ada seseorang terus bekerja, berusaha namun Allah bukan utama dan tidak pernah minta kepada Allah bahkan nyaris minta kepada selain Allah, ia berguru dan memuja ketempat-tempat keramat karena ingin kaya, ingin sukses dan ingin beruntung, padahal paesan Allah sangat jelas dalam ayatNya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqoroh : 153)
Rasulullah saw dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw
bersabda,
اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ
وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan
meminta tolonglah kepada Allah, serta janganlah engkau malas.” (HR. Muslim).
Keberuntungan yang pasti untuk orang-orang yang sholat adalah
mendapatkan warisan surga firdaus Allah swt berfirman,
قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ (١)
الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ (٢) وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَنِ
اللَّغۡوِ مُعۡرِضُوۡنَۙ (٣) وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ (٤)
وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙ (٥) اِلَّا عَلٰٓى اَزۡوَاجِهِمۡ
اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُمۡ فَاِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُوۡمِيۡنَۚ (٦) فَمَنِ
ابۡتَغٰى وَرَآءَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡعٰدُوۡنَ (٧) وَالَّذِيۡنَ هُمۡ
لِاَمٰنٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَاعُوۡنَ (٨) وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ
يُحَافِظُوۡنَۘ (٩) اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْن (١٠) الَّذِيۡنَ يَرِثُوۡنَ
الۡفِرۡدَوۡسَؕ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ (١١)
“Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam
shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang
menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang
mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah
orang yang akan mewarisi. (yakni) yang akan mewarisi surga firdaus. Mereka kekal
didalamnya.” (QS. Al
Mu’minun: 1-11).
Ketiga, Ditutup Amalnya Dengan Berhaji.
Percis seperti Rasulullah saw beliau berhaji satu kali dalam
seumur hidupnya, pada tahun 10 hijriyah beliau diperintahkan Allah untuk
melaksanakan ibadah haji, tiga bulan setelah kepulangan hajinya beliau tutup
mata, menghadap Allah untuk selamnya pada bulan Rabi’ul Awal. Beruntunglah
orang-orang yang sudah melaksanakan ibadah haji karena ia telah menyempurnakan
semua rangkaian ajaran agama islam, sebagai agama satu-satunya yang diridhoi
Allah swt. Allah swt berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah
Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan
telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Maidah : 3).
Di Padang Arofahlah Rasulullah saw menerima wahyu terakhir
yang Allah turunkan, ayat ini mempertegas sebagai nikmat terbesar dan
penyempurna rukun islam, sempurna semua undang-undang umat islam yaitu al-quran
selama 23 tahun Allah swt turunkan secara berangsur-angsur. Dan (alm) orang
yang kembali menhadap Allah dengan sempurna semua rangkaian kewajiban agamnya,
bahagia disisiNya dan balasannya hanya surga Allah.
Karenanya untuk kita yang masih hidup, terus berdoa minta
haji karena Allah yang mengundang Allah pula yang memampukannya, selagi kita
masih bisa dan mampu maka segeralah berhaji agar sempurna agama islamnya, karena
ia tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, dari Abu Huraira ra, Rasulullah saw
berpesan,
حُجُّوا قَبْلَ أَنْ لَا تَحُجُّوا
“Berhajilah
sebelum kalian tidak bisa menunaikan haji.” (HR. Baihaqi).
Dari riwayat
Said bin Mansur Rasulullah swa bersbada,
مَنْ لَمْ يَحْبِسْهُ مَرَضٌ أَوْ
حَاجَةٌ ظَاهِرَةٌ أَوْ سُلْطاَنٌ جَائِرٌ وَلَمْ يَحُجَّ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَ
يَهُوْدِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا
“Barang siapa yang tidak terhalangi oleh sakit, keperluan
mendesak atau penguasa yang zalim, lalu ia tidak melaksanakan ibadah haji, maka
hendaknya ia memilih mati dalam keadaan beragama Yahudi atau Nashrani.” (HR. Baihaqi).
Mohon maaaf bangeet saya cukupkan tiga pont saja Kebaikan-kebaiakan
(alm) insya jika ada umur panjang, sehaat dan ada keluangan waktu bisa kita
sambung pada haul tahun depan, amiiin ya Allah, mohon dimaafkan jika banyak
kekurangannya. Saya yakin (alm) min ahlil khoir orang yang sangat baik dan saya
yakin ditempatkan dalam surga Allah swt.